Chapter 3 - A Choice

1K 68 12
                                    


Ia hanya ingat Seokmin memasukinya dengan kasar dan tanpa ampun; menumbuknya seolah akan menghancurkannya hingga ke tulang. Tubuhnya yang lemah tak sanggup lagi menanggung, pandangannya kabur dan setelah klimaks-nya datang, Soonyoung benar-benar ditelan kegelapan total. Ia jatuh pingsan di saat pria itu-suaminya-masih menggagahinya dengan kejam.

"Dia bukan pria baik!" Pria itu berteriak keras dengan mata memerah karena marah. Dia sangat marah hingga napasnya terengah-engah dan kedua tangannya gemetar seolah akan meledak detik itu juga.

"Jauhi dia. MENJAUH DARINYA!!"

Kedua tangan pemuda itu mengepal kuat, ia mengangkat kepalanya dan menampar wajah pria di depannya dengan keras hingga tubuh pria itu terdorong ke belakang.

"Soonyoung-ah.... " Sembari memegangi pipinya yang terasa seperti terbakar, pria itu terkejut; tak percaya adiknya berani menampar wajahnya demi membela orang itu.

Mengepalkan tangannya yang bergetar, Soonyoung berkata dengan dingin, "Kau tidak berhak mengatur hidupku..."

"Kwon Soonyoung!"

"Kau hanya kakak tiri. Jangan bersikap seolah kau bertanggung jawab atas hidupku!" Soonyoung berteriak lebih keras, dagunya terangkat tanpa rasa takut sedikitpun; menatap tajam pria di depannya-kakak tirinya.

Adik manja yang dulu selalu menempel padanya sekarang dengan berani mengatakan kata-kata kejam itu. Hanya karena pria itu memasuki hidupnya, Soonyoung-adik kecilnya yang ia sayangi berubah menjadi anak pembangkang yang tak kenal takut.

"Kita tidak ada hubungan darah. Kau bukan siapa-siapa... kau sama sekali tidak punya hak untuk melarangku berhubungan dengan siapa.... " Setelah mengatakan demikian, Soonyoung berbalik pergi. Ia berjalan dengan punggung tegak, melangkah pergi keluar dari rumah yang telah memberinya kehangatan sebuah keluarga. Rumah yang telah memberinya arti sebuah keluarga.

Di sana, pria itu masih berdiri membeku, menatap kepergian adik kecilnya yang ia sayangi. Pipinya yang terasa seperti terbakar kini perlahan-lahan basah oleh air mata yang jatuh tanpa suara. Sakit karena tamparan sama sekali tidak ada artinya, hal yang jauh lebih menyakitkan adalah kata-kata yang keluar dari mulutnya; kata-kata yang menghujam jantung seperti jutaan jarum penuh racun. Rasanya teramat sakit hingga menjadi mati rasa.

Hyung, maafkan aku...

Maafkan aku karena telah memilih jalan ini....

Dalam kegelapan itu, ingatan ketika ia meninggal rumah kembali berputar seperti potongan film usang. Ingatan ketika ia menampar wajah kakak yang menyayanginya; mengatakan kata-kata menyakitkan yang menghancurkan hatinya. Luka itu terlalu dalam hingga mungkin tak akan pernah sembuh, mungkin sampai kapanpun kakaknya tak akan pernah memaafkannya.

Byur

Tubuh telanjang itu jatuh ke dalam bathup berisi air dingin. Air yang penuh tumpah ke lantai menciptakan suara air mengalir di dalam kamar mandi sunyi. Tubuhnya tiba-tiba merasakan suhu dingin air, Soonyoung segera membuka mata, secara tidak sadar ia bernapas dengan cepat menyebabkan air masuk ke tenggorokannya membawa rasa perih menyakitkan. Jantungnya berdegup kencang, kepanikan mulai menyerang tak terkendali. Soonyoung bergerak mencoba melepaskan diri sebelum ia mati lemas karena tenggelam, namun ia mendapati kedua tangannya masih terikat di belakang punggungnya, bahkan kini kedua kakinya juga terikat kuat dengan tali plastik yang sama yang digunakan untuk mengikat kedua tangannya.

Sekuat apapun ia berusaha melepaskan diri, tali tambang plastik itu justru semakin terikat kuat. Semakin banyak ia bergerak, semakin banyak pula kulitnya terkoyak oleh tali itu. Ketika ia melihat ke atas, Soonyoung melihat Seokmin berdiri di samping bathup, menatapnya. Dia sedikit memiringkan kepalanya, menunduk untuk melihat orang di dalam bathup yang kedua tangan dan kakinya terikat, bergerak liar untuk meloloskan diri dari kematian. Wajah itu dingin tanpa ekspresi, seolah ia sedang melihat rumput liar yang bergerak tertiup angin. Tak ada belas kasihan atau sedikitpun kehangatan di sana. Ya, dia, dia Lee Seokmin yang sakit; Lee Seokmin yang sangat Soonyoung cintai. Dia sangat suka ketika melihat orang yang ia cintai berada di ujung kematian. Sekarat yang menyakitkan membuatnya terlihat begitu indah.

SICK [SEOKSOON FANFICTION] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang