part 4

19 0 0
                                    

Kalau kita ketemu lagi,
Fiks kita jodoh

-Cassandra victoria

-------------------

Mansion victoria

pukul 8 malam, victoria baru saja sampai di mansion keluarganya, mansion megah dengan desain klasik menambah kesan mewah jika dilihat secara seksama. Sebenarnya ia sudah sangat jenuh tinggal di sini, tapi terlalu banyak kenangan manis berbekas di mansion ini. Dengan berat hati, victoria pun melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion.

Victoria sudah berada di dalam mansion yang hanya di huni oleh dirinya dan beberapa maid. Inilah kehidupannya yang sebenarnya, sendirian, kesepian... Itu sudah berlangsung sejak lama, sejak kejadian itu terjadi. Sebenarnya di mansion ini juga ada papahnya, tapi papahnya lebih suka berada di kantornya dari pada di sini. Alasannya.......ah sudahlah,ia malas memikirkannya lagi, hal itu hanya akan menambah luka dihatinya.

Tanpa basa-basi, victoria langsung menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Sesampainya di kamar, ia melempar tasnya ke kasur dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, ia menggenakan tanktop putih dipadukan hotpants hitam yang tidak menutupi kaki jenjangnya. Victoria memandang pantulan dirinya sejenak di depan cermin,terlihat jelas dibeberapa bagian tubuhnya terdapat bekas berwarna merah memanjang. Ia hanya memandang miris pada tubuhnya sendiri.

Victoria merebahkan tubuhnya di kasur king size, ia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna abu-abu. Tak terasa kantuk menyerangnya, ia pun akhirnya tertidur pulas. Mungkin karena ia cukup lelah hari ini. Lelah fisik dan batin...

----------

"Aku pengen itu"ucap seorang gadis sambil menunjuk penjual gulali di seberang jalan.

"Tunggu yah, kamu jangan kemana-mana. Tunggu abang disini"kata pria muda di samping gadis itu.

Pria itu pun segera berlari menuju penjual gulali tersebut

Dan.....

"TIDAKKK!" Victoria berteriak dan bangun dari tidurnya. Dengan nafas yang tersengal-sengal, serta keringat dingin membasah wajahnya. Mimpi itu lagi, batinnya. Mimpi yang sama, yang selalu menghantuinya.

Victoria mengajak rambut frustasi. Ia mengontrol degub jantungnya agar kembali tenang. Lalu melirik jam di atas nakasnya, 05.45. ia segera bangkit dari kasurnya, mencuci muka dan menggenakan pakaian jonging. Ya, hari ini dia berencana jonging di sekitar kompleksnya.

Victoria sudah menggenakan baju putih lengan panjang, celana jogger hitam, dan sneaker dengan warna senada dengan bajunya. Tak lupa ia membawa dompet dan hpnya lalu mencepol asal rambutnya agar tidak kegerahan.

Victoria mulai berlari-lari kecil mengelilingi kompleksnya, karna sudah cukup lelah, ia pun singgah membeli air di pedagang kaki lima sekitar taman perumahannya. Setelah membeli air, ia pun duduk di kursi taman sambil menikmati udara sejuk di pagi hari. Tak terasa sudah 10 menit ia duduk di sana. Ia pun bangkit dari sana, tapi tanpa sengaja ia melihat anak kecil yang sedang menangis. Ia segera berlari ke arah anak tersebut.

"Hei,Kamu kenapa menangis" tanyanya dengan nada lembut kepada anak itu. Anak itu mendonggakkan kepalanya.

"A...ku ter...sesat hiks..." jawabnya sesenggukkan.

"Kamu kesini bersama siapa?"

"Ka..kakku"

"Sudah, jangan menangis, gadis cantik tidak boleh menangis"

Karena senang di panggil cantik, anak kecil itupun berhenti menangis.

"Kalau begitu kakak temani yah sampai kakakmu datang menemuimu. Namamu siapa?"

"Liana kakak cantikkk..." Jawabnya sambil tersenyum.

Saat vicria sedang asik berbicara dengan liana. Tiba tiba ad seseorang yang berteriak dari arah belakang.
"Astaga, LIANAAA!".

Karna merasa namanya di panggil, liana pun mencari asal suara tersebut.

"Hiks..hikss..huwaaaaa....kakak" teriak liana lalu berlari melewati victoria yang terlihat bingung. Karena penasaran, ia pun berbalik dan betapa terkejutnya melihat seorang pria yang ia kenal sedang memeluk liana tersebut.

"Kamu nggak papa kan?" Tanya pria itu kepada liana yang sedang berada di pelukannya.

"Aku nggak papa kak, aku ditemenin ama kakak cantik" jawab liana sambil melepas pelukan mereka

"Kakak cantik?" tanyanya pada liana.

Liana pun menarik pria itu menuju ke arah victoria.
"Ini kakak cantiknya"

Pria itu mendonggakkan kepala dan melihat siapa gerangan yang di sebut kakak cantik oleh adiknya itu. Sama seperti victoria, ia juga terkejut melihat victoria.

Terjadi kecanggungan di antara mereka. Tidak ada yang berbicara termasuk liana yang hanya menatap dua orang dewasa yang hanya diam saat pandangan mereka bertemu tadi. Ia tidak tahu bahwa di dalam hati mereka kedua orang dewasa itu, jantung mereka serasa berkecamuk saat padangan mereka bertemu tadi.

"Kok kak alex malah diam sih?" Tanya liana dengan wajah polosnya

Pria yang di panggil pun tersadar dari keterkejutannya. "Terima kasih telah menjaga adikku" katanya

Mendengar itu victoria menjawab "sama-sama", sambil menatap alex.

"Kalau begitu, kakak pulang dulu yah" ucap victoria kepada liana sambil mengusap pucuk kepala liana dan tersenyum. Lalu pergi meninggalkan liana dan alex sambil melambaikan tangannya ke arah liana dan di balas oleh liana dengan tersenyum manis juga.

Alex hanya melihat adegan itu dalam diam. Melihat kepergian victoria hingga punggung victoria mulai hilang dari pandangannya.

---------------

oke guys...
Jangan lupa comment yah...
Dan jangan lupa vote yah..
Kritik/saran sangat diperlukan
Soalnya masih pemula heheheh...

Okee enjoy my story....luv yuu guys hehehehe😊❤️

NEXT PART!!!??👉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Is Me! VictoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang