4 : Ingat

603 65 8
                                    

"S-Sakus— K-Kenapa kamu disini?"

"Aku sudah ada janji dengan Komori"

"Hah!!??"

"Kamu disini sedang apa?"

"A-Aku m-mau temenin Rintaro latihan."

*****


KANA POV

"Gyaaaa... Kenapa sepi begini tumben gak biasanya malem-malem sepi~"

Malam ini aku sedang bekerja part time di sebuah restoran makanan cepat saji yang letaknya tak jauh dari rumah dan juga kampusku. Karena jadwal kampusku hari ini libur, jadi aku memutuskan untuk bekerja part time lebih extra dari yang biasanya.

Aku bekerja part time sejak aku masih sekolah SMA kelas 2, memang sih hidupku berkecukupan dan semua kebutuhanku juga terpenuhi. Hanya saja.. alasanku bekerja part time adalah agar aku bisa membeli barang-barang yang aku sukai.

Disisi lain.. Aku bersyukur bisa bekerja hampir setengah hari lebih, karena kalau aku di rumah seharian, Yang ada aku disuruh keluar rumah dengan alasan agar bisa jalan-jalan dengan calon suami. Astaga... bapak sama emak zaman now mah susah emang..

Jujur saja.. Aku masih kepikiran kenapa Ayah mau menjodohkanku dengan lelaki itu.. Lelaki maskeran itu.
"Haaahh... Kenapa sih jadi kepikiran lelaki maskeran itu? Tapi.. dia sakit hati gak ya karena aku bentak-bentak dia kemaren..?"

Aku juga masih kepikiran saat aku membentaknya ketika dia mengantarkan ku pulang kemarin malam. Jahat sekali ya aku..

"Aku takut dia sakit hati.. Besok dia ada wkatu gak ya.."

Saat aku sedang berbicara sendiri sambil mengambil sapu dan juga pengki untuk membersihkan self Service area, tiba-tiba saja terdengar suara yang menyahuti semua omonganku.

"Iya.. Aku sakit hati. Kau harus meminta maaf padaku lalu menciumku."

Aku terkejut dan menoleh kearah suara itu. Berdiri lah sosok yang sangat familiar untukku.
"RINTAROO!!??? O-OMA—"

Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari kearahnya dan memukul berkali-kali bahu lebarnya. Ya aku tahu, tenaga ku dengannya tidak sebanding.

"O-Oi oi!!! Kenapa kau malah memukuli aku, dasar baka!!" protesnya.

"Lagian kau itu bisa permisi dulu tidak kalau mau mampir kesini!??" protesku yang tak kalah hebohnya.

Orang itu malah terkekeh pelan, astaga.. untung ganteng ini orang.
"Hahaha.. Gommen gommen.. Aku habis latihan jadi aku mampir kesini. Tidak apa kan?" tanyanya.

Aku menghela nafasku cukup kasar, "Hmm.. Tidak masalah sih.. Cuman mau aku tutup restorannya, kau tunggu aku didepan saja." kataku.

"Oh.. Sudah mau tutup?" tanyanya lagi.

"Iya. Kau terlambat, Rintaro." sahutku.

Bukannya keluar dari restoran dia malah melempar tas dan jaketnya ke sembarang arah.

"Oi oi Omae!! Ngapain kau!!??" teriakku.

Dia menoleh kearahku sambil merebut sapu dan pengki yang ada di tanganku.
"Sudah jelas ingin ikutan bersih-bersih jugalah. Kan aku lelaki yang bertanggung jawab."

BRUK!

Ku lempar kain lap kearah wajahnya and bingoo!!!

"Bertanggung jawab babamu peyang??!!" protesku.

Jodoh Yang Tak di Sangka-sangkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang