Kenapa sih?
Bel istirahat sudah berdering sejak lima menit yang lalu. Namun, masih saja ada yang berdiam di kelas dan tidak pergi ke kantin. Seperti Aura, Maura, Keisya dan Yolitta sekarang. Mereka sedang menonton drama yang baru-baru ini di tayangkan. Menonton drama di ponsel ramai-ramai memang menyenangkan.
"KENAPA DIEM AJA SIH BEGO, BILANG LANGSUNG AJA SIH KALO EMANG SUKA" sewot Yolitta.
"IYA COWOK NYA JUGA GA PEKA PEKA ELAH, GUE AJARIN JUGA NIH" ucap Keisya.
"APASIH TERIAK-TERIAK" teriak Maura.
"LAGIAN INI CEWEK NYA GA LANGSUNG AJA APA APANYA LAMA BENER" teriak Keisya.
"ADUH DIEM DEH TERIAK-TERIAK MULU, GA KEDENGERAN NIH MEREKA NGOMONG APA" kata Aura kesal.
"Lo emang ngerti apa yang mereka omongin, Ra?" tanya Keisya.
"Ya ngerti lah" jawab Aura.
"Seberapa ngerti nya?" tanya Maura.
"Ya..little little i can lah" jawab Aura agak gugup.
"Ini juga pake sub-indo" kata Yolitta. Membuat ketiga temannya terdiam.
"AH UDAH DEH JADI BAHAS BAHASA" ucap Keisya.
"LO YANG DULUAN" teriak yang lainnya kepada Keisya. Yang di teriaki hanya terkekeh.
Di kursi lain, seseorang memperhatikan keempat siswi yang heboh itu. Terutama sisiwi berambut panjang. Melihatnya sedang kesal, membuat Ano senyum-senyum sendiri.
"Samperin sono" ucap Arka menyadarkan Ano.
"Astaga" kaget Ano.
"Lagian, merhatiin ampe kaya gitu nya" kata Arka terkekeh.
Ano terdiam.
"Udah samperin sono" ucap Arka.
"Samperin? Aura?" tanya Ano.
"Yaiyalah" jengah Arka.
"Oke, doain" ucap Ano tertawa kecil sambil menghampiri keempat siswi langsung duduk di meja depan mereka.
"Ada apa sih guys teriak-teriak?" tanya Ano sambil terkekeh.
"Ngapain lo?" tanya Maura terasa terganggu.
"Suka-suka gue lah. Mau kesini kek kesana kek" jawab Ano.
"Pergi aja deh lo, No" ucap Yolitta merasa terganggu juga.
Salvano mengacuhkan ucapan kedua gadis itu, ia sibuk memperhatikan gadis berambut panjang di depannya itu. Sedang fokus menonton drama.
"Ekhem...langsung aja kali, kepepet baru tau rasa lo!" ucap Keisya yang terdengar 'menyindir'.
"Maksud lo apa sih, Kei ngomong gitu segala ke gue?" ucap Ano merasa tersindir.
"Siapa juga! Gue ke drama ini. Cewek nya nggak langsung aja sih ngomong kalo suka. Cowoknya juga nggak peka-peka sih. Lama bener dah nambah-nambahin episode" gerutu Keisya.
"Haduh udah deh gue lagi nonton nih, ga denger apa-apa gue. Kalo mau ngobrol jangan disini" ucap Aura jengah.
"Mor, anterin gue yuk ke toilet" ajak Yolitta yang sudah mengetahui maksud pemuda tampan di depannya.
"Oh ayok! Kei, mau ikut nggak lo? Sekalian ketemu abang Daffa" kata Maura menggoda.
Keisya menghiraukan maksud kalimat itu. "Gue aus nih! Nggak sabar mau ngasih tau sesuatu, langsung aja kali lama bener" ejek nya sambil menyengir lari mengikutin kedua temannya. Kalimat itu membuat Ano melolot dan menyumpahi Keisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Time
Teen Fiction"Cinta pada pandangan pertama?" "Ngomong apa sih lo? Jangan ngaco deh!" "Gue harus ngapain?" Awalnya sih biasa aja, tapi lama-kelamaan jadi luar biasa