Gyulis or Hunlis.?

933 73 12
                                    

Sebelum nya maap banget gaess aku baru bisa update.
Kemaren-kemaren gajadi up gara2 cerita ku tiba2 ilang 3 chapter. Mana tiap2 chapter ada lebih dari 2000 words.
Frustasi bgt aku 😭😭.
Ngambek cerita nya ama wattpad. Wkwk.

Jadi baru bgt bisa up malam ini.

Selamat membaca 🤗.
Jangan lupa vote dan koment nya 🤗.

.
.
.

Lisa terdiam di ruang dance practice. Member yang lain sudah pulang terlebih dahulu. Lisa sengaja beralasan ingin bertemu dengan bobby sebelum pulang.

Tentu saja itu hanya sebuah kebohongan belaka. Ia sudah bertemu dengan bobby sore tadi.
Ia hanya sedang termenung memikirkan kata-kata bobby.

Beberapa hari lalu, saat lisa dan bobby pergi ke cafe bersama, tanpa ia duga, ia melihat mingyu yang notabene nya adalah kekasih lisa sedang bersama salah satu member girlgrup. Tak terlihat seperti seorang teman. Kedua sejoli itu lebih terlihat seperti sepasang kekasih. Bahkan lisa melihat perlakuan kekasih nya pada wanita itu sangat mesra. Lisa tak bisa membendung air mata nya. rahang bobby mengeras, ia baru akan ancang-ancang ingin menonjok pemuda berkulit tan itu. Tapi di tahan oleh lisa. Lisa menarik bobby detik itu juga agar mereka segera pulang.

Lisa tak ingin pulang ke dorm saat itu, ia lebih memilih berdiam diri di dalam mobil bobby sampai tangis nya mereda.
.

.
.
.

"Kau tak pulang?". Tanya bobby yang melihat lisa masih terdiam di ruang dance practice.

"Sebentar lagi oppa."

"Kau masih memikirkan nya?"

Lisa tak menjawab.

"Pikirkan lah saran ku tadi sore. Jangan jadi gadis bodoh." cibir nya yang membuat lisa mendengus sebal.

"Tidak semudah itu oppa."

"Mudah saja lice,"

"Tidak bagiku."

"Karena kau masih mencintai nya?Mencintai pria yang jelas-jelas sudah mengkhianati mu? Jangan jadi gadis bodoh lalisa."

Ucapan bobby membuat lisa bungkam.

"Pulang lah. Dan pikir kan saran ku baik-baik. Masih banyak lelaki yang berebut ingin menjadi kekasih mu.  Aku duluan." ucapnya dan meninggal kan lisa yang masih terdiam di dalam sana.


💮💮💮


Lisa, gadis itu tidak pulang. Ia memilih untuk ke kedai yang berada di dekat sungai han.
Rasanya ia ingin memesan soju saja. Agar mabuk sekalian dan ia bisa melupakan sejenak kejadian beberapa hari lalu yang membuat hati nya sangat sakit.
Tapi itu tak mungkin, mengingat besok ia masih harus latihan untuk cameback grup nya seminggu lagi.

.
Jadi lah ia memesan hot chocolate untuk menenangkan pikiran nya.  Beruntung lah kedai itu masih menyediakan minuman favorite nya itu.

"Lisa..."

Lisa terkesiap saat mengetahui seseorang yang ia kenal memanggil nya.
Ia kemudian membungkukkan badannya tanda hormat pada senior nya itu.

"Tak perlu seformal itu lice." ucapnya mencoba tak gugup di hadapan gadis yang selama ini selalu ada di fikiran nya.

"Eoh, sunbae." ucap lisa yang kembali duduk.

"Boleh aku duduk disini? Sembari aku menunggu teman ku." ucapnya sopan.

"N-nee sunbae."
Lisa merutuki diri nya sendiri. Kenapa ia jadi gugup begini sih.

"Lisa-ya, panggil aku oppa saja nee? Itu terlihat lebih manusiawi."

ONESHOOT//TWOSHOOT//MORESHOOT_ LALISA ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang