O4. Don't Want To Go

43 12 1
                                    

"BAAANG CEPETAAAN UDAH TELAT BANGKE"teriak Natha sambil berlari ke mobil kakaknya itu.

"Dasar mulut toa"gumam Dino yg masih bisa didengar oleh Natha. Natha mencubit lengan kakaknya.

"Eeeh anjir sakit goblok! Gue gak bisa nyetir nanti"ucap Dino sambil mengusap lengannya.

Dino segera menyalakan mesin mobil dan berangkat sebelum pertengkarannya mulai kembali. Di perjalanan Natha masih memikirkan perasaannya pada Devan.

"Oh iya bang, lo kenal Devan dari mana?"tanya Natha mengingat kata-kata Devan kemarin.

"Ekskul basket"jawab Dino singkat.

"Yaelah ngambek nih orang"gumam Natha.

Sesampainya di sekolah Natha segera keluar sebelum fans Dino melihat dia berangkat bersama Dino. Tidak ada yang tahu bahwa Natha dan Dino bersaudara, kecuali Rena, Aldi, dan Vano.

"Nathaaa"teriak Rena dari belakang.

"Lah? Lo biasanya cepat datang deh, Ren."ucap Natha.

"Biasa, begadang sambil ngedrakor"bukan Rena yang menjawab, tetapi Kevin.

"Kalian serumah?"tanya Natha yang kaget karena Kevin yang menjawabnya.

"Bonyok gue keluar kota, jadi gue di suruh tinggal di rumahnya nih bekantan"ucap Kevin lalu berlari sebelum Rena berteriak.

Baru saja Rena akan berteriak namun Natha menahannya.

"Udahlah Ren, capek gue dengar lo teriak-teriak"ucap Natha sambil duduk di kursinya.

Kringg Kringg

Ceklek.

"Pagi anak-anak"ucap Bu Intan.

"Pagi Bu"

"Hari ini kita mendapat teman baru, Vano silahkan"ucap Bu Intan

Vano masuk sambil tersenyum melihat para siswi yang heboh melihatnya. Natha hanya menghela napas pasrah, ia tau pasti apa yang akan Vano lakukan. Membuat dirinya kembali pada Vano.

"Hai, gue Ervano Bramasta Wijaya. Kalian bisa panggil gue Vano, tapi manggil sayang juga gak apa apa kok"ucap Vano sambil nyengir.

"Wahh dapat stok cogan lagiii"

"Vano keren banget"

Vano melirik Natha yang hanya melihat ke arah jendela, cantik.

"Baiklah Vano, silahkan duduk di sana"ucap Bu Intan sambil menunjuk bangku di belakang Natha.

"Sialan"batin Natha.

Vano segera duduk di belakang Natha, dia melihat Rena yang meliriknya sinis. Dia hanya tersenyum miring.

.

.

.

.

"Natha, lo gak apa-apa kan? Tuh cowok brengsek banget sih"ucap Rena sambil mendengus.

"Gue kan bukan siapa-siapanya"ucap Natha.

Mereka berdua sedang berjalan menuju kantin. Natha dan Rena melihat Vano sedang menunggu mereka, Natha menghela napas dan melewati Vano tanpa meliriknya sedikitpun.

"Mampus"bisik Rena sambil tersenyum miring dan mengikuti Natha.

"Thasya"panggil Devan, tapi Natha sengaja berpura-pura tidak mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR SECRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang