____________________________________
1. tahun sebelumnya.
____________________________________Sore ini seperti biasanya aku mau pergi jalan-jalan sore atau orang-orang kampung sini menyebutnya nyore.
"Assalamualaikum, Ayah aku mau pinjam motor untuk pergi jalan-jalan sore boleh gak?" Tanyaku pada ayahku.
"Wa'alaikum salam nak, kayak tidak biasanya kamu kalau minjam motor Ayah pakai bilang-bilang segala." Jawab ayahku sambil tersenyum,
"Biasanya juga liat kontak motor masih nempel langsung wer gitu aja." Lanjut ayah sambil tertawa.
"Kan biasanya ayah tidak di rumah, jadi karena ayah ada aku ijin aja, mumpung ayah baru pulang kerja gitu." Jelasku sambil menyetater sepeda motor ayahku.
Saat dijalan tidak lupa aku mampir ke sebuah pom bensin yang tidak jauh dari rumahku untuk mengisi bensinku hingga full tank.
Di pom aku bertemu teman dekatku yang sedang mengisi bensin juga, jadi aku bertanya padanya apakah dia mau ikut aku jalan-jalan sore?
"Dari mana mau kemana kamu sore-sore gini Fas?" Tanyaku pada pria kaos biru yang menghitung uang untuk bayar bensin ini.
"Mau jalan-jalan sore Mad." Jawabnya.
"Kau mau ke mana Mad?" Lalu dia juga bertanya kembali padaku.
"Aku mau jalan-jalan sore juga." Jawabku sambil membuka jok motor yang mau di isi bensin.
"Jalan-jalan kemana nih?" Tanya Faslah bingung padaku.
"Kebetulan aku mau pergi ke kampungnya Aulia, Apa kamu mau ikut?" Jawabku padanya sambil bertanya.
"Boleh tuh, aku juga kan mau tau rumahnya Aulia." Jawabnya sambil cengengesan.
"Ok deh ayok cepat kita gas ke sana." Kataku padanya sambil menghidupkan motorku yang sudah di isi bensin tadi.
Tak terasa kami berdua pun sudah sampai dikampungnya Aulia dan dijalan tak sengaja aku melihat Ayahnya Aulia yang sedang berjalan sendiri.
"Fas itu ada Ayahnya Aulia kita tanya aja Aulia nya ada dirumah atau tidak." Kataku pada Faslah sambil memelankan kecepatan motor.
"Oalah itu tah Ayahnya Aulia?" Tanya Faslah padaku sambil memelankan laju motornya juga.
"Iya Fas." Jawabku singkat.
Dari arah belakang kami aku melihat dari kaca spionku ada motor melintas dengan cepat dan tak sengaja menabrak Ayahnya Aulia hingga terpental beberapa meter dan tak sadarkan diri.
"Fas! Fas! Itu ditabrak Fas!" Teriakku pada Faslah sambil menunjuk ke arah Ayah Aulia yang sudah terkapar.
"I-iya Mad." Jawab Faslah kaget.
"Kejer Fas cepet orangnya!" Teriakku kembali pada Faslah.
"I-iya Mad." Jawab Faslah kebingungan.
Sementara Faslah mengejar sang pelaku, aku berusaha menolong Ayah Aulia yang sudah terkapar dipinggir jalan.
Dari kejauhan aku mendengar seseorang berteriak keras.
"Ayaahh!!!" Teriak seseorang dari kejauhan dengan suara sedih.
Tak lama warga ramai berdatangan menghampiriku yang sedang kebingungan dengan keadaan sekarang ini.
"PLAK!!!" sebuah tamparan yang diberikan Aulia dipipiku dengan keras."Apa yang kamu lakukan pada ayahku!" Bentak Aulia kepadaku dengan marah dan kecewa.
"A-a aku hanya ingin..." Sebelum aku selesai bicara Aulia langsung memberikan tamparan kuat kepadaku lagi.
"PLAK!!!" sebuah tamparan kuat dari Aulia mendarat dipipi kananku.
Tak lama warga memukuliku dan aku tak bisa berbuat apa-apa saat itu.
Aku hanya terdiam merasakan diriku yang tak berdaya ini sedang dipukuli warga.
Tak lama aku merasa ada benda tumpul yang keras menghantam kepalaku hingga aku tak ingat apa-apa lagi saat itu.
____________________________________________________________________________
Bersambung...
semoga terhibur dan semoga penasaran dengan lanjutannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cintaku
De TodoTerkadang cinta hadir dari suatu hal yang sederhana namun bermakna luar biasa. Dan terkadang kamu baru mengetauhi orang yang kamu cintai mencintaimu ketika semua itu sudah terlambat.