Hari ini Bianca kembali semangat bersekolah. Hal itu karena kejadian dua hari yang lalu. Ah aku rasa kalian semua tau akan hal itu.
"Selamat pagi semua" ujar Bianca saat dirinya masuk ke kelas.
"Pagi juga Bi" balas beberapa temanya.
Bianca segera menduduki kursinya dan mengeluarkan novel dari tasnya untuk mengisi waktu luangnya sebelum pelajaran dimulai.
Fanny saat ini belum tiba di sekolah. Biasanya Fanny akan datang ke sekolah sepuluh menit sebelum bel. Dan Bianca sudah hafal dengan hal itu.
Saat sedang asik membaca novel tiba tiba....
"PAGI BIANCA" teriak seorang dengan suara cempreng nya siapa lagi kalau bukan Fanny.
"Gak usah teriak kayak toa bisa gak" ujar Bianca yang kesal karena dirinya terkejut dengan teriakan itu.
Yang dimarahin malah senyum senyum tidak jelas.
"Eh Bi nanti temenin gua latihan basket ya" ujar Fanny sambil meletakkan tasnya dan mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.
Bianca sempat berpikir sebentar. Saat di ruang pak Agung kemarin kan dirinya bertemu dengan doi. Dan sepertinya doi adalah kapten basket putra, otomatis tim putra pun akan latihan basket hari ini.
"Oke nanti aku temenin" balas Bianca girang.
"Tumben banget lu mau gua ajak latihan basket" timpal Fanny yang merasa aneh pasalnya sahabatnya ini tidak pernah mau jika di ajak latihan.
Kalo dari dulu aku tau ada si doi mah aku akan selalu mau temenin kamu Fan. Batin Bianca.
"Aku lagi males aja di rumah mulu" jawab Bianca tidak jujur. Bianca belum berani cerita ke Fanny. Bianca terlalu malu jika orang lain tau bahwa dia sedang jatuh cinta. Kalian harus ingat karena ini adalah pertama kali Bianca jatuh cinta.
.
.
.
.
.
Waktu yang Bianca tunggu tunggu pun tiba. Saat ini dirinya sedang duduk di atas tribun menghadap lapangan indoor SMA Bakti Luhur.Di bawah sana mulai terlihat beberapa tim putri dan tim putra yang sudah menggenakan Jersey basket. Pandangan Bianca mencari sosok yang dari tadi ia nantikan.
Hingga pandanganya tiba dengan pria dan wanita yang sedang mengobrol sambil masuk ke lapangan. Lebih tepatnya bukan mengobrol tetapi berdebat. Terlihat dari ekspresi wanita itu yang marah.
Orang itu adalah Fanny dan Vano. Ah kenapa saat ini Bianca merasa cemburu melihatnya. Nama mereka seperti serasi sekali,apalagi mereka sama sama ketua basket.
Bianca menggelengkan kepalanya. Mencoba mengusir pikiran pikiran negatif yang malah membuatnya pusing. Bianca mencoba fokus mencermati mereka yang sepertinya sedang pemanasan.
Mata Bianca tak lepas dari orang yang sedang ia sukai. Vano benar benar terlihat keren dengan bola yang memantul di tangannya.
Saat sedang asik mengamati Vano tiba tiba jantung Bianca berdebar kencang. Bagaimana tidak,jika sekarang ia tertangkap basah sedang menatap Vano.
Lelaki itu mengedipkan matanya pada Bianca. Bianca segera sadar dan mengalihkan perhatiannya. Bianca mencoba menetralkan jantungnya yang berdetak tak karuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bianca (On Going)
Teen FictionBianca Adelia Putri,itu namaku. Inilah kisahku bersama seseorang yang selalu mengisi ruang hatiku. Jika orang berpikir jatuh cinta adalah hal yang bahagia namun itu tidak bagiku. Bagiku jatuh cinta memiliki dua konsekuensi yang harus siap aku hadapi...