10

595 107 0
                                    

"Ell...l" panggil ulan yg lansung memelankan suaranya menatap ke depan, ke arah daniel yg juga menatapnya dengan tatapan tak percaya.

Ulan meringis saat melihat tatapan tajam dari kedua bola mata el, dimana mata daniel yg melotot seolah ingin keluar dari tempatnya.
Tatapan ulan beralih ke arah dua teman daniel yg menatapnya penuh dengan minat., Tatapan yg seolah ingin menelanjagi membuat ulan sadar kenapa daniel melarangnya dan bersikap tegas dengannya.

"Gu-gue mau bilang, temen gue mau dateng. udah itu aja"
Kata ulan dengan nada paniknya saat tiba² daniel berdiri ingin menyusulnya

Ulan membanting pintu kamar daniel dengan keras, di abaikannya teriakan dari el yang terus menggedor² pintu yang ia kunci dari dalam

"Mampus dah mampuss" ucap ulan panik seraya menyambar paper bag yg tergeletak di ranjang.

"Whattt??" teriak ulan tak percaya melihat apa yg di beli oleh daniel

##

"Mainan baru lo nil? Tumben lo bawa kesini" tanya hardi yg masih menatap minat ke arah pintu yg tertutup rapat

Daniel masih menatap kesal ke arah pintu, dmna ia benar² ingin marah semarah marahnya sama ulan, bukanya apa? kedua temannya ini benar²..... ah sudahlah

"Itu bukanya cewe yg waktu itu ya? yg ketemu di pantai dan yg semalem lo bawa pergi?" Selidik nikel menatap ke arah daniel

"Beneran dia semalem ke club? Wah wah,, kok lo nggak ajak² sih nil? gimana masih rapet nggak? gue nyobain juga dong" kata hardi menggoda daniel

Nikel diam menatap ke arah daniel tatapan yg diperlihatkan dari el benar² berbeda, aura yg bisa ia lihat, sesuatu yg benar² berbeda.

"Lo-"

Ting tong

Suara bel yg berbunyi tiba tiba membuat daniel menghentikan ucapanya,,

El berdiri untuk membuka pintu, diikuti nikel yg ikutan berdiri untuk ke toilet

"Elo??" Teriak sindi tak percaya melihat sosok lelaki jangkung di depanya saat ini

"Jadi elo yg culik ulan?!"
Kesal manda menunjuk² wajah daniel

"Mau masuk apa gue tutup?" Tanya daniel seraya berjalan ke dalam membiarkan sindi dan manda yg berdecak kesal.

"Lann..ulaannnn" teriak sindi saat memasuki appartemen el

"Nggak usah teriak, ini bukan hutan, noh dia di kamar" kata daniel seraya mendaratkan pantatnya di sofa

Berbeda dengan hardi yg asik menatap ke arah dua org manusia yg cantik di matanya

"Sin, man" panggil ulan keluar kamar

"Aaa ulaannn" teriak sindi dengan heboh, membuat el memutar bola matanya malas

"Lo dapet cewe model beginian di mana sih? Bagi bagi dong"
Daniel menoleh ke arah hardi yg tiba tiba bicara dengan pelan ke arahnya.

"Lan, baju lo? Jeanss???"

"Lo lagi nggak panaskann??"
Tanya manda tak percaya seraya mengechek suhu di kening ulan

Ulan melirik ke arah el yg memalingkan wajah darinya,,

"Gpp kok, sesekali tampil beda gpp kok, toh mau gue pakai dress ataupun yg tomboy kek gini, tetap aja gue seksoyy, ya nggak??" Jawab ulan santai menutupi tingkah gelisahnya karna memakai jeans

Ulan menarik kedua sahabatnya
Ke arah daniel dan satu sahabtnya. Ulan duduk di samping daniel dengan tingkah manja, membuat kedua sahabtnya bingung melihat tingkah aneh ulan.

My Lövė Êl (Ön Göing✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang