Part 3

5 0 0
                                    

---------------------

"Cemburu tapi gak ada hubungan itu,ya emang nyesek."

-Amanda.

---------------------
"VANO OH VANOO YUHUUUUU!!"

" VANO SI GANTENG,TUNGGU ARA YANG CANTIK INI DONGGG"

Vano tidak mengindahkan panggilan itu,
cowok berjaket berwarna abu-abu itu terus berjalan,menjauhi Ara yang terus menerus meneriakinya.Ia menganggap panggilan itu hanya angin lewat.

"VANO!"Ara kembali meneriaki nama tersebut,namun cowok itu tetap meneruskan langkahnya,Ara terus mengejar Vano yang sudah berada jauh.

"Vano tungguin gue dong elahh!!"kakinya terus berlari cepat agar bisa menyeimbangi langkahnya dengan langkah lebar milik Vano.

Dan akhirnya ia berhasil menghadang Vano dengan merentangkan tangannya lebar-lebar didepan cowok itu,Vano lantas menatapnya geram sekaligus Frustasi.

"Eh lo budek apa gimana?!gua daritadi manggilin lo tau!"omelnya sambil menatap sebal cowok itu.

Karena Vano terus tidak merespon ucapannya,Ara menghela napas panjang.
Ia berusaha tersenyum manis walaupun aslinya ia geram ingin mencekik cowok itu karena tak meresponnya.

"Vano?"

"Apa?"

"Kenapa lo makan sama Shely?bukan sama gue aja?"Tanya Ara.

"Terserah gue lah,lo gak berhak ngatur-ngatur!"Ketusnya.

"kenapa harus Shely?"

"Sekali lagi gue bilang,lo gak berhak ngatur-ngatur hidup gue.Hubungan kita itu  cuma sebatas status Lo,lo.Gue,gue jadi terserah gue mau deket sama siapa aja."

"Sekarang lo minggir!".

"Tap--"

Kalimatnya menggantung karena Vano sudah berlalu pergi.Saat berbicaranya tadi cowok itu tidak mau menatapnya,apa dia semenjijikan itu?.

"Susah banget ya bikin lo luluh"Gumamnya lirih.

Tin..tin...tin!

Suara klakson motor yang berhenti di depannya membuat ia tersadar dari lamunan nya,Ara memandang pengemudi motor itu yang masih memakai helm fullface.
Ara mengernyit bingung siapa orang itu karena wajahnya masih tertutup helm nya.

"Ayo naik" ucap laki-laki itu sambil melihat ke belakangnya untuk menyuruh Ara naik ke belakang,gadis itu mengernyit seperti tak asing dengan suara laki-laki yang ada di hadapannya.

"gua Alan"ucanya sambil membuka helm yang menutupi wajahnya.

"Ohhh elo ternyata"nyengir Ara.

"lo pulang bareng gua aja,cepet naik"perintah Alan sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Ara naik ke motor ninjanya.

"Enggak deh...gue nunggu angkot aja"ucap Ara berusahan menolak dengan halus.

"Udah la cepet bareng gue aja,gratis dan yang pasti selamat"ucapnya meyakinkan Ara untuk pulang bersamanya.Dan akhirnya Ara memutuskan untuk naik ke motornya.

Alan membuka jaket nya dan menyodorkan pada Ara yang terlihat risih dengan rok nya yang pendek karna duduknya yang membuat roknya terangkat.
"Nih pake,buat nutupin paha lo"ucap Alan menyodorkan jaketnya pada Ara.Gadis itu menerima jaket Alan dan digunakan untuk menutupi pahanya,setelah itu ia berpegangan pada bahu Alan.

Tak sampai lima menit motor Alan sudah melaju meninggalkan gerbang sekolah dengan sekali gas membuat tubuh Ara terhuyung ke belakang,langsung saja Ara memeluk Alan untuk berpegangan.
Saat di perjalanan Ara sibuk berceloteh entah itu nyata apa karangannya yang membuat Alan tertawa,percakapan mereka terhenti karena sampai di rumah yang bisa dibilang luas berwarna cream putih serta lampu kelap-kelip yang menghiasinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

it's about me and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang