Sudah sekitar dua minggu Bianca menjadi siswi SMA Bakti Luhur. Dalam waktu dua Minggu itu Bianca sudah mulai akrab dengan teman sekelasnya. Dan tentu saja ia semakin mengenal sifat sahabatnya yaitu Fanny dan Aurel.
Namun satu hal yang belum Bianca ketahui yaitu nama pria yang sempat membuat jantungnya berdebar debar.
Bianca tetap sabar akan hal ini karena ia yakin suatu saat pasti ia akan tau."Bi nanti istirahat temenin gua ke ruang Pak Agung ya" ujar Fanny.
"Ngapain? Tentang basket lagi yah?" Dalam satu Minggu ini Bianca hampir setiap hari menemani temanya ini ke ruang Pak Agung yang merupakan guru olahraga perihal masalah basket. Ya Fanny mengikuti ekskul basket dan ia adalah kapten tim basket putri. Jadi setiap ada apa apa selalu Fanny yang di panggil.
"Nah itu Lo tau" cengir Fanny karena melihat raut Bianca yang seperti sudah bosan mengantarnya ke ruang Pak Agung. Sebenernya Fanny bisa saja ke ruang Pak Agung sendiri. Tapi ia malas jika nanti di sana selalu di goda oleh anak anak lelaki yang sering nongkrong di ruang Pak Agung. Entah ia juga binggung kenapa anak lelaki sangat suka menongkrong di ruang guru olahraga itu.
"Yaudah deh tapi buat gantinya besok kamu traktir di kantin ya" kali ini Bianca berbicara dengan senyum nya agar Fanny mau mentraktir nya.
"Siap bos" balas Fanny girang.
.
.
.
Istirahat pun telah tiba. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju ke kantin untuk memuaskan perut mereka dengan makanan yang ada di kantin."Ayo Bi nanti keburu istirahat nya kelar" Fanny terus mengoceh pada Bianca karena dari tadi Bianca masih sibuk dengan pena dan bukunya.
"Iya nih udah selesai kok" Bianca segera menaruh pena nya dan menutup bukunya agar fanny berhenti mengomelinya.
Jika kalian bertanya kenapa kita tidak mengajak Aurel hal ini dikarenakan kelas Aurel yang berada di pojok dan tentu saja jauh dari kelas fanny dan Bianca. Toh jika mereka mengajak Aurel dia tidak pernah mau karena malas bertemu cowok cowok yang selalu nongkrong di ruang Pak Agung itu.
Okay back to topic.
Bianca dan Fanny berjalan beriringan menuju ruang Pak Agung yang tak jauh dari kelas mereka. Sampai akhirnya mereka berdua telah sampai di depan ruang pak Agung yang pintunya tidak tertutup dan terlihat jelas banyak sekali anak lelaki ngumpul di sana."Bi kali ini temenin gua masuk ya" Fanny memohon pada Bianca karena setiap kali Bianca mengantar dirinya Bianca tidak pernah mau ikut masuk ke dalam.
"Enggak deh,aku males" balas Bianca dengan tatapan super malas.
"Astaga Bi sama temen sendiri kok tega sih lu,nanti kalo gua di godain tuh cowok cowok gimana" Fanny masih berusaha merayu Bianca.
Sedangkan orang yang di rayu itu hanya menatap temanya dengan tatapan bodo amat.
"Yaelah biasanya juga kamu berani sendiri kok" ujar Bianca kemudian mendorong temanya itu ke ruang pak Agung.Sontak semua orang yang berada di sana menoleh pada Fanny.
Bianca yang melihat itu dari luar tertawa geli. Tumben sekali sahabatnya itu punya rasa malu biasanya Fanny akan biasa saja jika berhadapan pada lelaki.
"Ngapain lo liatin gua,gua tau gua cantik jadi gak usah tersempona gitu dong liatnya" ujar Fanny sambil menatap lelaki yang berada di depannya itu.
"Terpesona tolol bukan tersempona" balas lelaki yang bernama Glen itu.
"Bodo amat,mulut mulut gua jadi Lo gak usah rempong" balas fanny sinis.
