"sumpah, gue pengen ngerasain jatuh cinta," kata alena sambil menopang dagu memakai tangan kirinya.
"menurut lo, gue suka sama siapa ya?" alena bertanya kepada salah satu sahabatnya, adeeva."pertanyaan ter random yang pernah gue temuin. denger ya, yang punya hati kan lo. yang punya perasaan juga lo. kenapa nanya gue?" balas adeeva ketus.
"santai aja kali, gue juga bingung kenapa gue susah banget buka hati,"
"makanya gak usah pilih-pilih," kata adeeva.
"dev, ke kantin aja yuk. bosen ngomongin cowok,"
alena memang tidak pernah suka membicarakan laki-laki. menurutnya, itu hanya membuang-buang waktu. alena pun tidak percaya "cinta sejati" bahkan ia tidak tau apa arti "cinta sejati" yang sesungguhnya.
SD SMP sampai SMA alena tidak pernah mengenal apa itu "jatuh cinta". ia tidak suka hal-hal seperti itu. karena alena takut patah hati.
ibu bapak alena cerai saat alena umur 6 tahun. alena ikut dan tinggal bersama ibunya. bapaknya meninggal setelah 3 tahun perceraian orang tuanya.
"al, gue sih cuma nyaranin ya. kenapa lo gak suka sama gava aja? kalo dipikir-pikir, dia tuh ganteng, humble, suka ikut olimpiade, baik, perfect deh!" saran adeeva.
"gue balik tanya sama lo ya. kenapa gak lo aja yang suka sama dia? dia kan ganteng, humble, suka olimpiade, baik, perfect lagi!" sarkas alena membalikkan kata-kata adeeva.
"tadi lo nanya gue! gue emang mirip raisa, serba salah," adeeva kesal.
"bentar-bentar, gava kan udah punya cewek! siapa tuh namanya?"
"berliana? udah putus bukannya?"
"bodo amat. ngapa jadi ngomongin gava dah,"
"balik aja lah ke kelas yuk," ajak alena.tanpa membalas apa-apa, adeeva berdiri dan mereka berdua langsung kembali ke kelas.
"dev, jatuh cinta rasanya kayak gimana sih?" alena kembali bertanya.
"daripada lo nanya kayak gitu mulu, mending lo rasain sendiri aja deh," adeeva membalas.
"yeu, pelit!" alena menoyor kepala adeeva.
setelah berbincang lama, jam istirahat berakhir. alena dan adeeva kembali belajar seperti biasa.
"dev, kayaknya gue harus punya sahabat cowok deh biar gue bisa belajar suka sama orang," alena berbicara saat pak rosi menjelaskan materi tentang gelombang.
"iya sih, tapi siapa coba?" tanya adeeva.
"hmmmm gimana kalo..." belum selesai berbicara, omongan alena terpotong amarah pak rosi.
"itu yang dibelakang kenapa ngobrol aja? namanya siapa?" tanya pak rosi dengan nada yang rendah namun menusuk ulu hati.
"a-a-alena, pak," alena terbata-bata.
"kalau masih mau ngobrol, silahkan diluar," pak rosi marah dan melanjutkan materi.
"lo sih, bacot banget," adeeva menyalahkan alena.
alena hanya tersenyum palsu karena sudah kelewat kesal dengan pak rosi. mungkin saat itu alena ingin melemparkan tempat pensil ke muka pak rosi.
jam pelajaran fisika selesai, dan sekarang waktunya pelajaran MTK wajib. tapi kata ketua kelas, bu guru tidak ada. alias, yes jamkos!
"belum kelar tadi omongan lo. siapa yang mau lo jadiin sahabat cowok?" tanya adeeva.
"genandra," jawab alena.
genandra adalah murid sekelas alena dan adeeva. sifatnya yang sangat dingin dan cuek membuat cewek-cewek mendekati genandra. tapi satupun tidak ada yang berhasil.
"LO GILA? COWOK SEDINGIN DAN SECUEK GENANDRA MAU EMANG TEMENAN SAMA LO?" adeeva shock.
"dingin? cuek? nggak tuh, biasa aja," alena santai.
"yaudah! seminggu ya gue tantang lo buat genandra sahabatan sama lo?!" adeeva ngegas.
"seminggu? tiga hari juga bisa," kata alena sambil memakan bekal roti miliknya.
"gak usah banyak gaya lu! seminggu gue kasih!"
"oke oke," alena menyetujui.
"genandra!" teriak alena sambil berjalan menuju genandra.
wah udah gila ni orang, masa iya mulai sekarang? batin adeeva.
tanpa menjawab, genandra hanya menengok ke arah alena.
"mmmm, gue mau minjem,"
genandra masih mengunci mulutnya. dia hanya menaikkan kedua alisnya yang mengisyaratkan "minjem apa?"
"ini, pinjem kamus," alena mengambil kamus ganendra langsung tanpa memperdulikan jawaban ganendra. karena alena tahu, genandra pasti hanya mengangguk.
setelah selesai meminjam kamus genandra, alena kembali ke tempat duduknya. adeeva masih memantau alena dari tempat duduknya.
"woy, gue gak nyuruh lo deketin sekarang kali al," kata adeeva.
"siapa yang mau deketin? orang gue minjem kamus. suujon aja kerjaan lu!" alena ketus.
bel jam pulang berbunyi. alena segera mengambil tasnya dan bergegas pulang kerumahnya menggunakan angkutan umum.
setelah sampai dirumah, alena langsung mandi. selesai mandi, biasanya ia langsung membereskan buku pelajaran untuk besok. saat ia membuka tasnya...
"KAMUS GENANDRA!"
ternyata kamus genandra yang tadi ia pinjam belum dikembalikan. alena langsung mengambil hp yang ada diatas laci dan mengirim pesan whatsapp kepada genandra.
"genandra, maaf ya lupa balikin kamus lo. besok gue balikin, kalo gak lupa. hehe,"
"Y," jawab ganendra.
y doang? ngeselin banget! batin alena.