Y

151 27 12
                                    

Sampai tengah malam, tidak ada tanda-tanda bahwa apartement ini berpenghuni. Jika saja jaksa bernama Cho itu memang masih bekerja, tapi mana ada jaksa yang pulang hingga dinihari?

Apa jaksa itu clubbing dulu sebelum pulang?
Ah. Sia-sia sekali waktu Sungmin terbuang panjang hanya untuk menanti manusia yang bahkan belum jelas keberadaannya.

"Ah, Aku mimisan disaat yang tidak tepat..."

Diusapnya kasar lelehan darah yang mengaliri bagian atas bibirnya. Sudah lebih dari dua jam~

Sungmin mengerjapkan matanya. Rasanya ia mencium aroma khas nikotin,

"Ada yang bisa kubantu, nona?" suara itu terdengar berat. Sungmin memejamkan matanya, tiba-tiba pikirannya diliputi rasa takut.

Hingga suara berat itu membuka pintu unit apartement itu, Pemuda manis itu baru bergeming. Ia sontak menarik pergelangan tangan pria yang masih setia mengapit sebatang rokok dengan mulutnya.

"Jaksa Cho.."

"Kalau ada urusan, ke kantor saja besok-"

"Jaksa Cho.. Aku mohon, beri waktu aku lima menit untuk bicara, setelah itu aku akan segera pergi," Sungmin masih memejamkan matanya, begitu takut akan reaksi Jaksa yang tengah ia sandera tangannya.

"Besok saja, ini bukan jam kerjaku,"

"Jaksa- Kau!" sepasang foxy itu membulat. Bagaimana dunia bisa sesempit ini sampai Jaksa yang dimaksud Siwon adalah pemuda gila tanpa empati yang ia temui di dalam bus tempo hari lalu. Masih jelas diingatan Sungmin jika pemuda tanpa empati itu adalah Jaksa Cho.

"Lebih baik kau pulang sana!" usir Kyuhyun seraya melepas cekalan tangan si omega manis

Bukannya menyerah. Sungmin malah menemukan celah kelemahan jaksa pemilik marga Cho itu. Dirampasnya ponsel pria yang Sungmin yakini tidak memiliki akal budi yang baik.

"Aish! Kau ini! Kemarikan ponselku!" teriak Kyuhyun gusar, Ia mulai jengkel dengan tingkah berani pemuda yang telah membuatnya tidak bisa tidur tanpa melakukan stimulasi ini.

Sungmin menarik kerah kemeja Kyuhyun dengan satu tangan. Ditatapnya wajah tegas dengan aroma rokok yang kuat, "Tunda pemberkasan Kwon Yuri, kumohon-.... Kalau tidak.."

"Kyuhyun?"

Suara lembut itu terdengar. Sungmin mengerjapkan matanya.

"Sayang..."

"Bantu aku lepas dari pemuda psycho ini, sayang... Dia memaksa ingin menyogok padaku,"

"YA!"

"Lebih baik kau gunakan uangmu untuk membeli peninggi badan, pergi sana!"

Malam itu. Dalam benak sungmin, Ia hanya ingin segera pergi dari gedung mewah yang penghuninya sama sekali tidak punya hati.

0-0-0-0

Hari ini Sungmin harus tetap bekerja walaupun harus mendapatkan tatapan sinis dari bosnya. Sungguh, malang sekali nasibnya kini. Sudah diselingkuhi, hampir kehilangan pekerjaan, sampai tadi malam ia harus diusir oleh jaksa tidak berguna- hah? Lebih baik Sungmin meminta pertanggung jawaban Kibum karena telah merekomendasikan orang yang salah.

"Pagi, hyung"

Sungmin mengangguk sembari tersenyum.

Ia menatap kembali layar laptopnya. Headline berita online pagi ini benar-benar membuatnya sakit kepala.

Kwon Yuri dan Jungmo! Mereka berdua seharusnya mati ditelan bumi!

"Sungmin, ayo ke ruanganku"

Suara itu menyudahi lamunan Sungmin. Ia lantas berjalan kearah ruangan bosnya.

My Mate /3shoot/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang