Tentang Mereka

49 1 0
                                    

Ini hanya cerita fiksi, tapi beberapa kejadian memang nyata.

Kadang hidup itu harus punya mimpi, impian, dan kebahagian.
Tapi pernahkah kau berfikir bahwa selama ini kenyataan yg ada hanyalah suatu impian dari setiap manusia yg ada?

Setiap orang ditakdirkan harus bekerja keras lagi, lagi, dan lagi atau bahkan lebih keras lagi, salahkah bila mereka mengeluh? Bukan tentang bersyukur atau tidak tapi tentang boleh atau tidak?

Lalu tentang cerita hidup lainnya yg mungkin mempunyai suatu kesamaan dengan keadaan yg berbeda, sama rasa ujiannya yg berbeda.

Dan tentang setiap prioritas manusia itu berbeda

If you feel alone, remember you are not truly alone.

🍁🍁🍁

Hallo tidak ada peran utama disini, mereka hanya mengisi cerita2 yg ingin mereka ceritakan, mari kita sama2 belajar tentang hidup, tentang kedewasaan, tentang rasa2 lainnya yg sudah, sedang, atau bahkan belum pernah kalian rasakan.

🍁🍁🍁

Ara

Setiap orang pasti pernah ditanya lo.... Punya mimpi? Lo... Punya cita2? Lo.... Punya keinginan? Dan mungkin jawabannya "iya"
Yang membedakannya pilihan, cara, dan hasil.

Kalo waktu kecil gue di tanya "nanti kalo udah besar mau jadi apa?"

Gue akan menjawab dengan begitu semangat tanpa berpikir panjang "Ara mau jadi chef hehe..." alasannya karena gue sering liat mama gue masak dan menurut gue enak. Iya se-klise itu.

Lalu masuk SD gue di tanya lagi sama guru " Anak2 sudah besar cita2nya mau jadi apa? "

Dan jawaban gue "mau jadi guru" Dengan cengiran yg lebar khas anak kecil.

"Kenapa?"

"Mau ngajarin orang2 biar jadi pinter"

Dulu.... Kayaknya jawab "iya" Sama "enggak" Itu gampang, gak ada beban, gak ada yg harus dipikirin.

Menginjak SMA cita2 gue mulai berubah2, pengen jadi Jaksa yg adil karena liat berita nenek2 nyuri singkong dipenjara, lalu pengen jadi penulis karena mulai suka baca novel, tepatnya mau lulus cita2 itu entah hilang kemana, semua seakan berubah, bahkan buat nentuin mau kuliah aja gue sempet bingung kuliah dimana? Jurusan apa? Bahkan hal2 lain hingga akhirnya gue dihadapkan pada sebuah pilihan.

Dari pilihan jurusan hingga Universitas, yang mudah jadi rumit, yang rumit semakin jadi rumit karena izin orang tua yg tidak memperbolehkan kuliah di tempat jauh.

Lalu mulai ikut test di salah satu Universitas Negeri Jakarta dan gue pun baru tau jurusan yg diambil adalah Grade A (paling tinggi) alhasil gue gak fokus sama sekali, kayaak "yaudahlah berdo'a aja" Pasrah

Dan hasilnya tidak lulus akhirnya mau gak mau gue test di Universitas Swasta dengan jurusan Komunikasi, padahal saat itu gue pengen banget masuk Sastra Inggris tapi ya gimana lagi gak lulus juga.

Nama: Adara Fredella Ulani
TTL: Bandung, 30 Mei 1996.

"Sesekali saya ingin egois, karena lelah tidak didengar, lelah tidak dihargai."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang