CARI KERJA

124 25 6
                                    


03:00PM

Kinan merebahkan tubuhnya diranjang apartemen milik rezvan, kini ia sedang memikirkan sesuatu.ia menatap langit langit apartemen lekat. Tubuhnya disini namun pikirannya tidak disini.

Kinan bangkit dan berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil sebuah dompet dari dalamnya.

Kinan menatap nanar dompet digenggamannya.

“uang tinggal segini, kalo aja kinan masih dirumah. Kan kinan bisa kerja di tetangga” ujarnya. Ia berjalan menuju dapur dengan langkah gontai.

Kinan mendudukan bokongnya di meja mini bar yang ada dalam apartemen. Ia melamun sesaat. Apa aku cari kerja aja ya?. Tanyanya dalam hati.

Ia berfikir sejenak. tidak mungkin kalau ia selalu bergantung pada rezvan. Dia bukan siapa siapanya. sudah bagus rezvan memberinya tempat tinggal.

“kinan harus cari kerja!” ujarnya bersemangat kemudian ia bergegas menuju lemari pakaiannya dan berganti baju secepat mungkin, entah kenapa ia sangat bersemangat untuk mencari kerja hari ini.

----

Kinan mulai melamar kerja, pertama tama ia mulai dari café yang tidak jauh dari apartemen yang sekarang ia tinggali. Ia mulai memasuki café tersebut dengan sangat bersemangat, berharap bahwa ia akan diterima disini. Jadi ia tidak perlu capek capek mencari café café lainnya.

Ia mulai berbincang dengan salah satu karyawan café tersebut.

“hai kak mau pesan apa?” tanya karyawan yang berdiri didepannya itu.

Kinan sedikit ragu untuk menjawab, ia menarik nafas dalam dan membuangnya.  “umm.. nggak kak makasih, oh ya kak disini ada lowongan kerja nggak ya?” tanya kinan berterus terang.

Karyawan itu mengenyrit. “aduh, kalo soal itu saya tidak tahu mbak” ujarnya.

Kinan mendengus kesal. Mungkin ia tidak akan mendapat pekerjaan di café ini, dan harus mencari café café lainnya.

“mbak bisa tanyakan ke manajer café ini kalau mau” sambung karyawan itu membuat kinan kembali bersemangat, ia menganggukkan kepalanya cepat menyetujui.

“mari saya antar” tawarnya.

Kinan hanya mengikuti karyawan didepannya, ia berharap agar ia diterima di cafe ini dan tidak harus mencari cafe cafe lainnya, hingga karyawan itu berhenti didepan sebuah ruangan dengan pintu bertuliskan kata ‘manager’.

“ini mbak ruangannya”ujar karyawan bernametag ‘risa’ tersebut.

“oh ya, maaf saya tidak bisa menemani, saya banyak pekerjaan soalnya” sambungnya.

Kinan tersenyum kemudian mengangguk. “nggak papa kok mbak.. risa, terimakasih sudah mengantar saya sampai sini”.

Risa tersenyum dan mulai berjalan menjauh dari kinan. Sedangkan kinan masih diam di tempat. Ia mengambil nafas panjang dan melepaskannya. Semangat kinan! Kamu bisa! Kinan menyemangati dirinya sendiri dalam hati.

Kinan mulai mengetuk pintu didepannya dengan sangat tenang, hingga suara dari dalam membuatnya gugup lagi.

“masuk!”

Kinan memutar knop pintu dan segera masuk ke dalam. Didalam sana ada dua orang yang tengah duduk, yang satu laki laki berjas dan satunya lagi seorang wanita cantik yang berpakaian sangat minim. Dan parahnya wanita itu duduk di pangkuan laki laki berjas tadi.  Mata kinan ternodai ya allah.

Kinan tersentak karna suara baritone didepannya. “ada perlu apa kesini?” tanya laki laki itu datar, namun tajam.

Dengan gugup kinan menjawab “s- saya mau ngelamar kerja---"

Reznan Story [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang