Good Bye De Femme

61 10 9
                                    

Au revoir, De Femme.

*****

Paris, France.

Setelan women suits berwarna cream keluaran brand Channel membungkus tubuhnya sangat pas dan terlihat modis ditambah dengan dark glasses merk Dior bertengger manis di hidungnya semakin menyempurnakan penampilan itu. Tidak heran, perusahaan pakaian yang cukup terkenal di Paris bernama De Femme merekrutnya sebagai salah satu staff desain kebanggaannya.

Omong-omong, perusahaan ini tidak menekankan semua pegawainya harus memakai brand yang telah mereka keluarkan. Pangsa pasar perusahaan ini lebih kepada para model dan aktris, istri, putri maupun kerabat wanita para pejabat kerajaan dimana mayoritas dari mereka seringnya mengenakan dress dan baju bermodel feminim, sehingga sejauh ini outfit yang dijual berupa dress, rok, baju, dan yah itu saja. Tapi jangan salah, De Femme sangat populer dan banyak memiliki penggemar.

Poppy Angelonia, seorang gadis berkebangsaan Indonesia yang merupakan Bachelor Of fashion Design di l'Ecole Superieure des Arts et teknik de la Mode atau biasa disebut ESMOD. Sekitar 5 tahun yang lalu, gadis itu menyelesaikan pendidikannya di ESMOD Prancis dan langsung bekerja di De Femme. Beberapa bulan lalu ia belum ada niatan untuk pulang ke Indonesia. Terlebih saat ini usianya yang sudah 27 tahun akan menjadi santapan lezat keluarga besar yang akan mencecarnya dengan pertanyaan: "Kapan nikah?" Oh, sangat menyebalkan.

Wth. Kariernya di sini cukup cemerlang, bahkan orang-orang Paris memujinya. Tapi setinggi apapun jabatan dan sebanyak apapun uang yang ia terima dari pekerjaan ini, itu semua akan sia-sia jika ia sudah sampai ke Indonesia dengan status belum menikah. Sad but true.

Akan tetapi, berbeda cerita dengan hari ini.

Ia melangkahkan kakinya setelah pintu lift itu berhenti di lantai 10. Terdapat ruangan CEO dari De Femme. Gadis itu mengetuk pintu perlahan, setelah ada aba-aba masuk dari dalam ruangan, baru ia mendorong pintu dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

"Bonjour, Madame Ezme Chalivier"

"Bonjour, Belle" ya, Ezme sering memanggil ia dengan sebutan cantik. jarang sekali ia memanggil gadis itu pakai nama aslinya, Poppy.

"Madame, hari ini saya akan mengajukan resign seperti yang sudah saya katakan tempo hari"

"Apakah kamu sudah yakin, Madmoasel?"

"Tentu saja, Madame. 5 tahun menurut saya sudah cukup untuk mengembangkan diri di sini. Keluarga saya di Indonesia beberapa bulan belakangan selalu meneror saya untuk pulang, maka saya menyetujuinya. Rumah tetaplah rumah"

Madame Ezme mengangguk paham. Sebenarnya ia sangat menyayangkan resign seorang fashion design-nya yang sangat kompeten. Selama bekerja di De Femme, berkali-kali Poppy memberikan ide brilian untuk membuat model dan koleksi terbaru brand De Femme. Namun, ia juga paham bahwa pegawainya ini juga memiliki goals lain dalam hidupnya.

"Baiklah saya mengerti. So, Madmoasel. Sebagai CEO De Femme, saya sangat senang anda bergabung bersama kami. Success for you"

Poppy tersenyum lebar menyambut uluran tangan Madame Ezme. Kini saatnya ia benar-benar pulang ke Indonesia. Sedikit berat hati, karena yaahhh kehidupan 8 tahun di Prancis sangat berharga baginya.

"Merci beaucoup. Vous m'avez aussi beaucoup aidé. Je ne sais pas ce qui s'est passé sans votre aide."**

Miss POPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang