Life🍭
Nomin~~~Jaemin menimang nimang, ingin membangunkan jeno atau tidak.
Kalau dia bangunkan, takut Jeno marah.
Tapi jam pulang sekolah sudah lewat sejak satu jam yang lalu.
Jaemin harus bagaimana?!Akhirnya dia membangunkan sang mantan kekasihnya. Dengan cara menepuk pelan pipinya dan mengucapkan "Jeno...bangun..."
Jeno membuka matanya, mengerjab pelan kemudian menepis tangan Jaemin dengan kasar. "Jangan menyentuhku, jalang!" Ucapnya kemudian memasukan barang barangnya ke dalam tas sekolah. Berlalu dari sana sembari menggerutu.
"Sial, beraninya dia memegang pipiku." bukan, bukan gumaman. Melainkan kata yang dapat didengar jelas oleh Jaemin.
Jaemin sudah terbiasa mendengar kata kata itu, makanya dia selalu pulang terlambat. Tapi kenapa rasanya masih sangat sakit?
Setelah puas menangis sendirian, dia keluar dari kelas. Hanya tersisa guru guru dan anak dari ekskul basket dan cheers.
Tetap saja dia dibicarakan.
"Dia anak pelacur kan?"
"Masih tidak malu dia berkeliaran seperti itu?"
"Apa dia juga sama seperti ibunya?"
"Mungkin, kalau tidak kenapa Jeno memutuskannya?"
"Wah tarifnya berapa ya?"Hatinya seperti teremat oleh tangan tak kasat mata. Sangat sakit.
Berlari dari koridor adalah pilihan yang terbaik.
Berita ini juga tersebar di kalangan guru, tapi guru hanya diam tak berkutik.Jaemin sangat kecewa. Kecewa dengan semuanya.
Life -- nomin
Cklek
"Nana pulang" ucapnya setelah sampai rumah.
"Sudah pulang nana-ah?" bukan suara ibunya yang terdengar, malah suara lelaki yang sangat dia kenali.
"Nee, aku sudah pulang,Om. Dimana mama?" tanyanya. "Ada di dapur"
Jaemin langsung bergegas dari sana. Ingin menyusul sang Ibu.
"Ma..." panggilnya. "Ya?"
"Kenapa ada ayah Jeno lagi?" ini yang menjadi retaknya hubungan Jaemin. Karena ayahnya Jeno, bermain oleh Ibunya.
"Diam dikamar dulu ya? Mama janji akan menjelaskan semuanya pada Nana...Mama mohon" selalu seperti ini jawaban yang keluar dari sang Ibu. Diangguki oleh Jaemin.
Jaemin selalu menunggu ibunya memberi penjelasan.
Life -- nomin
21 oct 2010
Jaemin kembali lagi. Disini. Ruangan dokter Moon Taeil.
"Jadi sudah habis? Dosisnya sesuaikan, na?" Tanyanya, diangguki oleh Jaemin.
"1 kali jika kau membutuhkannya. Sayangnya aku butuh setiap hari." Jawab jaemin. Dokter itu menatapnya iba. Memberikan obat yang dibutuhkan sang pasien selama 8 bulan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life 🍭 Nomin
KurzgeschichtenTentang kehidupan pahit Na Jaemin dan penyesalan Lee Jeno BxB Mpreg homophobic jauh jauh ya.