4. bioskop

69 27 0
                                    

Kring kring kring

Akhirnya setelah seharian lamanya,waktu pulang sekolah pun tiba. Bel telah berbunyi menguar keseluruh penjuru sekolah, para murid bersorak ria. Segera mereka memasukkan buku ke dalam tas dan berlalu untuk pulang,merebahkan badan akibat lelah pikiran dan juga tenaga setelah memerima banyak materi dari guru untuk hari ini

Banyak siswa berlalu-lalang memenuhi koridor sekolah, ada yang masih duduk-duduk di taman sekolah untuk sekedar berbincag,ada yang membeli makanan ringan di kantin depan sekolah. Ada yang sudah pulang. Dan ada juga beberpa siswa yang tinggal untuk ekstrakulikuler yang ada disekolah.

Tiga bulan setelah penerimaan murid baru guru olahraga memang banyak menyiapkan siswa-siswa yang akan terpilih untuk mengikuti pertandingan sepak bola antar sekolah yang diadakan di sekolah SMA Nusa Bangsa untuk setiap tahunnya.Pak Edi tidak akan mengambil risiko untuk banyak mengambil pemain dari kelas 12 yang harus sesegera mungkin menyiapkan diri untuk persiapan-persiapan Ujian nantinya.maka dari itu banyak para pemain yang di ambil dari siswa-siswa baru kelas 10 dan saatnya untuk mereka berlatih disetiap pulang sekolah,seperti saat ini.

Alvaro yang baru saja keluar dari kelas langsung menuju parkiran,wajahnya terlihat sangat lelah,pikirannya berkecamuk,ingatanya kembali teringat beberapa insidan yang ia alami sejak tadi pagi,otaknya terus memutar kejadian demi kejadian dengan wanita itu.apa yang ia pikirkan? Arghh Alvaro tidak tau,ia tidak bisa mengerti apa yang sedang ia pikirkan. Varo menggelengkan kepalanya pelan, mencoba kembali ke dunia nyata.lalu menghembuskan napas dalam. Ia lalu mengambil pelindung kepalanya itu dan memakainya,kakinya terangkat untuk menaiki motor besarnya.ia memutar kuncinya dan segera meninggalkan sekolah itu.

Duapuluh menit perjalanan akhirnya Varo tiba di sebuah gedung Apertemen.ya,Apertemen. setelah kepulangannya dari London Varo tidak ingin tinggal satu atap dengan Ayahnya. Bukan apa-apa, melainkan karena Wanita itu,istri ke-2 Ayahnya.Varo merasa tidak sudi satu atap dengan Wanita itu terlebih jika harus memiliki saudara tiri yang seumuran dengannya,ciuhh!! Varo sangat membenci itu,Varo bisa saja tinggal dirumah peninggalan ibunya.tapi Varo tidak ingin berada di sana terlalu bayak kenangan yang tersimpan,seolah tidak ada sedikit oksigen pun yang mengitari rumah itu. Varo merasa sesak. Jadi jalan satu-satunya adalah memilih tinggal diApertemen milik Ayahnya.

Varo memarkirkan motornya didepan gedung itu,dan melangkahkan kakinya untuk segera maduk ke dalam dan membersihkan diri,ia tidak tahan akan badan lengket,Varo adalah tipe cowok yang paling rajin membersihkan dirinya.bisa dibilang seperti itu.

Varo berjalan menunduk menghindari panasnya pancaran sinar UV yang mulai menyilaukan mata.baru berjalan beberapa langkah dari parkiran Varo menghentikan langkahnya tepat didepan pintu Apertemen itu,Karena tiba-tiba seseorang menghadang jalannya.Varo diam beberapa menit menunggu orang itu agar menjauh dari depan pintu.tapi orang itu tak kunjung melangkahkan kakinya merasa kesal Varo pun mengagkat wajahnya menghadap laki-laki itu.

Varo terkejut beberapa saat sebelum mengambil napas dalam dan berlalu meninggalkan orang itu.orang itu mengikuti langkah Varo menuju kamar.
Varo mendungus kesal.Varo sudah tiba di depan pintu kamarnya,Dan orang itu masih setia menunggu Varo membuka pintu kamarnya.merasa kesal Varo akhirnya membuka pintu kamarnya menggunakan kartu VIP miliknya.
Sesampainya di dalam Varo melempar tas nya asal.dengan perasaan kesal ia duduk di shofa menghiraukan kehadiran orang itu dan orang itu memilih duduk di samping Varo.

" apa yang kau lakukan disini? " tanya varo mulai kesal, karena orang itu tak kunjung mengutarakan maksudnya dengan datang menemuinya.

Pria itu mengangkat wajahnya yang sedari tadi menyorot layar HP nya,lalu menengok ke sebelah kiri menatap Varo sekilas dan kembali menghadap HPnya.

feelings of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang