Terik matahari sangat terasa menusuk di kulit, begitulah suasana siang hari ini di kampus, Anindira baru saja memarkirkan motornya di parkiran kampus yang padat dengan motor para mahasiswa, Dira menyipitkan matanya, meminimalisir cahaya yang masuk ke matanya.
"Diraa!!" Dira yang mendengar panggilan itu menoleh kearah sumber suara. Terlihat Freya sedang berlari menuju dira.
"Gila lu, siang panas gini masih bisa aja lari-lari kaya gitu." Ucap Dira tak bergairah.
"Yeuh, emang gue ini lu? Yang mau berangkat kuliah pagi kek, siang kek, sore kek, sama aja lemesnya gaada akhlak." Freya menyeimbangi langkah Dira sembari menyeka keringat di dahinya. Dira yang mendengar ejekan Freya diam dan hanya berjalan menuju kelas. Sesampainya di kelas Dira langsung mengambil tempat di kursi paling belakang, Freya yang melihat tingkah anak pemalas itu hanya geleng-geleng tak mengerti.
"Dir, ini kursi depan masih kosong, lu ngapain si ngambil tempat paling belakang?"
"Gatau, males."
"Gila lu ya, ini udh semester akhir loh, lu masih males males gini? Gimana nanti kalo kerja dir?" Freya menyeramahi Dira yang sudah mendekapkan wajahnya di meja.
"Fey, rejeki ga ada yang tau, siapa tau nanti gue jadi atasan lu. Lu kalo mau duduk depan, ya udah sana. Ntar gua foto catetan lu ye." Dira menimpali ucapan freya dengan sangat santai. Freya hanya menggeleng dan langsung duduk di kursi terdepan.
Kelas sudah di mulai, tatapan mata Dira kosong melihat ke arah papan tulis tanpa memperhatikan, tangannya sibuk memainkan pena yang ada di tangannya. Rambut panjang Dira yang digerai berhasil menutupi earphone yang sudah terpasang di kedua telinganya, memutarkan lagu klasik yang membuat Dira tak mendengar sedikitpun perkataan dosen di depannya.
"Ini kapan selesai si, sumpah gue laper bangettttttt!!" Dira mengirimkan chat pribadinya kepada Freya, yang terlihat sedang antusias memperhatikan dosen di depannya. Dira menghela napas dan menahan perutnya yang sedari tadi sudah meraung meminta diisi makanan. Akhirnya Dira membuka binder miliknya yang masih kosong tanpa tulisan apapun dan mulai mencoret-coret kertas putih itu dengan asalan, tanpa sadar jika ada yang memperhatikannya dari tadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai teman-teman!! ^^
Ini cerita pertama yang aku tulis di wattpad, mohon maaf klo ceritanya masih banyak kekurangan, jangan lupa komen dan vote yaa~~Kritikan kalian sangat sangat aku terima.. Makasih(/^^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Late to Love
Romance~Karena cinta bukan tentang waktu~ Anindira mahasiswi cuek, yang terjebak pernikahan tak diinginkan, berawal dari kerja sama, dan pacar bohongan. Apa yang akan terjadi? Bagiamana acara Aindira survive dengan masalah ini?