"Ada rasa yang enggan tersampaikan"

30 1 0
                                    

Sebuah rasa telah melekat dalam lubuk hati, tiada satupun yang mengetahui isi hati, kecuali Tuhan maha pemilik seluruh isi alam duniawi.

"Mencintai tidak harus memiliki, cukup menyadari lalu memintanya pada sang ilahi, yang telah dibagi bahkan digarisi".

Persahabatan yang begitu erat membuatnya merasa nyaman, benih-benih cinta pun muncul mengisi ruang-ruang hati yang dulu tampak sepi. Alessha menyadarinya, namun Alessha enggan untuk mengungkapnya.

"Ya Tuhan, ko bisa gini? Oke gue akan mencintanya dengan cara gue". Gumam Alessha dalam lamunannya.

📍📍📍

Kabut hitam menyelimuti langit puncak sore ini, melupuskan sedikit senja indah. Kini, Alessha dan Ikbal weekend bareng beserta keluarganya di Puncak.

Sebuah sofa di dekat kolam renang, wajah menengadah menatap senja yang perlahan segera berpulang.

" Senja, ayodong jangan cepet ngilang, gue masih kepengen liat lu lebih lama" Teriak Alessha

"Ngilang sementara ko, besok juga kembali" jawab Ikbal menatapnya dengan penuh kasih sayang.

"Iya bal, asal jangan lu aja yang gituuu" Sedikit Ketus Alessha.

"Kalo indahnya gue banget, kalo ngilang bukan gue bgt ya kan? " Goda Ikbal memegang jari mungil Alessha.

"AH semenjak ada Amel aja, lu suka ngilang-ngilang" ringis Alessha.

"Yakan itu lu yang nyuruh CAAAAaaaaaaa". Ucap ikbal bernada gemoy ( hihi Autornya ikut ketawa).

"Alessha, Ikbal cepetan masuk, udah mau hujan nih". Suruh mama Alessha.

"Nanti mah". Jawab mereka bersamaan.

Derasnya hujan mengguyur puncak sore ini, membasahi tubuh mungil Alessha dan ikbal.

"Caaaa hujannya deras banget, masuk aja yuu".

"Ga ah gue mau nikmati hujannya, lu aja masuk duluan".  Suruh Alessha.

"Yaudah gue juga disini, gue akan selalu ada buat lu dalam keadaan apapun". Jawab Ikbal, rupanya Ikbal ini gasuka bila air hujan mengenai langsung tubuhnya.

Alessha tersipu, pipinya memerah seketika.

"Apa Ikbal juga merasakan apa gue rasain? " Tanya Alessha pada batin.

Hujan mulai mereda, merekapun akhirnya menuju Vila yang dihuni oleh dua keluarga itu.

•••••
Kring, kring, kring,  Bunyi Ponsel Amel bergetar.

"Mel, gue sama ikbal dipuncak nih, kebetulan di Vila yang sama juga. Lu mau kan besok kesini? ". Ajak Alessha.

"Hah? Lu lagi ngapain berdua ca? " tanya Amel penasaran.

"Gue berduaaaaaaaaa puluh, nih rame, gue sama keluarga Ikbal. " Jelas Alessha.

"Oalah hahahahaha ca CAA lu bikin gue jantungan aja, oke gue besok kesana".

"Ditunggu mel, have a nice dream".

•••••

📍Vila hijau sentosa

Ikbal dan Amel mencicipi sarapannya, selehai roti dicampuri selai coklat dan susu tawar kesukaan Alessha.

Douarrrrrrrr..

"Bal, Caaaaa". Peluk Amel dari belakang.

"Ih ko ada lu mel? " tanya Ikbal kaget

"Eca, suruh aku kesini. kangen ikballl" jelas Amel.

"Eh, BTW ko lu cuma kangen ikbal aja si? "Tanya Alessha.

"Eh kangen Alessha jugaaaaaaaaa". Amel memeluknya.

"Ada yang cemburu nih". Goda Ikbal.

"Ga banget" Ketus Alessha, padahal dalam hatinya ia menyadarinya bahwa ia sedang tidak percaya diri.

"Amel kali yang suka sama lu, gue mah ogah deh". Jelas Alessha.

"Iyaaa akuuuuuuu... Hmmm udah ah" Seru Amel.

"Alessha". Pangil Mamanya.

"Ya mah".

Alessha beranjak dari kursinya menuju dapur Vila mendekati Mama nya. Membuat Amel dan Ikbal kini hanya berduaan ditaman Vila.

Amel membuat Ikbal mengagumi balutan hijabnya.  Membuat hati adem hihi seadem puncak pagi ini. Wkwk

••••

Malam indah di hiasi ribuan bintang-bintang akan membuat siapapun yang menatapnya terkesima, termasuk Alessha yang menatapnya penuh Cinta disisi jendela Vila.

Alessha mengajak Ikbal dan Amel main ke luar Vila untuk melihat keindahan panorama bintang yang tertata di sudut mata.

"Mel, Bal, ikut gue yu keluar, indah banget tuh bintang, sayang bgt kalo ga di liat". Ajak Alessha.

"Hah siapa bintang? Lu lebih sayang sama bintang daripada gue ca? Lu bener-bener yaa!". Tanya Ikbal khawatir.

"Apasi lu, udah ah yu keluar". Alessha menghiraukan pertanyaan Ikbal.

••••

"Bal, kan lu janji tuh sama ayah lu. Lu abis kelulusan SMA mau langsung nikah kan. Btw, udah ada calonnya nih? " tanya penuh harap Alessha.

"Gue si gatau, belum ada. Gue gimana papa aja si, tapi gue bakal jemput ko". Jelas Ikbal.

Perbincangan malam itu panjang sekali sampai-sampai tak menyadari bahwa telah menunjukan pukul 23.27 WIB. Mereka bertiga bergegas pulang menuju Vila.

••Vila Hijau Sentosa

Tubuh gagah itu terlentang di sofa king size, kesunyiaan puncak membuatnya merasakan ketenangan dan kenyamanan. Ikbal benar-benar memikirkan apa yang di katakan Alessha tadi, membingungkan memang, tapi harus diputuskan.

Oke guys terimaka kasih banyak yang udah baca ceritaku.

Mimin nya lagi gabut nih jadi bisa upload cepet hihi.

Give me voment and comment! Happy reading! ❤

Kalo mau lebih tau Mimin, follow ig nya yaaa, akun ig mimin yang baru bakal diisi caption-caption curahan hati mimin nih.

Fb : Viska Aulia Auna
Ig : @kataunaullea_

Eh jangan salfok yaaa, mimin itu admin yaaa wkwk😸




S A H A B A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang