Di sore hari, setelah tim 7 selesai misi. Boruto, Sarada dan si ganteng kalem Mitsuki sedang makan di tempat burger favorit mereka. Boruto yang sangat suka makan burger, makan dengan lahap sekali sampai belepotan karena kelaparan. Mitsuki mengambil tisu dan mengelap pipinya Boruto dengan penuh cinta dan kasih sayang. Mitsuki juga ngasih minum yang gelasnya bekas dia karena Boruto kepedesan sekalian modus. Sarada disana terasa jadi nyamuk saja karena Boruto dan Mitsuki selalu bermesraan.
"Man teman, aku pergi dulu yah. Aku ada janji main game sama Shikadai dan Inojin. Dadah," Boruto pamit kepada dua temannya itu. Mitsuki tersenyum manis, Sarada melambaikan tangannya.
"Dadah sayang," kata Mitsuki dalam hatinya masih berat sebenarnya dia melepas Boruto.
Tinggalah Mitsuki dan Sarada yang duduk disana. Suasana sore hari itu hening sejenak. Lalu tiba-tiba Sarada berdiri dan menggebrak meja untung dia gak pake shanaro.
"Kamu suka Boruto kan?" Sarada menatap Mitsuki tajam setajam silet. Dia sangat serius sampai mengeluarkan sharingan nya.
"Apa sih tiba-tiba. Aku suka Boruto sebagai teman..." -Mitsuki
"BOHONG. Siapa pun yang liat sikap kamu ke Boruto pasti mikir kalo kamu suka dia bukan cuma sekedar teman." -Sarada
"Gak. Dia itu matahariku. Aku..." -Mitsuki
"Udahlah ga usah ngelak. Denger yah kamu tuh cowo. Aku gak peduli kalo kamu suka cowo. Tapi kalo Boruto... Emang Boruto juga suka cowo? Dia kan si mesum yg suka pake jurus oiroke no jutsu." -Sarada
"Kamu kenapa tiba-tiba bahas itu?" -Mitsuki
"Aku udah gak kuat lagi liat kamu bermesraan terus sama Boruto. AKU SUKA BORUTO! Dan aku cewek. Aku yakin aku punya peluang lebih gede daripada kamu. Jadi lebih baik kamu nyerah aja" -Sarada
"Kalo kamu suka dia. Ya gapapa kok. Silahkan aja. Aku ga punya perasaan seperti itu sama Boruto" -Mitsuki
"HAH? Apa apaan kamu ini. Kamu pikir setelah ini tim tujuh akan seperti biasa? Sudah jelas kamu itu suka Boruto dan Boruto juga kayaknya tau itu. Bahkan Konohamaru sensei juga sepertinya tahu." Dari tadi Sarada ngomong dengan nada yang tidak santuy. Tidak se-santuy orang yang gabut menulis cerita ini.
Mitsuki terdiam. Dia melihat ke arah lain, menghindari tatapan tajam Sarada.
"Gini aja yah. Karena kamu itu teman se-tim ku dan bapak kita juga bestie-an kan. Aku ga mau tim kita ini hancur gara-gara masalah ini. Gimana kalo kita bikin kesepakatan?" -Sarada
"Kesepakatan apa maksudmu?"-Mitsuki
"Kita bakal nembak Boruto. Terus kita biarkan Boruto memilih. Siapapun yang tidak dipilih harus menyerah. Dengan begitu gak ada lagi persaingan di antara kita." -Sarada
"Gak usah. Kamu tembak Boruto aja sendiri..." Mitsuki tersenyum palsu.
BRAK!! Sarada hampir menghancurkan mejanya. Emosinya sudah dipuncak.
"Kau mau menghancurkan tim 7 karena kamu gak mau jujur?" Sarada mengatakannya dengan mendekatkan wajahnya dan semakin menatapnya dengan tatapan menusuk.
"Baiklah.. Kurasa Boruto tidak akan senang kalo kita bermusuhan. Demi Boruto aku akan jujur." -Mitsuki
"Nah begitu dong. Itu namanya cowok sejati. Besok kita ketemu di taman OOO sore-sore. Disana kita bakal nembak Boruto. Aku bakal dandan paling cantik loh. Dia pasti bakal terima aku daripada kamu. HUAHAHAHAH" Sarada pun pergi sambil tertawa jahat.
Mitsuki masih duduk terdiam. Merenung. Apa keputusannya untuk nembak Boruto besok itu tepat? Mitsuki memang mencintai Boruto. Tapi dia tidak berani mengatakannya karena dia sangat takut kehilangan Boruto. Tapi kini dirinya sudah yakin, Boruto pasti gak akan meninggalkan Mitsuki begitu saja. Walaupun nanti Mitsuki ditolak, dia yakin masih bisa menjadi teman. Jika Boruto bahagia Mitsuki juga akan bahagia. Meskipun bersama orang lain. Ya, bocah yang satu ini kebucin-annya memang sudah tidak diragukan lagi! Dia akan melakukan apapun demi Boruto.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mission [END] (Mitsuki x Boruto) R-18 !
Roman d'amourIni cuma cerita absurd + komedi + skidipapap + gak ada akhlak. Selamat membaca Disclaimer. Boruto by Masashi Kishimoto