Lee sibling

1.1K 80 0
                                    

.
.
.

Lalisa mengobati luka memar pada pelipis adik nya. Ia menghela nafas nya kasar.
Adik kesayangan nya ini tak ingin memberi tahu siapa pelaku yang memukuli nya hingga babak belur.

"Wae? Apa mereka mengancam mu?". Tanya lisa pada adik nya.

Yang ditanya hanya diam, ia bahkan tak berani menatap mata noona kesayangan nya.

"Mark Lee?! Kau dengar aku tidak?!" lisa mulai meninggikan suara nya.

Adiknya justru menunduk semakin dalam. Lisa jadi merasa amat bersalah sudah meninggikan suara nya pada adik nya.
Di peluk nya adik nya yang masih terus menunduk.

"Maafkan noona nee? Noona hanya tidak suka ada yang menyakiti mu." ucapnya membelai rambut mark lembut.

"Chaa,, sekarang istirahat lah. Besok kau tidak perlu bersekolah. aku akan bilang pada paman choi."

Lisa keluar dari kamar adik nya. Ia berdoa, supaya adiknya kali ini menurut dengan omongan nya.

Untung saja kedua orang tua mereka sedang berada di luar negeri.
Jadi mereka tak akan tahu keadaan putra bungsu mereka.

Lisa turun ke bawah. Menemui kakak nya yang sedang asik bermain game dengan teman-teman dekat nya.

"Bagaimana? Dia bilang tidak siapa yang melakukan nya.?".

Lisa menggeleng. Ia duduk di sebelah bobby, salah satu teman dekat kakak nya.

"Aku bahkan terpancing emosi dan membentak nya karena ia tak kunjung memberitahu ku." sesal Lisa.

"Aarrgghh, aku jadi merasa bersalah dengan nya." ia mulai menyandarkan dirinya di sofa.

Mereka semua diam mendengar keluhan Lisa, mereka sangat tahu betul Lisa sangat menyayangi adik nya. Bahkan mereka hampir tak pernah melihat Lisa bertengkar dengan Mark. Kalau pun Lisa bisa sampai membentak Mark dalam hal ini, mereka memaklumi, toh mereka tahu alasan Lisa kenapa bisa seperti itu.

"Aaa... Aku ada ide." ucap salah satu dari mereka, salah satu teman dekat kakak lisa yang bernama jimin.

Atensi lisa dan kesemua nya beralih menatap jimin.

Seolah mengerti dengan arti tatapan dari kesemua sahabat nya serta adik dari sahabat nya yang kaya raya itu, jimin pun mengutaran ide nya dengan sangat detail.

Sampai kesemua sahabat nya mengerti dan manggut-manggut.

"Bagaimana ide ku? Lee taeyong.?" tanya jimin kepada si anak pertama keluarga Lee.

Pasalnya ia hanya diam saja sedari tadi, bahkan Lisa sang adik sudah menyetujui usul jimin.

Lee taeyong seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Begini, kita melakukan nya memang di jam istirahat sekolah, tapi jarak antara sekolah kita dan lisa tidak lah sedekat itu. Kita membolos? Begitu? Apa kalian mau di hukum daesung seonsaengnim??" tanya taeyong pada para sahabat nya yang berkumpul.

Mereka pun menepuk jidat mereka masing-masing.

"Ya Ampun Lee taeyong!! Itu sekolah kan milik appa mu! Astagaaaaa!! Kau bisa dengan mudah minta izin pada kepala sekolah langsung untuk mengizinkan kita sebentar.!!" geram taehyung, ia pikir dirinya lah yang paling pabbo di geng mereka. Tapi lihat lah si putra sulung keluara Lee ini?!

Bobby, johny, yunhyeong dan jimin memijit pelipis mereka.
Ternyata hanya itu yang membuat taeyong diam sedari tadi saat jimin mengutarakan ide nya.

Lisa hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala nya.

"Ck ck, bisa-bisa nya jennie eonnie mau dengan mu oppa!" cibir lisa yang langsung di tatap taeyong mendelik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONESHOOT//TWOSHOOT//MORESHOOT_ LALISA ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang