3. Maaf

1K 79 0
                                        

Life🍭
Nomin~~~

Jaemin pulang ke rumahnya dengan keadaan berantakan. Cowo itu pulang dengan mata bengkak bekas nangis, bajunya kusut, mukanya pucat pasi, dan rambut blondenya acak acakan.

"Nana...pulang." ucapnya saat memasuki rumah. Berjalan melewati ruang tamu, dilihatnya ada ayahnya Jeno. Berhenti sebentar kemudian bilang "Permisi om. Istri om lagi sakit dan berada dirumah sakit. Kenapa om disini? Saya minta tolong kepada om, berhenti bantu mama dan saya." setelah mengucapkan itu dirinya jalan ke kamar. Meninggalkan dua orang diruang tamu membeku. Ini salah.

"Aku akan tetap membantumu, Rene. Sebaiknya kamu berbicara pada Jaemin, dia salah paham. Aku permisi dulu." ucap ayah Jeno--Chanyeol. Kemudian berlalu dari situ.

Sementara dikamar Jaemin, dia mengunci dirinya. Kembali menangis, mengacak ngacak laci nakasnya. Mengeluarkan selembar kertas, mulai mengisinya

Surat Pertukaran Pelajar
Na Jaemin
Ikut serta ✔

Life --- nomin

"Kau yakin, Jaem?" tanya kepala sekolah. Dia sudah tau masalah Jaemin disini, Jaemin juga mempunyai prestasi yang cukup gemilang, rangkingnya juga tidak pernah turun.

Jaemin hanya mengangguk, kepala sekolah menghela nafasnya "Tidak bisa menetap? Saya--"

"Maaf sebelumnya menyela ucapan bapak. Saya disini juga tidak mempunyai apa apa. Bisa dibilang saya sendirian. Bapak sudah tau kasus bully saya bukan? Saya pikir dengan mengikuti pertukaran pelajar ke Vancouver saya bisa menenangkan pikiran saya juga." ucap Jaemin panjang lebar.

"Yasudah, jika begitu saya per--"

Brak!!

"Pak! Saya ingin--Nana?" seseorang masuk dengan tidak sopannya. Kepsek cuma menggelengkan kepala maklum. "Echan?"

"Ada apa lagi Donghyuck?" Siswa itu--Keponakan dari kepsek cuman nyengir. Kemudian bilang "Om, aku pengen ikut pertukaran siswa dong, boleh gak?" Tanyanya, diangguki oleh Kepsek. Memang pertukaran pelajar ini membutuhkan dua orang, dan sudah ada orangnya "Kamu berarti sama Jaemin ya."

Life -- nomin

"Sunwoo, lo pindah dulu ya duduk di samping Jeno, tiga hari doang. Nanti gue jajanin dikantin, deh!" Ucap Haechan pada teman sebangkunya, Sunwoo mah iya iya aja. Orang dia mah orangnya santai santai aja.

"Gue duduk di tempat Jaemin?" Diangguki sama pemilik nama. "Yaudah, setidaknya Jaemin bisa bebas sama si brengsek" ucapnya santai. Memang, di kelas ini, sekolah ini yang membela Jaemin hanya tiga orang. Seungmin si ketua kelas, Sunwoo wakil ketua osis, dan Haechan si rangking paralel setelah Jaemin.

"LO HATI HATI NANTI YA NA,CHAN!" teriak Seungmin. Dia tau kalo Haechan sama Jaemin bakal ikut pertukaran pelajar di Vancouver. Orang dia ketua kelas. "Gue butuh penjelasan maksudnya Seungmin ye" setelah ngucapin kata itu, Sunwoo langsung duduk di tempat Jaemin. Sebelah Jeno.

"Yo jen! Jaemin dah pindah tempat duduk buat tiga hari, lo seneng dong." Jeno hanya menatap tempat Jaemin berada, matanya berkata kalau dia sangat menyesal.

Life --- nomin

Jaemin tengah membereskan barang barangnya, memasukan baju bajunya ke dalam koper berukuran sedang.

Netranya yang fokus teralihkan oleh suara bunyi pintu terbuka. Berdirilah sosok Irene yang menatapnya sendu.

"Mama?" panggilnya, sang ibu berjalan mendekatinya. Memeluknya erat. Menangis dibahu anak satu satunya. "Ma...kok nangis?"

"Ma...maaf kan mama Na. Mama pasti membuat Nana kecewa. Sampai sampai Nana ingin meninggalkan mama. Maaf tidak bisa membuat Nana bahagia. Saranghae" ucap sang ibu, mampu membuat Jaemin ikut menangis. Dia juga menyadari, apa yang ibunya lakukan itu untuknya. Semuanya. "Aku yang harusnya minta maaf ma...Mianhae. Jeongmal Mianhae." ucapnya. Pertukaran pelajar selama satu tahun bukanlah hal yang singkat. "Mama boleh ikut?" kenapa masih bertanya? Jawabannya pasti Iya. "Besok kita berangkat ma."

Life -- nomin

Setelah menunggu tiga hari, Jeno akan duduk bersama Jaemin lagi. Jeno benar benar ingin meminta maaf akan kesalahannya. Tapi tadi dia melihat Jaemin, Haechan, dan juga Irene memasuki ruangan kepsek. Jaemin dan Haechan juga memakai baju bebas.

Jeno terus menunggu. Dua minggu lamanya Jaemin dan Haechan tidak masuk sekolah. Dia berniat menanya pada Sunwoo. Berjalan ke tempat duduk Sunwoo. "Woo...Haechan sama Jaemin kema--" Belum sempat menyelesaikan ucapannya Sunwoo melempar Sticky notes berwarna baby blue "jangan pernah lo masuk ke dunia Jaemin lagi!" menabrak bahu Jeno dengan keras. Keluar kelas karena Seungmin udah nunggu.

Jeno membaca sticky notesnya, jelas ini sticky notes milik Jaemin.

Halo Nono!
Aku tidak tahu harus bilang apa.
Aku juga tidak yakin kau mencariku.
Tapi aku menitipkan pesan ini pada Sunwoo!
Aku mengikuti pertukaran pelajar dengan Haechan, mama juga ikut.
Jangan khawatir ayahmu bermain dengan ibuku lagi ya?
Jaga kesehatan ya! Saranghae Nono❤

Life -- nomin

07 febbuary 2011
Canada, vancouver.

Jaemin menunggu Haechan keluar dari kelasnya. Tinggal di Vancouver selama empat bulan belakangan ini benar benar membuatnya tenang. Dia tinggal di aprt di kota ini bersama Haechan dan Irene.

"Jaemin!" panggil temannya -- Hyunjoon atau biasa dipanggil Hwall.

"Hwall?" setelah temannya berhadapan dengannya, dia langsung bertanya "what are you doing in here?" tanyanya, Jaemin mengulas senyum "jangan sok bahasa inggris deh! Gue nunggu Echan." ucapnya. Hwall inikan juga mengikuti pertukaran pelajar di sini -_-

"Hehe, eh yaudah ya! Gue dah di jemput sama Kevin. Bye!"

"Eh na! Aduh maaf lu nunggu lama yak?" orang yang dia tunggu akhirnya dateng. "15 menit. Gak lama" jawabnya.

"Yaudah yuk! Mami gue nunggu di rumah" setelah mengatakan itu Haechan narik tangan Jaemin. Pengen naik Bus. "Mami gue itu woy!"

Setidaknya jaemin bisa ngilangin bebannya.








Tbc

Life 🍭 NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang