O1. Meet Him

73 15 1
                                    

Natha sedang menunggu bus di halte sambil mendengarkan lagu. Ini adalah pertama kalinya ia berangkat sekolah lebih awal, karena kakaknya, Dino sedang sakit dan tidak bisa mengantarnya. Kenapa ayahnya tidak mengantarnya? Ayahnya bekerja di luar kota dan berkunjung tiap akhir pekan.

"Kok busnya lama banget sih"gumam Natha yang tidak suka menunggu lama.

Tak lama kemudian, bus datang dan Natha segera naik ke bus tersebut. Saat ingin masuk ke bus, tiba-tiba tubuh Natha terdorong hingga jatuh.

"Siapa sih yang do-"

"Gue yang masuk duluan, ga usah sewot"potong cowok tersebut dengan cuek.

Natha pun berusaha menahan amarah

"Kayaknya gue pernah lihat dia deh, seragam kita juga sama berarti kita berada di sekolah yang sama dong?"batin Natha

Natha segera masuk ke bus sebelum bus itu pergi.

.

.

.

.

Sesampainya di sekolah Natha langsung pergi ke kelasnya. Baru saja masuk ke kelas, Natha di sambut oleh teriakan temannya yang laknat.

"WAAHH NATHA DATANG LEBIH AWAL GAAAAYYSS" teriak Rena-teman sebangku Natha-sambil menunjuk Natha. Orang yang di tunjuk hanya memberikan tatapan datar dan duduk di tempatnya.

"Lo kenapa sih? PMS?"tanya Rena

"Gak tau."balas Natha singkat.

"Lo naik bus? Pasti pas di halte nih kejadiannya."tebak Rena asal

Natha terkejut "Lo cenayang?!GAYS TERNYATA RENA CENA-"Rena segera menutup mulut Natha sambil meringis karena mereka menjadi pusat perhatian kelas.

"Goblok lo anjir, gue cuman nebak"ujar Rena.

"Ya maap"jawab Natha sambil tersenyum.

"Emang lo ngapain di halte sampai jdi gini?"tanya Rena.

Natha pun menceritakan hal yang terjadi di halte tadi.

"Kurang ajar tuh cowok!! Minta maaf aja enggak."kesal Rena sampai memukul meja dengan keras.

"Eh tapi kalau gak salah dia sekolah di sini juga deh, karena seragamnya sama dengan kita"lanjut Natha.

Rena hanya menaikkan bahunya.

Kringg Kringg

Bel tanda pembelajaran berbunyi bersamaan dengan guru masuk ke kelas.

.

.

.

.

"Nat, ke kantin kuyy"ajak Rena.

"Entar ini catatannya belum selesai"jawab Natha dengan mata yang masih tertuju pada bukunya.

"Lihat aja nanti punya gue, gue udah laper nih"ucap Rena sambil cemberut.

"Jijik anjir"ujar Natha sambil berjalan mendahului Rena.

"EH TUNGGUIN"teriak Rena sambil berlari.

Sesampainya di kantin, mereka mencari tempat untuk makan.

"Nat, lo yang mesen ya. Gue lagi mager."ucap Rena.

"Dasar, untung gue baik. Lo mesen apa?"tanya Natha.

"Samain aja"jawab Rena sambil memainkan hpnya.

"Okelah"

Natha segera memesan makanan dan minuman mereka.

"Mba pesen nasgor dua ama es teh dua ya, meja nya disana tuh"ucap Natha sambil menunjuk mejanya.

"Oke neng, nanti mba bawa kesana"jawab Bu kantin sambil tersenyum.

"Makasih mba"ujar Natha sebelum kembali ke mejanya

Bu kantin itu hanya mengangguk.

Saat Natha kembali ke mejanya, ia terkejut melihat 2 cowok yang duduk bersama Rena.

"Ren, mereka siapa?"bisik Natha yang duduk di samping Rena.

"Ini Kevin, sepupu gue. Tadi gue lihat dia kebingungan nyari tempat, yaudah gue ajak kesini sama temannya"jelas Rena. Natha mengangguk paham.

"Hai, salken gue Kevin."Ucap Kevin sambil menjabat tangan Natha dan tersenyum.

"Hai, gue Natha"jawab Natha sambil terseyum kikuk. Dia memang agak sulit berbaur dengan orang-orang, apalagi cowok.

"Ekhem"Teman Kevin yang dari tadi memainkan hp nya tiba-tiba berdehem membuat Kevin sadar dan melepaskan jabat tangannya dengan Natha.

"E-eh, maaf ya"gugup Kevin sambil menunjukkan cengirannya.

Natha dan Rena hanya terkekeh.

"Oh iya kenalin temen gue, dia Devan. Dia emang gitu, kayak es batu. Ngomong aja cuman 1-2 kata"ucap Kevin yang diberi tatapan tajam dari Devan.

Natha terasa familiar dengan wajah Devan. Ternyata dia adalah cowok yang di halte tadi!

"Lo cowok yang di halte kan?!"tanya Natha sambil menahan amarahnya.

Devan hanya melirik sekilas lalu melanjutkan kegiatannya.

"Iya, emang kenapa?"tanya Devan tanpa mengalihkan tatapannya dari hp.

Natha dan Rena melongo melihat sikap Devan yang seperti itu

"Lo gak ada rasa bersalah gitu?! Natha sampai jatuh lo gak merasa bersalah?!"ucap Rena yang meninggi kan volume suaranya.

Devan hanya menaikkan bahunya.

"Lo-" ucapan Rena terpotong karena makanannya telah datang

"Udah Ren, makan aja dulu. Gak usah urus tuh es batu."ucap Kevin yang dari tadi melihat kejadian itu.

"Tuh cowok manusia atau es batu sih? Minta maaf aja enggak"gumam Natha yang didengar oleh Devan karena mereka memang duduk berhadapan.

"Lo bilang apa?"tanya Devan yang sebenarnya tahu kata-kata Natha. Ya sekarang dia pura-pura tidak tahu.

"Eng-enggak"

"Anjir, masa dia denger sih. Gak, dia gak mungkin denger" batin Natha

Devan yang melihat Natha makan dengan gugup, dia tersenyum tipis. Ingat, sangat tipis.

"Van, lo senyum?!"kaget Kevin karena senyum Devan memang hal yang mustahil untuk dilihat.

"Gak"singkat Devan dan lanjut memakan makanannya

"Cih, gak mau ngaku lo"ucap Kevin lalu melanjutkan acara makannya.

"DEVAAANN, KAMU NGAPAIN SIH MAKAN SAMA MEREKA. AKU NYARIIN KAMU TAU GAK"

_________________________________________

Annyeong~!!

Mian kalau ada typo yaa, dan aku update sesuai mood aku jadi kadang bisa aja aku jarang update. Hehe:>

Jaga kesehatan jangan lupa gays!! >_<

Ranraann30

-18 April 2020-

OUR SECRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang