/2/

319 20 1
                                    

"gue pulang dulu ya Dan."

"iya hati hati."

Saat ini Dania berada di halte, menunggu jemputan yang sedari tadi belum datang juga. Kira-kira ia sudah disini selama 20 menit.

Ada sebuah motor ninja berwarna hitam berhenti di depan Dania, motor yang tak asing bagi Dania, dia tahu siapa pemilik motor tersebut.

"hai." Ucapnya lelaki itu dengan melambaikan tangannya.

"Kak Bima?." Dania berdiri dan menghampiri sosok lelaki yang bernama Bima itu.

"ngapain kakak disini?."

"kalo pulang kerja kan emang lewat sini, terus gasengaja liat kamu disini. Kamu belum dijemput ya?."

"iya, Kak Andre lama banget, padahal dia tahu kalo Dania gasuka nunggu. Handphone nya dimatiin lagi, pasti sekarang dia lagi main PS."

"kebiasaan emang Andre. yaudah, lo bareng gue aja."

Dalam hati Dania senang tak karuan, namun ia mencoba untuk sok jual mahal dulu.

"ih, nanti ngerepotin Kak Bima."

"ih apaansih, kayak baru kenal berapa minggu aja." Bima memberikan helm satunya kepada Dania.

"nih pake." Dania langsung menerima helm itu, dan langsung memakainya.

Dania berhenti sejenak, hari ini dia memakai rok lama yang berarti itu sudah kekecilan. Jika ia menaiki motor ninja ini bukankah ia akan memperlihatkan bodynya yang bagus nan sexy itu?

Sepertinya Bima paham dengan apa yang dipikirkan Dania, ia langsung melepas jaketnya dan langsung mengikatnya pada pinggang Dania sehingga jaket itu menutupi kaki Dania hingga lutut.

"sudah naik."

"ih Kak Bima peka banget sih, hehehe."

Bima hanya tersenyum, kemudian Dania menaiki motor dengan bantuan memegang bahu Bima yang lebar ini.

"sudah?."

"sudah kak."

Bima melajukan motornya, disepanjang jalan sedikit ramai karena hari sudah sore banyak orang yang baru pulang kantor.

Ketika dalam perjalanan, ada suatu hal yang membuat Bima berhenti di suatu tempat.

"loh kak, ngapain berhenti?."

Bima melepas helmnya, "Do you want iced matcha latte?."

Dania mengangguk, "yes I do."

lalu ia turun dari motor dan melepas helmya. Matanya tertuju pada suatu gerobak yang menjual ice matcha. Matcha adalah flavor kesukaannya.

"ice matcha nya dua ya pak."

"iya mas ganteng."

Kemudian mereka duduk di tempat yang sduah disediain.

"Kak Bima emang debest! Ngerti aja sama yang aku suka." Dania senang sekali bisa mengenal sosok seperti Bima. Orangnya baik, dewasa, perhatian lagi. Pantas saja Dania dulu sempet suka sama Bima.

"ini mas mbak."

"iya makasih pak."

Mereka berdua mulai menyeruput iced matcha latte nya.

"waw rasanya enak, manisnya pas. Bukannya dulu gaada yang jualan ice matcha disini ya?."

"kayaknya sih iya, aku juga baru liat hari ini."

Dania mengangguk meng-iyakan ucapan Bima.

"Kak Bima belum punya pacar?."

"emang kenapa? Lo masih suka sama gue?." Goda Bima terhdap Dania.

Serendipity.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang