Persyaratan

53 10 34
                                    

==============>🦗🎈

"Apakah ini belalang air?" Audy dengan polosnya bertanya. Raka hanya tertawa dan audy juga ikut tertawa dengannya.

Audy duduk di sebuah batu besar didekat sungai tersebut. "Aku ingin sekali melihat wajahmu, tapi kenapa kau melarangnya?" Tanya audy.

"Lihat balonnya terbang" ucap Raka mengalihkan pembicaraan. namun, balon itu benar benar terbang. Dan anehnya balon tersebut tidak akan terbang jauh karena batu sebagai bebannya. Audy kagum melihatnya. Ini sangat ajaib seperti sulap.

Raka duduk di batu sebelah audy sambil membasahi telapak kakinya. Namun, audy masih terus menatapnya penasaran. "kapan aku bisa melihat wajahmu?" Tanya audy.

"Jika kau melihat wajahku maka aku akan kecewa, dan aku tidak mau lagi bersahabat denganmu" ucapnya. Audy bingung dan mencerna apa yang dikatakan olehnya.

"Kita akan bertemu lagi besok, dan kau bisa merasakan kehadiranku. Dan besok aku akan membuka penutup wajah ini" ucapnya panjang. Audy berusaha memahami apa yang dimaksud olehnya. Bagaiman bisa dia berfikir seperti ini.

"Dan saat kau mengenal kehadiranku tanpa melihat wajahku, maka kuakui bahwa kau benar-benar-" Raka hendak berfikir untuk melanjutkan perkataannya.

"Benar-benar apa?"

"Benar-benar putri belalang yang kucari" ucapnya yang membuat audy berfikir berkali lipat dengan apa yang diucapkannya. "Apa maksudmu?" Tanya audy.

"Jadi, aku ingin kita buat persyaratan" ucap Raka sambil mengambil sebuah bolpoin dan mengambil sebuah daun pohon yang ada di pinggir sungai tersebut. Raka menuliskan sesuatu di daun tersebut.

"Apa perlu kita bersahabat dengan syarat?" Tanya audy sambil memainkan batu balon belalangnya. Raka hanya mengangguk.

"Bagaimana jika aku tidak bisa memenuhinya?" Tanya audy. "Maka kau akan kesepian lagi" jawabnya yang membuat audy sontak menggeleng.

Setelahnya, Raka memberi daun itu kepada Audy. Audy membaca tulisan tersebut dengan patah-patah tanpa mengerti jelas maksudnya.

-jangan pernah melihat wajahku disaat aku membuka slayer dan kacamata ini, itu bisa membuatku hilang dan tidak lagi mengenalmu

Daun tersebut bertuliskan seperti itu, audy benar-benar berfikir keras dipertemukan laki-laki seperti ini. Lalu dia memberikan daun yang kedua.

-aku sebagai sahabatmu, akan pantas jika aku bisa melindungimu. aku berjanji itu jika kau bisa memenuhi persyaratan yang pertama

Audy tersenyum membacanya. Ini benar-benar apa yang diinginkan audy, mendapat perlindungan, mendapat teman bicara, dan mendapat sebuah kebahagiaan sederhana yang ada di dalam sahabatnya ini. Lalu, Raka memberikan daun ketiga.

-jaga baik-baik balon tersebut jika tidak ingin aku kenapa-napa

"Balon ajaib ini?" Tanya audy. Raka hanya mengangguk sambil menulis daun keempat.

-jika, syarat itu terpenuhi aku akan memastikan tidak ada lagi sepi yang datang di hidupmu dan aku akan selalu ada di sampingmu.

Audy tersenyum lebar membacanya. Dia benar-benar sangat bahagia dipertemukan Raka, meskipun kadang aneh di matanya.

"Hanya ini?" Tanya audy. Raka mengangguk lalu hendak melepas slayernya. "Tunggu, apa kau yakin melakukan itu?" Tanya audy.

"Tolonglah aku juga ingin bernafas" ucap Raka sambil melepas slayernya. Audy dengan sigap langsung mengalihkan pandangannya. Raka tersenyum melihatnya. Raka membuka topi dan kacamata hitamnya.

"Huh" Raka mengeluarkan nafas panjang. Dengan rileks dia memejamkan matanya dan bernafas dengan tenang. Audy masih pada pandangannya, iya mengalihkan agar tidak melihat wajah Raka.

"Bolehkah aku menyentuh wajahmu? Tenang, aku tidak akan melihatnya" ucapnya sambil menutup mukanya dengan telapak tangannya. Raka tertawa kecil.

"Jangan melihat wajahku" Raka mengambil telapak tangan yang menutup mata audy. Dan membiarkan telapak tangan tersebut menyentuh wajah Raka.

Bibir mungil, mata lebar, hidung mancung, dengan alis yang sepertinya tebal, dan kulit yang lembut itu yang dirasakan audy.

"Apakah kau sesempurna itu?" Tanya audy yang masih menunduk tanpa melihat wajahnya. Audy tersenyum bisa merasakannya meskipun tidak melihatnya.

"Tidak juga" ucap Raka. Raka melihat kupu-kupu cantik itu mulai berterbangan. Raka hendak memakai slayernya namun audy berdiri dari duduknya. Audy yang menunduk itu lalu melihat ke arah awan.

"Hei ayo kita main" ajak audy berlari ke arah padang rumput. Banyak capung dengan ramai berterbangan di atas padang rumput tersebut. Raka mengenakan slayernya dan kacamata hitamnya untuk bermain dengan audy.

"Yang bisa menangkap capungnya aku akan kasih hadiah haha!" Teriak audy sambil menangkap capung tersebut. Begitu juga Raka, Raka juga berlarian menangkap capung tersebut. Belalang yang ada di dalam balon itu tersenyum. Iya, benar benar tersenyum melihat audy yang berlarian.

Bug

"Audy!"-

==============>🦗🎈

Tbc

Balon BelalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang