1

42 0 0
                                    

senin pagi. tandanya rey harus bangun, karena kelasnya selalu dimulai jam 7 pagi. males tapi gamungkin rey bolos cuma karna males. gadis itu bergegas menuju kamar mandi, memakai pakaian seadanya, kemudian mengambil roti sisa kemarin. TINNN. bunyi klakson motor han sudah terdengar,  membuat rey mau tidak mau mengunyah dengan cepat sambil memakai converse kesayangannya.

"SEBENTARRR" teriak rey dari koridor depan kos, seiring bunyi klakson han berhenti terdengar.

"berisik banget sih lo sumpah. sabar dong gue td kesiangan." omel rey.

"ya abis lo lama banget. udah tau dosen gue killer abis." han membalas, sambil menyodorkan helm kuning miliknya.

"ya gue juga tau, kan dosen kita sama goblok."

han hanya cengengesan, lupa kalau mereka mengambil kelas yang sama.

"yaudah ayo cepet"

"yaudah cepetan naik"

"SABAR HANTU", ujar rey sambil menempeleng helm han agak keras.

"bangsat." 

percakapan keduanya memang tidak lengkap kalau bukan diawali dengan keributan kecil dan kata makian.  apalagi di senin pagi, sudah menjadi kewajiban bagi han untuk menjemput rey, karena kebetulan kelas yang mereka ambil sama. tidak mungkin rey melewatkan kesempatan untuk mengirit uang sakunya. selain itu, mereka juga tidak terlalu sering bertemu, karena jurusan keduanya yang berbeda, dimana kelas han kebanyakan ada di waktu siang, sementara rey, hampir semuanya kelas pagi. maklum rey anak farmasi, yang kebanyakan kelasnya diisi dengan praktikum yang padat. kalau han? dia anak teknik sipil, yang kelasnya, paling pagi jam 9, sementara kelas lain di waktu siang hingga sore. 

apalagi di tingkat 3 ini, keduanya selalu sibuk, mulai dari urusan organisasi hingga akademik. jadi merupakan hal wajar jika mereka jarang sekali bertemu di kampus, kecuali di setiap senin pagi, seperti hari ini. 

tidak sampai 15menit, mereka sudah tiba di parkiran depan kampus. sudah banyak yang mengantre untuk mendapatkan parkiran, karena waktu sudah menunjukkan jam 7 kurang 5menit. 

"yuk buruan udah telat ini." rey bergegas, dengan tangan sibuk memegang map dan tote bagnya.

"eh bentar." lirik han.

"apaan lagi astaga." ujar rey kesal.

han memandangi rey sambil menahan tawa.

"sekarang gantian lo yang bego." tangan han meraih kepala rey, mengambil helm yang masih terpasang.

"kenapa gabilang daritadi?!!" rey kesal, menutupi raut mukanya yang menahan malu.

han malah tertawa lepas. 

"bodo amat, gue duluan. bye hantu!" rey bergegas lari, disusul han yang masih tertawa melihat tingkah sahabatnya. 

"hannnn tungguin."

seru rey, sambil menyusul han yang sudah keluar kelas duluan. kali ini mereka diberikan project makalah dengan observasi ke beberapa pilihan tempat yang diberikan. rey mengekori han, karena ingin membahas tentang tugas tadi, sekaligus sarapan pagi di kantin yang tak jauh dari gedung mereka berada.

suasana kantin teknik masih cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang makan sambil ngobrol, atau sekedar ngopi sambil menunggu kelas dimulai.  tak berapa lama, di tangan rey sudah tersaji bubur ayam, sementara han hanya membeli roti sandwich, karena tidak terlalu nafsu makan. 

"oiya btw lo mau ngajak siapa lagi buat tugas tadi?" tanya han, sambil meminum teh manisnya.

"belum kepikiran sih. gue bebas siapa aja, yang penting mau kerja." 

pokoknya rey tidak mau begadang lagi, karena sekelompok dengan orang-orang sok sibuk, yang berakhir membuat gadis itu mengerjakan hampir semua tugasnya. rey gamau hal itu terjadi lagi untuk kedua kalinya. 

"siapa ya kira-kira. naya gimana? lumayan deket juga kan lo sama dia." usul han. 

"naya udah bareng yang lain katanya, bertiga aja cukup kan? yaudah ajak temen lo aja."

tiba-tiba rey kepikiran salah satu kandidat.

"seungyeon gimana? dia bukannya deket sama lo. keliatannya juga humble gitu orangnya."

han menatap rey sebentar, lalu bergumam dalam hati. bukan humble, tapi modus.

"yaudah, nanti gue coba tanyain deh." han akhirnya mengiyakan, kemudian melahap sisa sandwichnya.

han menghela napas sebentar, menyesal telah setuju akan usul sahabatnya. ia hanya tidak mau rey berakhir jadi korban php temannya sendiri. membayangkannya saja sudah membuat han ngeri. 

cowok itu kemudian menatap rey, lalu melihat mangkoknya, yang masih tersisa setengah porsi bubur. 

"lama amat dah lo makan." ujar han sambil mengaduk bubur milik rey.

"anjir kok diaduk sih. udah lah buat lo aja." muka han langsung cerah, kemudian menaruh mangkok rey dihadapannya. belum dua detik, cowok satu itu sudah melahap buburnya dengan nikmat. 

rey gahabis pikir sama sahabatnya yang satu itu, katanya ga nafsu makan, tapi sekarang, coba aja liat, makannya lahap banget udah kayak orang gamakan dua hari. 

"lucu lo." gumam rey tanpa sadar.

"hah?" 

"lo jelek kalo makan." 

yang dibalas dengan decakan oleh han, kemudian fokus kembali menyeruput sisa bubur di mangkoknya. 

tak terasa kelas hari ini sudah selesai, rey bergegas membereskan tumpukan buku dan jurnal praktikum di atas mejanya. gadis itu kemudian mengambil headset dan memasangnya, kemudian lanjut mengemasi tote bagnya yang isinya sudah tidak karuan. sambil menggumamkan lagu yang terputar di playlist favoritnya, ia beranjak keluar kelas, dan menemukan sosok familiar yang sejak tadi dicarinya.

"seungyeon!"

yang dipanggil menoleh sambil memamerkan senyum cerah. 

"eh rey?"

rey  beranjak ke dekat seungyeon, yang sedang duduk di bangku taman dekat gedungnya. 

"ngapain lo disini? ga kelas?" tanya rey basa basi.

"udah kelar daritadi. chill aja gue sambil cuci mata." 

rey memutar matanya malas, lupa dengan fakta seungyeon yang hobinya modus sana sini.  

"YEE dasar cewek mulu otak lo. btw gimana lo mau ga, yon?" tanya rey.

cowok itu memasang raut muka bingung, tidak mengerti maksud dari gadis itu.

"hah? mau apaan? jadi pacar lo ya jelas mau lah." canda seungyeon, yang kemudian dibalas dengan injakan kaki dari rey.

"ampun nyai. galak amat sih. yaudah trs maksud lo apaan? gangerti gue." tanya seungyeon serius.

pasti han lupa buat ngechat. batin rey sambil merutuki sahabatnya.  rey yakin dirinya terdengar bodoh tadi, sudah bertanya sok akrab pula. rey menepuk jidat.

"hadeeh maksud gue, mau ga gabung bareng kelompok gue?"

"OHH, kelompok sosiologi? yaudah gue mah hayu2 ajaa. kebetulan jg gue belom dpt kelompok." balas seungyeon dengan aksen sundanya yang kental.

"bener ya, gue invite lo ke mpc ok?"

seungyeon mengangguk, kemudian menatap gadis di depannya yang sibuk mengotak-atik hapenya. 

LINE!

1 new notification.

rey added seungyeon, han to the group.



author notes

hello! its me again. anw, i decided to start writing again, ya karena quarantine got me so bored lol. semoga kalian suka dengan ceritanya! 

kritik dan saran sangat diterima btw. thanks guys! hope you have a good day.

and dont forget to stay at home!!!!!

friend with benefits.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang