Alpha : gender kedua yg diasosiasikan sebagai seme
Omega : gender kedua yang diasosiasikan sebagai uke
Heat : dialami omega 2bulan sekali, masa dimana omega memiliki hasrat secara seksual
Mate : sebuah penyatuan yang dilakukan oleh alpha dan omega. Ketika omega telah menjadi mate seorang alpha maka ia tidak bisa hidup tanpa alpha tersebut seumur hidupnya.(kamus gaje)
0-0-0-0
Sungmin memastikan kembali tiket yang ia beli dari loket. Benar, kursi nomor 19A. Tubuhnya sudah cukup lelah karena harus menggendong tas ransel yang ia dapatkan dari seminar di kantornya. Surai hitamnya tampak acak-acakkan karena tak sempat mampir ke flat untuk membenahi diri. Ia juga cukup lelah karena berlari dari stasiun Seoul ke terminal yang jaraknya lebih dari 4kilometer.
Kini saat pemuda itu ingin segera duduk-
"Permisi tuan,"
....Sungmin masih berusaha membuat pemuda jangkung yang kini menempati kursinya itu bangun.
"Tuan..."
...
Pemuda yang tengah bermain game diponselnya itu masih bergeming.
Sungmin menggigit bibirnya pasrah. Padahal ia sudah repot-repot memberikan fee pada penjaga loket untuk memberikkannya tiket yang berada tempat disamping jendela.
Sore ini, entah apa yang merasuki pemuda bermata foxy itu. Tangannya terulur menarik jaket tebal milik pemuda bebal yang sedari tadi masih fokus dengan ponselnya.
"Tuan!"
"YA!"
"Cepat bangun atau kupukul kau!"
Jantung Sungmin berdetak lebih cepat, bukan karena ia jatuh cinta. Melainkan ini kali pertamanya mengajak ribut orang ditempat ramai.
"Bocah!"
"Kau menempati kursiku, tuan! Cepat minggir!"
"Kau datang terlambat, anak kecil." Pemuda itu berujar datar. Lalu kembali fokus dengan ponselnya.
Sungmin semakin menggeram. Demi Tuhan, dia sungguh amat lelah karena berlari tadi.
"Bangun!"
"Aish!"
"Bangun!"
"Kau buta hah? Masih ada kursi kosong disini!" Pemuda menyebalkan itu menepuk kursi disampingnya
"Tidak! Kau yang bangun! Jangan seenaknya tuan!"
"Kau!"
"YA! KALIAN BISA DIAM TIDAK SIH!" Bentak seorang wanita paruh baya yang duduk dua kursi didepan kursi nomor 19
Sang pemuda menyebalkan tetap fokus dengan ponselnya. Sungmin merasakan bis yang ia tumpangi mulai bergerak mundur untuk keluar dari parkiran terminal. Hingga akhirnya Ia terpaksa untuk meletakkan ranselnya dibagasi atas dan duduk disamping pemuda yang telah merebut kursi tempatnya duduk.
"Dasar anak kecil."
Sungmin menoleh pada pemuda bebal itu. Matanya menyalang tajam.
"aku bukan anak kecil tau! Ini! Aku akan bertunangan dengan pacarku" Sungmin menunjukkan tangan kanannya, sebuah cincin berwarna silver yang kini melingkari jari manis pemuda yang baru pertama kalinya naik bus ini.
"Lalu apa? Kau ini, selain aneh juga bodoh. Mana mungkin ada seorang pacar yang memberikanmu cincin membiarkanmu naik bus dengan tujuan yang jauh sendirian?"
Sungmin menelan ludahnya.
Ia sudah cukup lelah bahkan untuk sekedar berdebat dengan pemuda bebal disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate /3shoot/
FanfictionIni kali pertama Sungmin naik bus untuk pulang ke rumah. (KYUMIN - OMEGAVERSE)