Tujuanku kini bukan kamu.
Aku akan mulai menaiki kereta yang membawaku jauh dari mu.
Membawaku ke sebuah desa terpencil yang masih segar dan asri.
Ditemani ransel yang berisikan lembaran-lembaran baru agar bisa ditulis oleh kisah yang baru.
Maaf,
Bukan karena bosan.
Aku hanya tak ingin mengganggumu dengannya yang mungkin lebih membahagiakanmu.
Kini, biarlah kisah berakhir.
Karna aku tak ingin menerima bagian yang lebih sakit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Hidup
ПоэзияMalam-malam ku penuh dengan imajinasi. Ku hiasi dengan obrolan yang sekiranya menyenangkan hati, atau yang berbobot dan berarti. Puisi ini kutulis, karna aku ingin menulis. Atau mungkin karna ingin dipahami, dan dimengerti. :)