"Gak usah galak galak Fan nanti cantiknya ilang" ucap seorang lelaki lagi yang tak lain adalah Nathan.
Fanny hanya menatap Nathan dengan tatapan setajam silet dan malas membalas ucapan pria itu. Jika ia balas pasti mereka akan semakin gencar menggodanya.
Fanny pun menduduki kursi yang kosong di depan pak Agung.
"Jadi ada masalah apa pak sehingga bapak panggil saya" ujar Fanny sopan."Jadi rencananya dua Minggu lagi kalian ada sparing dengan SMA Sanjaya. Jadi selama dua Minggu ini saya mau kamu bertanggung jawab untuk latihan tim putri" jelas pak Agung.
"Oh oke deh pak nanti saya atur waktu buat latihannya" balas Fanny dengan semangat. Sudah lama mereka tidak sparing dengan sekolah lain.
"Sekarang saya minta tolong kamu untuk memberikan laporan ini ke kepala sekolah" ujar pak Agung sambil menyerahkan laporan tentang sparing yang akan di adakan dua Minggu lagi itu.
Fanny pun menerima laporan itu dan berjalan keluar dari ruang pak Agung.
Saat di luar ruangan pak Agung Fanny melihat Bianca yang sedang sibuk dengan ponselnya. Dan Fanny melupakan satu hal.
"Eh Bi tolong lu masuk terus minta daftar nama tim basket putri dong, ini gua mau ke ruang kepsek dulu" ujar Fanny kemudian lari sebelum Bianca membantahnya.
Bianca mendengus kesal. Kenapa ia harus masuk ke ruangan keramat itu. Namun mau tak mau Bianca tetap melangkah masuk. Ini semua demi sahabat tercintanya.
Saat masuk lagi dan lagi semua orang menatapnya. Bianca mencoba mengeluarkan ekspresi sesantai mungkin padahal dalam hatinya ia sangat malu.
"Eh ada cecan" ujar seorang pria yang Bianca tidak tau siapa itu.
Bianca tidak menghiraukan itu dan menggambil tempat duduk di depan guru yang ia yakini adalah pak Agung.
"Pak saya temanya Fanny tadi Fanny minta tolong ke saya buat minta daftar nama tim basket putri" ujar Bianca to the poin.
Baru saja menyelesaikan ucapannya tiba tiba seorang pria duduk di sampingnya.
Jantung Bianca langsung berdebar ketika mengetahui bahwa itu adalah pria yang ia suka pada pandangan pertama.
"Kenapa panggil saya pak" ujar lelaki itu.
"Jadi dua Minggu lagi akan ada sparing dengan SMA Sanjaya. Jadi saya mau kamu tanggung jawab sama tim kamu" ujar pak Agung pada lelaki itu.
Bianca dari tadi memperhatikan lelaki itu. Hingga lelaki itu balik menatapnya.
"Kenapa" tanya lelaki itu.
Sontak Bianca langsung binggung mau menjawab apa. Saat ini dirinya seperti orang gila yang kebingungan.
"Yaudah sekarang Vano dan yang lain keluar dari ruangan saya karena sebentar lagi waktu istirahat akan habis. Dan ini daftar yang kamu minta" ujar pak Agung yang seolah menyelamatkan Bianca dari pertanyaan lelaki tadi.
Bianca segera menerima daftar yang diberikan pak Agung itu dan berjalan keluar untuk segera kembali ke kelas.
Saat ini jantungnya seperti sedang berdisco.Satu hal yang membuat Bianca kemudian tersenyum. Sekarang ia sudah tau nama pria itu.
Ya dia adalah Vano. Orang yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.✨✨✨
Uwuww hampir tiap hari author update lho...
Semoga gini terus ya sampe cerita ini selesai. Semoga penyakit males gak dateng ;)19 Oktober 2020
Salam hangat dari author ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bianca (On Going)
Fiksi RemajaBianca Adelia Putri,itu namaku. Inilah kisahku bersama seseorang yang selalu mengisi ruang hatiku. Jika orang berpikir jatuh cinta adalah hal yang bahagia namun itu tidak bagiku. Bagiku jatuh cinta memiliki dua konsekuensi yang harus siap aku hadapi...