Break Up 2 Make Up

1.1K 106 9
                                    




Break Up 2 Make Up

|| Jeon Jungkook • Min Yoongi • OC ||

A Story by Fanny Apriyana

***

"Kau pulang terlambat lagi?"

Di pinggiran jalanan Hongdae, ada banyak lampu penerang jalan di mana kini aku bersandar di salah satu tiangnya. Aku sudah menunggu sekitar lima belas menit di tengah cuaca dingin, namun janji hanya tinggal janji. Lagi, ia akan pulang terlambat.

"Tidak. Tidak apa-apa. Fokus saja pada pekerjaanmu, Yoongi. Malam."

Sambungan telepon kuputuskan lebih dulu. Antara kesal dan pasrah. Ini bukan pertama kalinya Yoongi membatalkan janji temu denganku karena entah apa yang dilakukan di studio musiknya, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab saat berhubungan dengan pekerjaan musiknya, Yoongi tidak bisa dibantah apa pun keputusannya.

"Gagal kencan lagi?"

Suara itu berhasil mengalihkan perhatianku dari tumpukan salju di sekitar dasar tiang lampu yang kusandari. Kepalaku memutar sedikit untuk dapat melihat lelaki yang kini tengah berdiri dengan senyum lebar yang menyebalkan yang hanya dimiliki oleh dirinya seorang. Jeon Jungkook.

"Sejak kapan kau di situ? Mengikutiku, ya?" kataku.

Jungkook mendekat dan berhenti pada jarak sekitar satu meter dariku. "Bukan aku yang mengikutimu, tapi sepertinya kau yang sengaja memilih tempat kencan di sekitar tempat kerjaku."

Kepalaku menunduk lagi. Menyembunyikan malu setelah fakta sederhana itu diucapkan dengan gamblang oleh pemilik kafe kecil di ujung jalanan ini. Mengingat seberapa sering Yoongi membatalkan kencannya denganku, aku jadi lebih memilih tempat di sekitar sini. Alasannya hanya satu, saat Yoongi tak bisa datang, maka akan ada Jungkook yang menggantikannya.

"Mau ke mana setelah ini? Sudah makan?" Jungkook mencari bahan pembicaraan lain, tidak mau aku terlalu larut pada ucapannya tadi.

"Pulang. Kita pesan jajjangmyun saja dan makan di rumah." Aku sedang malas makan di mana pun. Di rumah sendiri akan lebih nyaman, 'kan? Ah! Ralat. Rumah Jungkook, maksudku.

"Baiklah. Ayo pulang!"

Rumah Jungkook tidak terlalu jauh dari Hongdae. Hanya sekitar sepuluh menit perjalanan menggunakan mobilnya. Bukan rumah di komplek perumahan. Hanya apartemen dengan kamar tunggal yang katanya baru dibelinya tahun lalu.

Kamar Jungkook ada di lantai dua belas, belok kiri jika dari lift. Aku sudah sering ke sana, jadi aku pun tahu password pintu kamarnya. Kata Jungkook saat memberitahu password-nya, supaya aku bisa datang kapan saja padanya. Di tempat yang ada privasinya. Tidak terlihat siapa pun, termasuk Yoongi.

Sementara Jungkook mandi, aku menjarah isi kulkasnya yang didominasi oleh kaleng bir, botol soju dan beberapa kotak susu vanilla. Itu untukku. Jaga-jaga jika aku minum terlalu banyak dan mabuk di tempatnya.

Aku mengambil beberapa kaleng bir dan membawanya ke sofa depan televisi. Aku sedang ingin minum banyak malam ini.

Jungkook selesai mandi tepat setelah aku membuka pintu untuk menerima jajjangmyun pesanan kami. Rambutnya masih basah, ada handuk yang ia sampirkan pada kedua sisi bahu. Tujuannya untuk menghalau tetesan air dari rambutnya mengenai kaus abu-abu yang dikenakannya.

"Kau tidak punya pengering rambut, ya?" tanyaku. Setiap aku ke sini dan melihat Jungkook selesai mandi, ia selalu membiarkan rambutnya basah dan kering dengan sendirinya tanpa bantuan pengering rambut. Paling-paling kalau sedang tidak malas, aku yang akan membantunya mengeringkan dengan handuk. Manual dan itu memakan waktu cukup lama.

Oneshoot Collection by MJ.ink AuthorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang