One

20 1 0
                                    

  Sesuatu yang terang telah mengusik tidurku, perlahan-lahan sinarnya menyinari seluruh isi kamar ini dan memaksaku untuk membuka mata. Dengan langkah cukup malas masuk ke kamar mandi dan tak lupa untuk mengunci pintu. Cukup lama percikan air itu berbunyi kini sudah berhenti, menampilkan diriku yang sudah segar dan wangi pastinya.

Aku melangkah menuju lemari mencari baju kerja dan mulai memakainya, tak lupa setelahnya pergi ke meja rias untuk memoles sedikit wajah, memberi sedikit bedak dan Lipstik pada bibir agar tak terlalu pucat. Menyisir dan mengikat rambut, dan sekarang aku siap untuk pergi.  Aku bekerja sebagai koki di suatu restoran kecil, walau gaji yang aku dapat tidak banyak, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk bisa menghidupi diriku sendiri.

Aku adalah anak yatim piatu, anak yang kehilangan orangtua tepat diusiaku yang ke 7 tahun, dari usia itu aku bahkan lupa bagaimana kehidupanku selama 14 tahun ini, dan aku mempunyai riwayat penyakit *amnesia total* yang artinya semua ingatan itu tak kan bisa kembali kecuali sebuah kenangan manis pernah terjadi dihidupku, itu akan membantuku mengingatnya sedikit demi sedikit, namun faktanya kenangan manis itu pun aku tidak ingat sama skali, orang yang biasa bersamaku selama hidupku dulu pun aku tak sanggup mengingat, hingga kini usiaku sudah berumur 21 tahun.

Saat aku membuka pintu Udara di luar terasa sangat sejuk, untung saja aku tak lupa memakai jaket yang hampir tertinggal di kamar tadi, udara pagi memang sangat menyejukkan dan terasa damai, orang disekeliling belum terlalu padat aktivitas karena belum jam kantor untuk mereka, ketika baru beberapa langkah keluar dari rumah suara klakson mobil memberhentikan aktivitas berjalan kakiku,
"Nyonya.... Lee" Mendengar namaku dipanggil segera aku melihat siapa pemilik mobil itu, setelah tahu orang itu siapa lalu ku lanjutkan kembali aktivitasku berjalan kaki ke tempat kerja tadi yang tertunda karena pria yang bermargah Kim itu.

"Hana-ya, mengapa kau mengabaikanku? Apa kau akan menolak tawaran baikku ini? ikutlah denganku biarkan aku mengantarmu seperti biasa" ucapnya memelas. Hana jadi tidak tega, tapi bagaimana bisa, ia tak ingin merepotkan lelaki ini terus-menerus.
"Aku selalu merepotkanmu Taehyung, lebih baik kau pergi saja ke kantor, bukan kah kau tau tidak terlalu jauh tempat kerjaku jika aku bisa berjalan kaki dari sekarang" Ucap Hana tak mau kalah.
"Apa begini sikap dan perlakuanmu terhadap calon suamimu ini? Menolak untuk diantar bekerja?  Ayolah Hana aku hanya mengantarmu dan menjadi suami yang baik untukmu" ucapnya tulus dengan sedikit senyuman manis yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya ingin berteriak keras. Tapi berbeda dengan wanita satu ini ia terlihat biasa saja bahkan dengan sangat terpaksa ia segera masuk kedalam mobil itu dengan sedikit kesal karena aktivitas berjalan di pagi harinya terganggu. 

Banyak pertanyaan yang ingin Hana tanyakan dan itu membuatnya sangat penasaran jadi waktu luang ini ia manfaatkan untuk bertanya pada Taehyung.

"Apa aku boleh bertanya padamu?" Tanya hana sedikit ragu. 

"Tanyakan saja aku mendengarmu dan akan menjawabnya sebisaku" balasnya dengan senyuman dan masih fokus menyetir.

"Mengapa aku selalu merasa bahwa kau adalah teman masa kecilku? Tapi saat mencoba mengingatnya kepalaku terasa sangat sakit, tapi aku butuh jawaban itu, aku butuh kepastian, bagaimana bisa aku melupakan semua kejadian selama 14 tahun dalam hidup-" Ucapan Hana terpotong, kini Taehyung sudah terlebih dahulu keluar dari mobil untuk segera membukakan pintu untuknya.

"Silahkan tuan Putri yang cantik kau boleh turun " ucapnya sambil membantu Hana turun.

"Kau terlalu berlebihan Tae, aku bertanya padamu tadi, apa kau tak bisa menjawab satupun pertanyaan dariku??" Harapnya agar sang penjawab memberikan jawaban untuknya. Namun nihil ia menggeleng kepala dan tersenyum.

"Jangan terlalu membebani kepalamu, aku takut kau akan lelah memikirkan semua, lebih baik kau segera masuk dan jangan terlalu lelah mengerti?? Aku akan menjemputmu nanti, sampai jumpa sayang" ucapnya sambil memberi kecupan pada keningnya yang mengakhiri pertemuan mereka untuk pagi ini.

Yang aku rasakan tentang kecupan nya terasa sangat biasa, jika ia mengatakan bahwa kami memiliki hubungan khusus dulu mengapa aku tak merasakan apapun?, Bahkan untuk mengenalnya saja itu baru beberapa bulan, hanya karena dia selalu baik padaku jadi aku selalu menerimanya untuk selalu bersamaku...

Coming soon....

Haii semuaa!!

Ini cerita tentang karangan aku semata,
Jadi kebanyakan aku ngarang sendiri wkwk
Btw
Ini crita prtama aku hehe
Harap kalian beri Vote dan masukkan di kolom komentar yaa

Makasii^^

Enjoy Life With You-!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang