Naruto's Story : Behind the Light (Ft. Episode 35)

2.9K 133 22
                                    


Konoha 3.00 p.m

Hening. Itulah yang terjadi di kamar 107, dimana kamar Naruto berada. Dirinya baru saja sadar dari pingsannya sekitar 1 jam yang lalu ditemani oleh Tobi.

"Naru, aku ingin bicara padamu". Ucap Tobi dengan nada serius, Naruto hanya memandang keluar jendela memikirkan kejadian yang baru saja terjadi 3 jam yang lalu saat dirinya seperti merasa tidak mau membunuh kakak sesuai keinginannya. Setelah menunggu sesaat ia menganggukkan kepalanya bersiap menunggu pertanyaan yang akan keluar dari mulut Tobi.

" apa kau masih menyayangi kakakmu ?".

Deg.

Pertanyaan Tobi merasa seperti masuk kedalam pikiran Naruto dan terulang-ulang terus menerus. Yang ditanya menghela nafas panjang saja lalu menjawab. "Entahlah Tobi, aku sendiri bingung dan pusing memikirkannya". Naruto benar-benar bimbang sekarang ia seperti tidak tau apa tujuannya dia sekarang ini disebabkan memorinya yang terus menghantam kepalanya bak sebuah batu keras yang terus menerus di lenpar ke tembok hingga jebol.

" pikirkanlah dulu tujuanmu itu, karena aku rasa kau masih ragu-ragu untuk memilih tujuanmu". Setelah mengucapkan itu Tobi pergi dari ruangan itu tidak lupa memberikan Naruto buah-buahan. Naruto hanya menghela nafas panjang, ia memutuskan untuk tidur terlebih dahulu

Konoha 8.00 p.m

Terlihat seorang bocah berumur 14 tahun berambut spike hitam dengan pakaian Uchiha nya sedang duduk diatasnya atap rumah sakit sambil flashback tentang masa lalunya.

Flashback

Seorang bocah berumur 9 tahun sedang berdiri menatap papan shuriken di depannya, dirinya mengambil nafas selama beberapa detik lalu menghembuskan ya kembali.

Wush
Wush
Wush
Wush
Wush

Tak
Tak
Tak
Tak
Tak

Kurang dari 2 detik, 5 shuriken berhasil tertancap di papan itu mengenai titik merah dengan tepat.

"Shisui-kun, apa sudah selesai latihannya ?". Tanya seseorang dari dalam rumah.

"Sudah Kaa-san". Jawab Shisui, tau maksud Hikari berkata begitu Shisui langsung masuk ke dalam rumah dan mendapati hidangan yang lezat di meja makan.

"Wau, tumben-tumbennya Kaa-san memasak masakan banyak seperti ini". Kagum Shisui.

"Hehe... Hari ini ayahmu pulang cepat. Jadi kita bisa menikmati makan bersama".

"Oh iya Kaa-san, Naru dimana ?". Tanya Shisui. Karena dari tadi pagi adiknya itu belum menunjukan batang hidungnya.

"Naru-chan sedang diluar bersama Sasu-chan. Katanya mau mengerjakan tugas kelompok". Shisui hanya mengangguk mengerti. Shisui pun mengambil kursi dan duduk sambil menunggu ayah dan adiknya datang.

"Kaa-san".

"Ya Sui-kun ?".

"Kaa-san sudah tau kan aku ditawarkan jadi Chuunin oleh Yondaime ?". Tanya Shisui sambil memandang ke jendela, lebih tepatnya ke arah langit-langit biru itu. Memikirkan tawaran dari sang Hokage keempat dan para petinggi-petinggi Konoha. Tawaran untuk naik level ke level yg lebih berbahaya, memang Shisui ingin menjadi kuat karena dia ingin melindungi orang-orang yg disayanginya tapi apabila dia tau maksud para petinggi Konoha menaikkan levelnya.......... Dia adalah senjata. Iya. SENJATA. Shisui hanya menahan geram saja ketika sudah tau maksudnya, kalau boleh dia ingin sekali menghajar para petinggi bangsat itu tapi apa daya dia masih kecil.

Story Of Naruto Uchiha (Classic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang