01 Adara

107 12 3
                                    

~~~~~~~~~~~~Adara~~~~~~~~~~~

Pada saat dimana semua orang sibuk kembali ke rutinitas setelah sehari rehat, ada seorang siswi yang berdiri gelisah di gerbang SMA Cakrawala, sepertinya ia tengah sibuk mencari cara agar bisa melewati gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat itu.

Lengkap sudah penderitaannya, dimulai dari malam saat ia tertinggal live IG idolanya yang berasal dari negeri gingseng yang membuatnya uring-uringan, lalu bak malaikat temannya mengirim kabar burung dan memberinya sepercik harapan. Kabar tentang live tambahan idolanya pada tengah malam seperti setitik cahaya di tengah kegelapan yang membuatnya mengambil keputusan tanpa pikir panjang.

Malam itu ia tidak bisa tidur karena meminum kopi ayahnya agar bisa melihat lanjutan live ig idolanya yang ternyata hanya harapan palsu. Dan karena itulah penderitaan terakhir ini muncul, ia terbangun kesiangan dan terlambat sekolah di hari Senin ini.

"Pak Jat bukain gerbangnya dong, bapak enggak mau nolongin saya yang melas ini?" mohon Adara pada Pak Jato selaku satpam sekolahnya.

"Tidak bisa mba.. keputusan saya tidak bisa diganggu gugat, duluan ya neng geulisss.... "Kata Pak Jato sambil berjalan masuk ke pos jaga sebelah gerbang, oh jangan lupakan senyum menjengkelkan dibawah kumis tebalnya itu.

"Yeee malah ngejek si bapak, awas nanti kalau muntah paku jangan tanya siapa dalangnya" teriak Adara kesal.

"Aduh gimana ini, mau masuk nggak bisa, pulang kena semprot bunda, kalau bolos mau bolos kemana? anak nolep kayak gue ini mana tahu tempat tongkrong selain rumah sama sekolah."

Bingung mau kemana Adarapun akhirnya pergi ke belakang sekolah karena ingat bahwa dibelakang sekolahnya terdapat gerbang kecil yang mungkin saja tidak terkunci.

Setibanya disana Adara dibuat putus asa "yaelah..., kok dikunci sih sama aja boong ini mah," katanya sambil menendang gerbang kecil itu. 'Nggak sakit kok, tapi sakit banget Gusti' batinya sambil meringis kesakitan.

Tak kehabisan akal ia mencoba memanjat pagar, mau berjuang menuntut ilmu katanya buat membalas jasa sama pahlawan terdahulu, terutama untuk Kapitan Patimura yang selalu setia menemani dikala krisis moneter melanda dirinya.

'BRUKGH' jangan berpikir ia berhasil masuk kedalam sekolah, boro-boro masuk baru ngangkat satu kaki saja badannya tidak bisa diajak kompromi.

"Aduh... udah ga sukses masuk jatuh pula, bodo amatlah sama sekolah, mending beli minum di warung depan saja," oh kemana perginya sifat patriotismenya tadi?.

Belum jauh Adara berjalan, ia melihat pria turun dari angkot dengan terburu-buru lalu membuka gerbang belakang sekolah dengan kunci ditangannya, saat hendak masuk ke sekolah pria itu tidak sengaja melihat kearah Adara.

"OI Dar, Adara Fredella Faranisa, maneh teh ngapain berdiri disitu, bolos yaa?" suara cempreng itu menyadarkan Adara dari rasa terkejutnya.

"hah?. GILA keren banget lo punya kunci gerbang belakang, gue excited" bukanya menjawab pertanyaan laki-laki itu Adara malah berkomentar mengenai aksi tak layak dicontoh itu dengan ekspresi yang terlihat masih terkejut sekaligus bangga.

"Etdah.. biasa ini mah aing, gausah excited gitu juga kali dar" kata laki-laki itu.

"Yes! akhirnya gue nggak jadi morning angkot drive. Emang enak bener pakai jalur orang dalam ya Cep, rasanya kayak ada dosa-dosa menyenangkan gitu" kata Adara sambil menaikkan sudut bibirnya.

"Cah edan" jawab Cecep, teman sekaligus tetangga Adara.

(Nama Aslinya Evan Hendra Jayadarma, ya dia blasteran Sunda Jawa, Emanya asli Sunda Abahnya asli Jawa Tengah, walaupun tinggal di Jakarta Cecep masih kental bahasa daerah asal orang tuanya. Pertanyaan kita, kok bisa dipanggil Cecep?. Dalam bahasa Sunda Cecep artinya anak laki-laki atau tampan, nah saat kerja kelompok dirumah Evan, emanya Evan manggil Evan Cecep, nah teman kelompoknya yang denger menjadi ikut-ikutan manggil dia Cecep. Lebih pantes ama sikapnya kata mereka, nama Evan kebagusan untuk laki-laki crewet tukang nyiyir itu).

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang