1 - PERMULAAN

14 3 1
                                    

Gadis itu mencoba menerobos kerumunan. Melihat daftar nama dari banyak kertas yang ditempel di papan pengumuman. dapat.

Andarra Mahika Rinjani XI-IPS 2

Tak perlu berlama-lama, ia langsung bergegas keluar dari kerumunan itu dan melangkah pergi menuju kelasnya. Ia tak sabar ingin tidur sebentar sebelum bel masuk berbunyi. Lumayan 5 menit, pikirnya.

Rara memilih duduk di bangku paling belakang dan langsung menelungkupkan wajahnya.

Belum lama ia memejamkan mata, bel masuk sudah berbunyi. Bangku sebelahnya sudah diisi oleh seorang perempuan.

"Andarra Mahika Rinjani, lebih suka dipanggil Rara dan paling gak suka kalo dipanggil Darra, catet!" ujar Andarra kepada seorang perempuan di sebelahnya.

"Dicatet dimana nih Ra, gue banyak bawa buku soalnya." jawab perempuan itu sembari tertawa.

"Hahahaha, bisa aja lo." ujar Rara menanggapi celotehan teman sebangkunya.

"Gue Rafika Putri, panggil aja Fika."

Obrolan mereka pun segera berhenti karena ada seorang guru yang masuk ke kelasnya. Seperti biasa, hari pertama masuk hanya diisi oleh perkenalan satu sama lain. membosankan.

***

Waktunya istirahat,
Rara bergegas pergi ke kantin, lambungnya sudah menjerit minta untuk diisi. Rara mengajak Fika dan 2 teman yang duduk di depannya. Melodi dan Intan, namanya. Entah sejak kapan mereka memulai untuk berteman.

"Lo pada mau pesen apaan?" tanya Melodi.

"Gue mie ayam aja satu, pedes ya." pinta Rara.

"Gue juga samain aja sama Rara." jawab Fika dan Intan.

Melodi memesankan apa yang teman-temannya inginkan. Sembari makan mereka berempat juga sibuk mengobrol membicarakan seputar hal-hal yang biasa anak perempuan bicarain. Mereka terlihat akrab sekali, seperti teman lama.

Setelah selesai makan, mereka balik ke kelas karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

***

Teman-temannya sudah duluan pulang. Rara duduk di halte yang tak jauh dari sekolahnya, menunggu ojeg online yang ia pesan lewat aplikasi. 15 menit sudah ia menunggu tapi ojeg itu tak kunjung datang.

Handphone nya berbunyi, ada panggilan telepon yang masuk.

"Halo, neng Andarra ya? maaf neng, cancel aja ya orderannya soalnya motor saya mogok, neng." ucap seseorang di seberang telepon sana.

"Iya, pak."

Rara mematikan teleponnya dan meng-cancel orderannya tadi.

"Balik sama gue aja, Ra."

Kaget, tiba-tiba ada suara orang. Ia mendongakkan wajahnya, sepertinya ia mengenali wajah orang itu.

***

BifurkasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang