First Time

70 8 0
                                    

International Highschool

Gadis itu berambut cokelat alami. Matanya agak tajam namun lucu. Pipi chubby kulit putih bersih. Tak lupa tubuh ramping ideal. Rok lipat panjang atas mata kaki. Sepatu boot hitam semata kaki. Memperlihatkan kakinya yang jenjang. Jalan menunduk menyusuri koridor sekolah. Setelah dua hari libur akhirnya, sekarang ia dapat kembali ke sekolah. Ia sangat suka suasana sekolah. Libur dua hari saja ia sudah tidak kuat. Terdengar lebay, namun emang itu yang ia rasakan.

Seperti biasa, kelas 11 IPA 2 pagi ini sudah ramai. Apalagi Bima yang sudah teriak-teriak menyanyikan lagi Bang Jono yang digemari anak jaman now. Mereka teman kelas 10 nya dulu. Benar sekali yang bilang mereka sekelas lagi.

"Pagi semuanya!!!!" sapa Aura.

"Pagi, Auraaaa!" sapa balik satu kelas.

"Pagi! Gue duduk sama siapa nih?" tanya Aura pura-pura kebingungan.

"Sama abang aja sini, Ra. Mumpung masih kosong" ucap salah satu teman Aura, Zaki.

Aura memutar bola mata malas namun akhirnya terkekeh geli.

"HUUUUUUUUU" sorak sekelas kepada Zaki. Membuat Zaki terkekeh.

"Sini aja sih Ra. Pake nanya nanya segala, lupa lo kita sebangku. Libur dua hari aja udah lupa. Mau ganti temen lo? Letak nya strategis nih!" tawar Maura agak sewot.

"Yaelah, pagi-pagi udah matah-marah aja, Mor. Udah kena semprot aja gue." balas Aura terkekeh.

Ia menyimpan lengan tas nya ke kursi, membuat ia menengok ke belakang. Dilihat nya 'orang itu'. Siswa tampan berkulit putih berhidung mancung. Kapten basket IHS yang namanya menjadi Most Wanted sekolahnya, dikenal adik kelas sampai kakak kelas. Pemuda itu, Salvano Bagaskara.

"AKU TANPAMU BAGAIKAN AMBULAN TANPA UWIW..." suara Bima kembali terdengar.
"UWIW UWIWW!!!" lanjut Yolitta. Zaki pun berjoget ria seakan di ruangan itu hanya dia seorang.

Mereka adalah grup dangdut-nya 11 IPA 2. Kata mereka sih, nama nya "Vocalist Group". Meramaikan suasana kelas setiap harinya.

Aura tertawa melihat tingkah mereka, begitu juga Salvano.

"Eh, eh Ra. Liat deh Ano ganteng ya pas ketawa?" tanya Maura tiba-tiba. Aura yang tadinya sedang tertawa berhenti seketika.

"He iya ganteng. Bukannya semua cowok juga gitu ya?" jawab Aura.

"Heuu, beda. Tau nggak sih, kalo Ano tuh sekarang jadi salah satu di deretan Most Wanted. Karena dia jadi kapten basket pertama...." ucapan Maura terpotong.

"Kedua sekarang kita kelas sebelas, jadi dikenal adik kelas. Trus dia pintar?" tebak Aura.

"Iya!! Kalian kan sama-sama pintar, dari dulu selalu bersaing. Ya walaupun dia yang juara pertama, jadi kalian cocok" ucap Maura.

Aura yang mendengarnya refleks menoleh ke Maura.
"Ngomong apa sih lo? Jangan ngaco deh, Mor" ucap Aura.

"Beneran, Raaa. Coba lihat deh sama lo" titah Maura.

Mau tak mau, Aura pun menengokkan kepalanya ke pemuda di belakangnya. Aura melihat Ano yang sedang tertawa. Ketawa nya sangat membuat siapapun yang melihatnya merasa tertular. Matanya sipit karena pipinya terangkat ketika tertawa. Terlihat lucu.

Benar juga batin Aura.

Tapi Aura yakin, teman sebangku nya itu hanya becanda.

"JIKA CINTA DIAAAAAAAA" giliran Yolitta yang memulai karauke.

"JUJURLAH PADAKUUUUU TINGGALKAN AKU DISINI TANPA SENYUMANMUUU" terus Zaki disebelahnya.

"Apa sih ah jadi lagu galau, nggak seruuu" komentar Bimasakti.

"SUKA SUKA KITA LAH KITA YANG NYANYI" sewot Yolitta.

"Weiiii santaiii, Litta" ucap Zaki. "Jangan lagu itu, kan? Yaudah ganti aja. Mending nyanyi Pernah-nya Azmi " lanjutnya. Membuat Bima mengumpat.

"Sama-sama galau pe'a!!" teriak Yolitta. Mengedarkan pandangan lalu menepatkan satu pandangan ke satu cewek kelasnya.
"Eh, mau ikutan nggak Ra? Seru nih" ajak Yolitta.

"Eh, ngg....." ucapan Aura terpotong.

"Lo nggak salah? Aura nggak kaya lo ya, jelas beda" ejek Bima.

"Apasih lo!! Gue cuma ngajak kali aja mau, sewot banget!!" bentak Yolitta.

"Siap kanjeng mamih" jawab Bima dengan kedu tangan dirapatkan karena kaget dibentak Toa-A2.

Ano menertawai itu. Kemudian membalikkan badan ke depan kembali. Masih dengan sisa tawa, mata pemuda itu bertemu dengan mata bulat gadis itu. Sama sepertinya, sedang menertawai grup dangdut kelasnya.

Mata keduanya bertemu, membuat keduanya saling pandang.

Mata Ano melebar melihat gadis sedekat ini. Entah apa namanya, pemuda itu merasa ada yang berbeda tepat di dadanya. Euphoria aneh yang berdebar-debar.

"He! Jangan terlalu ribut. Masih pagi juga" ucap Ryan, leader mipa 2 membuat keduanya mengerjap dan tersadar. Aura lebih dulu memutuskan kontak mereka melihat Salvano yang kini terlihat agak canggung.

Pertama kali seorang Salvano merasakan ada yang berbeda ketika melihat seorang perempuan seperti tadi. Kejadian tadi, membuat Ano bertanya-tanya.

Apa ini cinta pada pandangan pertama?
Gue belum pernah ngerasa gini sebelumnya..

Aura memutar tubuh menghadap depan saat pelajaran dimulai. Ano memandangi rambut cokelat alami gadis di depannya.

Dan, tersenyum.

****

Haiii!!!!

Versi baru, tokoh baru, cerita baruuuuuu

Selamat membaca, vote yaaa:))))

Salvano Bagaskara 11 IPA 2

Aura Megantara 11 IPA 2

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang