Ø3. No More Dream

192 25 0
                                    

Pagi yang damai, Yeora yang baru saja terbangun dari tidur nya menarik nafas dalam. Yeora melihat jam dan masih pukul 8 ternyata. Beruntung dia tidak terlambat di hari besarnya.

Yeora bergegas keluar dari kamarnya setelah mandi dan berpakaian, ia melihat ayahnya yang tengah memasak sesuatu. Dapat dipastikan itu adalah omelet kesukaan Yeora yang tercium dari baunya yang khas.

"Pagi Ayah, sini biar kubantu!" pinta Yeora ketika melihat ayahnya memasak sendirian, sungguh ia tidak tega membebaninya.

"Ah sudahlah tidak papa, ini sudah biasa ku lakukan bukan? kau mencuci piring saja nanti" Ayah Yeora, Gil suk menolak permintaan anak satu-satunya itu, ia pun tidak tega bila membebani anaknya setiap pagi karena dia juga harus bekerja.

"Em. . . baiklah ayah, kalau gitu aku akan menyapu dulu sambil menunggu ayah selesai" Yeora pun berjalan meninggalkan dapur dan menyapu halaman rumah sederhananya.

"aah. . . udara pagi dan ketenangan memang yang terbaik" kata Yeora dalam hati sambil menghirup bersihnya udara pagi.

Ketika Yeora masih sibuk dengan kegiatannya tiba-tiba saja sebuah mobil mewah melewati gang rumahnya, dengan berisik bunyi klakson yang mobil itu keluarkan membuat Yeora sangat terganggu.

Yeora pun mengecek keadaanya, ternyata mobil tersebut sedang mengklaksoni taksi ayahnya yang terparkir di depan. Padahal jelas sekali taksi ayahnya tidak menghalangi, lalu apa yang membuat pemilik mobil tersebut marah? Yeora tak peduli dan melanjutkan kegiatan menyapunya.

Merasa kesal akhirnya orang yang didalam mobil tersebut keluar dan menghampiri Yeora.

"Ya! tidak bisa kah kau menggeser mobil tua mu?" kata lelaki tinggi yang keluar dari mobil tersebut.

Yeora menengok dan memperlihatkan pandangan sinis nya pada orang didepannya.

"Matamu buta? jelas masih ada jarak disana!" Yeora sedikit membetak pada saat itu.

Lelaki tinggi ini tetap tidak terima dia membalas bentakan Yeora tadi dengan kata-kata yang kasar.

"Hey, kau tidak lihat? mobil yang kukendarai ini Mercedes-Benz. Ini adalah mobil mahal dan diameternya lebih dari mobil tua sampah mu itu! jadi cepat sekarang singkirkan mobil itu!" Wah lelaki ini, seperti dunia sudah berada dalam genggamannya saja dia berkata seperti itu.

Yeora yang kesal dengan ucapan kasar lelaki tersebut ingin sekali menampar wajahnya yang cukup tampan itu. Tapi tentu dia tidak mau mencari masalah di pagi yang hampir sempurna ini. Dengan kesal hati dia segera masuk kedalam rumah dan mengambil kunci taksi ayahnya. Dia keluar sambil menghentak-hentakan kakinya dengan kuat, tanda bahwa ia sangat kesal.

"Nih, pindahkan sendiri!" Yeora menyodorkan kunci mobil tersebut dan melanjutkan kegiatan menyapunya tanpa menghiraukan ekspersi terkejut lelaki didepannya.

"APA!? BERANI SEKALI KAU MENYURUHKU" bentak lelaki itu dengan nada yang cukup tinggi.

Yeora yang keras kepala dan tidak terima di bentak seperti itu kembali membalas bentakannya. Sungguh ini seperti tidak ada akhir saja.

"KAU KAN YANG MEMBUAT MASALAH! SELESAIKAN SENDIRI DAN. . ." bentakan Yeora terhenti ketika ayahnya memanggil dari dalam.

"Yeora ada apa ini kenapa ribut sekali?" Ayahnya keluar dan melihat sosok lelaki tinggi di halaman rumahnya. "Lalu siapa ini Yeora? kau membawa pria?"

"Apa!? tidak ayah dia mencari masalah dengan kita!" Yeora mendekati ayahnya sembari menunjuk lelaki tersebut.

"Hey pak tua, cepat pindahkan mobil usangmu itu, Aku ingin lewat!" Lelaki tersebut menyuruh Gil suk memindahkan taksi tuanya.

"Baiklah-baiklah" Gil suk menurut dan berjalan kearah taksinya. Yeora sangat tidak terima dan menahan ayahnya.

"Ayah tidak usah! kenapa ayah melakukan aph. . ." ucapan Yeora terhenti ketika ayahnya menutup mulut Yeora dengan tangannya.
"Yeora, ingat pesan ayah? Api tidak bisa dilawan dengan api, kamu harus menjadi air untuk melawannya bukan? Ingat Yeora jangan keras kepala, lakukan dengan sukarela saja."

Yeora sangat paham bahwa ayahnya tidak suka keributan, jadi dia coba memaklumi dengan raut yang masih kesal.

"Tuh, dengarkan ayahmu. Jangan keras kepala!" Lelaki tersebut menunjuk-nunjuk kepalanya mengisyaratkan agar Yeora jangan keras kepala. Cih lelaki itu makin membuat Yeora naik darah saja! tapi Yeora ingat kata ayahnya untuk tidak meladeni orang gila.

Lelaki tersebut tampak memperhatikan sekitarnya, termasuk rumah Yeora dan penampilannya, dia terlihat tenang. Berbesa dengannya yang tadi sangat marah. Yeora tidak peduli dia hanya melanjutkan kegiatannya.

Tak berapa lama terdengar bunyi mesin mobil yang hidup dan disusul dengan bunyi tabrakan. Yeora dan lelaki itu sontak kaget dan berlari kedepan. Dan ya, taksi itu menabrak mobil mewah lelaki tersebut.

"APA YANG KAU LAKUKAN!"

××××××××××××××××××××××××××××××××

halo semua! aku balik lagi nih setelah ngilang beberapa bulan ><

kira-kira kalian bisa nebak ga siapa lelaki tinggi yang ngajak Yeora berantem? apakah dia Kang Taehyung atau malah Nam Jungkook? xixixi

tunggu part selanjutnya ya! 💜

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang