P R O L O G

1.8K 123 7
                                    

"Kamu... Tidak apa-apa?"


*****


AUTHOR POV

12.14 JST

"Oooiiii Kanaaa!!!!"

Gadis yang dipanggil Kana itu menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya.

"Eehh... Nani Nani... Jangan berteriak begitu..." sahut Kana.

"Kau terlalu sibuk dengan tugasmu, ini sudah waktunya makan siang, bodoh!!"

Mendengar hal itu Kana melihat arloji yang ia pakai di tangan kanannya dan ternyata memang sudah waktunya makan siang.

Kana pun membereskan mejanya asal-asalan dan dia pun pergi makan siang bersama temannya.

*****


(Kantin Kampus)

"Hey hey Kana.. Kau tahu tidak?"

Kana hanya menoleh kearah temannya itu dengan tatapan malas.

"Nanti ada pertandingan voli di Gymnasium Sendai loh..." katanya.

"Hmm.. Hontouni? Kapan?" tanya Kana.

"Hari Sabtu .. Pas nih sekalian malem mingguan.."

Kana yang mendengar temannya menyebutkan kata 'Malam minggu' seketika ia langsung menahan tawanya.

"Pffttt..."

"Oi kenapa kau malah tertawa, bodoh???!!"

Akhirnya dia membuka mulutnya, tapi sebelum Kana berbicara, dia berusaha bangkit dari meja makannya. Namun tiba-tiba saja dia seperti menyenggol seseorang yang arah jalannya berlawanan dengannya.

BRUK!

Kana tidak terjatuh, untungnya orang yang disenggolnya itu dengan sigap meraih tubuh Kana hingga masuk ke dalam dekapannya.

"Kamu... Tidak apa-apa?" tanya orang itu.

Orang itu bertanya pada Kana tapi Kana masih betah di dalam dekapan orang itu tanpa berkutik sedikit pun.

'Hangat..' gumam Kana dalam hati.

1

2

3

"HUWAAAAAA!!!!!!"

Tiba-tiba saja Kana berteriak dan menjauh dari dekapan orang itu, sampai akhirnya Kana melihat sosok laki-laki bertubuh gagah dengan tanda.... hmm entahlah itu tanda lahir atau bukan tapi... ada titik dua di kening sebelah kanannya dan memakai masker di mulutnya. Tapi entah kenapa dia terlihat tampan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya lelaki itu yang berusaha mendekati Kana.

Tapi Kana malah menjauh dari lelaki itu dan membuang wajahnya kearah lain.

Lelaki itu malah berjalan mendekat kearah Kana namun belum juga lelaki itu menyentuh Kana..

"A-Aahhh.. M-Maafkan aku.. T-Tapi dia tidak apa-apa.." sela teman Kana sambil merangkul Kana.

Nampaklah raut wajah kebingungan dari lelaki itu.
"B-Benarkah? Aku khawatir dia kenap—"

"A-Akuu baik-baik saja!" sahut Kana tiba-tiba dengan nada yang sedikit di naikkan.

Tanpa mendengar sepatah kata dari lelaki itu lagi, Kana sudah melesat jauh berlari sekuat tenaga.

TAP.

TAP.

TAP.

Melihat Kana yang sudah berlari terlebih dulu, membuat temannya pun ikutan berlari setelah ia berpamitan dengan lelaki itu. Tak lupa juga dia meminta maaf atas kelakuan Kana yang mungkin tidak sopan.

Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya dan menatap kedua gadis itu pergi berlalu begitu saja melewatinya.

Matanya masih tajam menatap, yang ia tatap bukan siapa-siapa. Yang ia tatap adalah gadis dengan rambut ikal pendek sebahu bersurai kecoklatan bernama Kana itu yang membuat dia terus menatapnya.

Siapa sangka.. dibalik masker yang ia gunakan tersimpan lah wajahnya yang memerah sambil tersenyum simpul.

"Dia.. semakin cantik.."

*****


- To Be Continue -

Jodoh Yang Tak di Sangka-sangkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang