01

235 20 1
                                    

Pukul 22.00

Ternyata sudah malam, Jeongguk berjalan santai menuju rumahnya. Hari ini dia pulang sedikit telat karena temannya yang bernama Yugyeom datang terlambat, dan dia dengan terpaksa harus menambahkan jam kerjanya. Hah merepotkan memang.

Membenarkan hoodie yang di pakai, Jeongguk sedikit mempercepat langkahnya saat dia sudah memasuki area gang sempit, kesunyian dan kegelapan disertai sedikit angin yang membuatnya bergidik takut. Entah kenapa malam ini rasanya beda sekali.

 
Butuh waktu sekitar 5-10 menit dari depan gang untuk sampai kerumahnya, di pertengahan jalan sayup-sayup ia mendengar suara minta tolong?

"EH?" Jeongguk menengok ke depan, belakang, kanan, dan kiri. Tapi tidak ada tanda-tanda orang di situ, hanya ada dia dan malam yang gelap.

Brukk..

"EH? APAAN ANIRR?!! JANGAN NAKUT-NAKUTIN DEHH!! SIAPAPUN KELUAR GAK LO, HADAPI GUE KALO BERANI!!" Jeongguk berteriak, dia berteriak seperti itu hanya untuk melawan rasa takutnya. Bukan apa-apa.

Oh? Tunggu? Bukankah suaranya berasal dari depan? Dan ini jalan satu-satunya untuk sampai kerumah! Jeongguk harus bagaimana? Jikalau ia balik lagi dia akan tidur dimana dong? Mana besok dia kerja pagi lagi. Ahh sialan!

Dengan sedikit ragu, Jeongguk melangkah kan kakinya menghampiri sesuatu di depan sana. Sekelebat bayangan tertangkap oleh matanya, membuat jantung nya berpacu dua kali lebih cepat.

"Ayo Jeon lo gak takut!" Dengan kaki yang sedikit gemetar Jeongguk berusaha untuk sampai di rumahnya, dia tidak akan peduli dengan apa yang akan dia lihat di depan sana. Yang terpenting dirinya sampai rumah.

"Oh? Apa itu? Apakah itu sosok seperti hantu suster ngesot?  Oh tapi dia tidak bergerak, ahh bisa saja kan dia sedang berakting seperti yang pernah ku tonton di film-film?" Nyatanya Jeongguk penasaran dengan apa yang ada di depan.

"Astaga apaa ini? Ini lebih mengerikan daripada hantu! Apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia seperti ini?" Jeongguk sangat kaget dengan apa yang di lihatnya, bahkan tubuhnya sudah terduduk lemas di atas aspal yang dingin. Kaki, tangan dan seluruh badannya gemetar. Matanya tak lepas dari sosok itu.

Apa yang harus dia lakukan? Melihatnya saja sudah membuat dirinya seperti ini, terdiam cukup lama dengan pikiran yang berkecamuk. Dengan tenaga yang tersisa Jeongguk mendekati sosok itu. Mengecek apakah masih bernafas atau tidak, dah oh Jeongguk sangat bersyukur orang ini masih bernafas. Tapi dia bingung, bagaimana dia membawa nya?

"Ayo Jeon! Lo itu laki-laki jangan kek gini!" Jeongguk menggerutu, jiwa lelakinya kemana sih?! Kok hilang di saat seperti ini?! Ahh bodoh!!

"Oke Jeon lo bisa!!" Dengan sekuat tenaga Jeongguk berdiri dan berusah untuk menggendongnya, walaupun masih sempoyongan Jeongguk membawa orang itu ke rumah sakit terdekat. Meminta tolong pada setiap orang yang lewat untuk membantunya, dan syukurlah mereka mau membantu Jeongguk.












Sebenernya ini AU di twt cuma karena akun akunya gak bisa di buka jadi aku pindahin aja kesini:')

Yaudh segitu aja bacotnya, see you:)

Wonderwall (GukV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang