Trickly 2

22 3 0
                                    

🎬

Kini Lina melangkahkan kakinya di koridor dengan mata yang terus melirik setiap papan didepan kelas, dan kedua sudut bibirnya pun terangkat saat matanya menemukan kelas yang dicari.

XI Bahasa 2

Dengan segera ia berjalan lebih cepat dan masuk kedalam kelas tanpa memudarkan senyumnya.

Krik
Krik

Kelas hening seketika dan semua mata tertuju padanya dengan raut wajah berbeda-beda, Lina yang ditatap-pun jadi bingung harus berbuat apa akhirnya pun memilih berjalan ketempat duduk yang kosong.

Kenapa sih ko pada ngelihatin gitu? Ada yang salah? Ucapnya dalam hati.

"Heh sana pindah lo" ucap seseorang berbisik,

Yang disuruh pergipun menoleh "apaan si Sil ko ngusir gue?" Tanyanya.

"Udah sana pindah" akhirnya orang itu pun bangkit sambil membawa tas-nya.

"Eh anak baru" panggil Sisil, Lina menoleh,

"Loh kamu? Kamu dikelas ini juga?" tanya Lina.

"Iya, sini duduk dibangku gue aja" ajak Sisil.

"Bangku sekolah kaliiii" ujar gadis yang berada dibarisan sebelah Sisil dengan sinis.

"Diem lo cabs."

Lina hanya melirik mereka bergantian dan segera pindah tempat.
"Kamu sama dia musuh ya?" tanya-nya penasaran.

"B aja, dia emang sok asik gitu, pokoknya nih ya kalo ada yang ngebully lo itu berarti dia, inget namanya tante.lampir" jelas Sisil dengan menekan kan dua kata terakhir.

"Bully?Aku?" Bingung Lina.

"Ya lo kan anak baru, pasti jadi sasaran dia."

Kemudian guru pun datang, semua terdiam itu adalah guru killer dan Lina pun dipanggil kedepan kelas untuk memperkenalkan dirinya selanjutnya KBM pun dimulai.

***

"Eh lihat deh" ucap seorang wanita sambil menyodorkan handphone-nya pada temannya.

"yah hahaha" sambung semua-nya tertawa setelah melihat isi dilayar tersebut kecuali satu orang.

"Gila kocak parah sih tuh video haha."

"Ko lo ga ketawa si ta?" tanya gadis tersebut pada salah satu temannya yang hanya diam.

"Permisi selamat siang, pesanannya ka." Semua menoleh "Coffe cappucino-nya satu, macchiato satu, americano satu, dan mocha satu" jelas pelayan tersebut dengan rinci, semua yang berada dimeja tersebut memperhatikan.

"Okey, thankyou" ucap seorang wanita.

"Makasih neng cantik" sambung temannya.

Pelayan itu hanya tersenyum dan mengangguk lalu meninggalkan meja tersebut.

***

Disebuah coffeshop terlihat barista sedang membuatkan kopi, dan beberapa pelayan sedang mengantarkan pesanan customer-nya.

"Lina" yang dipanggil pun menoleh.

"Iya kenapa?"

"Ini kamu antar ke meja No.8 ya."

"Oh siaap." Sambil bergaya hormat

"Haha, ada - ada aja" ucap barista tersebut sambil tertawa ringan

Lina segera membawa nampan yang berisi beberapa gelas coffe diatasnya.

"Permisi selamat siang, pesanannya ka. Coffe cappucino hangat satu, mocchiato satu, espresso satu, dan mocha satu" jelasnya sambil menaruh gelas yang berisi minuman yang disebutnya.

"Okey, thankyou" ucap seorang wanita.

"Makasih neng cantik" sambung temannya.

Lina hanya tersenyum dan mengangguk lalu meninggalkan meja tersebut berjalan ke arah dapur

"Eh udah dateng Lin?" sapa seseorang didepan pintu toilet

"Udah Teh" jawabnya sambil mencuci tangan

"Gimana sekolah barunya, enak?" tanya orang tersebut

"Hmm, biasa aja si Teh"

"Udah dapat teman baru belum?"

"Udah kok"

"Oh bagus deh, eh tapi kalo kenalan sama cowo udah belum?" Tanya Teh Indah sambil tersenyum jahil

"Ihh si Teteh engga atuh, aku kan mau sekolah bukan mau pacaran"

"Dih siapa yang bilang pacaran? Teteh kan cuma bilang kenalan, kenal bukan berarti pacaran kan?"

Lina terdiam "hehe iya si teh" cengir-nya malu

"Lin itu tuh tanda-nya kamu mau pacaran, lagian gapapa lah udah kelas sebelas, emang gabosen jomblo? Ga iri lihat pengunjung caffe anak sepantaran kamu dateng berpasangan?"

Lina bingung sebuah ledekan atau memang serius, tapi ucapan Teh Indah ada benarnya, pacaran?boleh si. Eh tapi emang ada yang mau dengannya? Pikir Lina

"Heh ko ngelamun?" tanya Teh Indah

"Eh? Hmm engga ko Teh" ucap Lina tersenyum

"Jangan dimasukin hati Lin, Teteh cuma bercanda. Maaf ya kalo nyinggung"

"Engga ko Teh engga, yaudah aku kedepan dulu ya lagi rame kasihan yang lain" ucapnya lalu meninggalkan Teh Indah yang sedang mencuci wajahnya

***

Motor vespa sedang berada ditengah macetnya jalanan ibu kota, sang pengendara pun melirik tangan kirinya yang terdapat jam

Sial. Ucap orang itu dalam hati

Ya padahal sekarang hari sudah mulai gelap dan itu tandanya jalanan seharusnya sudah mulai lenggang, tapi kenapa kini malah macet, orang itu terus mengumpat untuk menghilangkan rasa dongkol di hatinya, namun lelah tetaplah lelah.

Menoleh ke kanan ke kiri, dan tatapannya berhenti pada seorang gadis di dalam angkutan yang sedang memperhatikan jalan.

Pelayan coffeshop tadikan? Batinnya

Sedikit demi sedikit jalanan mulai berangsur lancar, dan terlihat ditempatnya sekarang sedang ada perbaikan jalan, pantes aja. Pikirnya

Sekarang dirinya sudah sampai di depan rumahnya, pagar tinggi menjulang dihadapannya tertutup dengan rapat.

Menekan tombol klakson terus menurus hingga terdengar suara dari dalam
"Iya sebentar den"

"Lain kali yang sigap jangan kebanyakan nonton drakor pak"

"Maaf den" ucap satpam tersebut sambil menunduk

"Den Dasta sudah pulang?" tanya wanita dari arah dapur

"Udah bi, mama mana?" tanya-nya.

"Nyonya belum pulang den, mau makan?"

"Aku udah makan bi, aku naik dulu ya mau istirahat"

Bbi hanya mengangguk, namun dalam hati ia berkata, sabar ya den. Semua yang nyonya lakukan juga untuk aden kok.

Sampai dikamar Dasta langsung bersiap-siap untuk mandi, setelah beberapa menit ia keluar dari balik pintu tersebut dengan mengenakan celana boxer rumahannya tanpa memakai atasan.

Berjalan kearah kasur lalu mengambil handphone yang berada diatas nakas. memainkannya membuka setiap aplikasi sosmed-nya.

Ia berhenti saat melihat foto tak asing di beranda instagram-nya, seorang gadis sedang mengenakan seragam sekolah.

"pelayan caffe?" Ucapnya "sekolah di sekolahan yang sama -sama gue? Tapi kenapa gue ga pernah liat dia padahal gue udah seminggu" lanjutnya bermonolog.

🐛🐛🐛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TrickyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang