Aku yang sedang kecewa, mencoba mengais sisa-sisa kepercayaan diri yang masih tersisa.
Aku memang seorang pengecut yang luar biasa, yang terus berharap semua hal yang terjadi berakhir bahagia.
Aku memang seorang pengecut yang tak mau sedikit pun hal buruk menimpaku.
Nyatanya sedikit saja aku terjatuh, aku belum bisa bangkit dengan segera, aku masih butuh waktu yang begitu lama.
Nyatanya sedikit saja kegagalan menghampiriku, aku masih saja terpuruk dan meratapi, terlalu sulit untuk lekas pulih kembali.
Nyatanya sedikit saja aku kalah, aku belum bisa untuk tegar, belum berani untuk mencobanya kembali, aku masih tenggelam didalam kekalahan.
Aku memang seorang yang tak bisa diandalkan.
Tidak perlu untuk menguatkan, aku memang seperti itu.
Ketika aku kecewa apakah aku membutuhkan seorang teman? Nyatanya tidak.
Keberanianku untuk menceritakan segala kekecewaan ini belum berani menampakkan diri.
Aku memang seorang penakut yang selalu curiga jika jeritan piluku disebarluaskan.
Aku masing tetap berlinang dibawah naungan diri sendiri, teman bukan berarti penawar bagiku.
Secuil rasa yang sebanarnya terjadi masih tersimpan di benak dengan keputus-asaan yang mendera.
Hingga waktu dapat memperbaiki dan memulihkan apa yang seharusnya terjadi.
-someone-
KAMU SEDANG MEMBACA
JEDA
RandomTeruntuk kamu yang sedang mencari tempat menepi, mari kita saling berbagi. Berbagi rasa yang telah menggunung ini. Kita sama-sama lelah. Sama-sama penat dan letih. Mungkin ini bisa mengobati atau bahkan lebih melukai. Setidaknya, kamu sekarang makhl...