Keluarga baru dan Kak Aryo.

435 7 2
                                    




Cerita ini hanyalah fiktif belaka dan merupakan ide inspiratif author untuk memenuhi persyaratan #challengedibawahumur merupakan kisah adaptasi dari novel asli buatan ka Erisca Febriani yang berjudul Di Bawah Umur. Diambil dari sudut pandang Lana yang akan menceritakan kisah masa putih abu abunya dan pengalamannya bertemu Aryo tak akan terbayangkan akan merubah kehidupannya di masa mendatang.

Hope you guys enjoy it and don't forget to give this story vote if u like it!

***

Namaku Lana Putri Kusuma, tapi biasa dipanggil Lana oleh siapapun yang telah mengenalku. Aku asli dilahirkan di kota Bandung pada Tahun 1999 namun untuk sekarang dan seterusnya aku tidak lagi bisa menetap di Bandung karena masalah kedua orang tuaku yang bercerai, sekarang aku memilih untuk pindah ke Jakarta bersama om beserta keluarga kecilnya.

Tahun ini adalah tahun pertamaku menginjak jenjang sekolah menengah atas dengan seragam putih abu abunya yang khas, SMA 2 Teladan yang terletak di daerah Jakarta Utara adalah tempat dimana aku menimba ilmu.

Hari ini hari petamaku melakukan kegiatan orientasi siswa atau ospek,dan awal dimana kisahku dan aryo dimulai.

.

"Pak,masih ada lem tempel?" tanya ku pada tukang fotokopi depan smaku berdiri, banyak dari printilan ospek ku belum tertempel rapih.

"ada neng, 5ribu satu yaa ambil aja etalase"

Ucap abang fotkop sambil menunjuk kearah lemari etalase, aku harus cepat karena sebentar lagi bel masuk dibunyikan. Setelah memasang semua dan pastinya sudah membayar aku pun segera berlari masuk kedalam gerbang sekolah.

"Perhatian-perhatian, kepada murid tahun ajaran baru periode 2017 silahkan masuk ketengah lapangan untuk pemeriksaan atribut." Ucap seorang gadis remaja dengan bet osis di lengan kanannya dari podium sekolah.

Akupun yang sedang bersantai duduk dipinggiran segera beranjak masuk dalam krumunan siswa-siswa baru lainnya, duh benar benar sumpek sekali dan saling menubruk.

"hehh, lo jangan binggung pindah agak ketengah"

Kata laki laki di belakang akupun menoleh kebingungan karena takut kalau bukan aku yang dia maksud.

"iyaa, dek lo yang gue suruh geser"

"oh hiya kak-" balasku sambil memerhatikan tag nama pada seragam sekolahnya yang bertuliskan nama Aryo Prayoga S, laki laki tinggi dihadapanku berparaskan Indonesia asli begitu juga alis,bulu mata hingga rambutnya yang lebat hitam legam. Uhh.

"kak aryoo"

Lanjutku sambil mengikutinya instruksinya untuk pindah ketengah lapangan. Pemeriksaan atribut pun dimulai setelah barisan kami tersusun rapih.

"aduh ini kenapa warnanya gak kuning si mas?" tanya seorang gadis disamping ku, sambil menunjuk nunjuk nametag siswa baru tersebut.

"maaf kak, saya keabisan bahan kemaren gaada lagi"

"gabisa gitu dong waktu pengumuman dibilangin loh, maju deh lo kedepan."

Kepala gadis tersebut menggeleng-geleng melihat tingkah laku juniornya tersebut sembari mengecek barisan belakangnya lagi. Sudah 15 belas menit aku berdiri menunggu masa pengecekan ini sungguh mengantuk sampai pada akhir aku terkejut karena pita kuning yang menempel di rambutku putus jatuh kebawah .

"damnn, gimana ni.." ucapku grogi karena pasti kena hukuman.

Kepalaku menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari cadangan pita kuning lainnya.

"bawa pita kuning lagi ga?" tanya ku pada gadis di depan dan tak lama setelah itu dia menoleh kemudian menggeleng.

"enggak ada nih, emang kenapa?" jawabnya datar.

"ininih liat deh punya gue copot." Akupun menunjuk bagian rambutku yang terurai karena pita kuning sebelumnya rusak. Aduh bagaimana ini hati ku tidak tenang masa harus dihukum padahal baru hari pertama masuk, sudah malas berdiri ditengah panas seperti ini sangat menyebalkan.

"ni pake ni" tangan laki laki disampingku menjulur dan menunjukan pita putih dari tangannya yang ternyata kak aryo.

"ini warna putih kak emang.."

"bawel banget ya lo,pake aja dari pada kena hukuman nanti ribet. Lo pikir osis disini baik-baik?"

Tanpa pikir panjang akupun mengambil pita tersebut dan berusaha menguncir kembali rambut yang terurai.

"bisa gak? hadeh. siapa sih nama lo?" ucap kak aryo karena aku lumayan kesusahan,ia pun mengintip nametag ku.

"eh lana, sini deh gue bantuin kuncirin kelamaan lo soalnya"

Jemarinya pun mengambil beberapa helai rambutku dan mengikatnya kencang dengan pita putih tersebut, tak lama setelah itu ia beranjak pergi.

"yah kak malah pergi, makasih aryo." gumam ku kecil.

.

Sesampainya dirumah akupun segera mengganti baju dan makan malam bersama keluarga om ku, waktu untuk bertukar pikiran satu sama lain walau sebelumnya aku baru sebulan menetap disini namun sudah agak sedikit paham dengan tradisi keluarga mereka.

"Kevinn, ayo turun kita mau makan malam." perintah tante Dewi istri dari om ku.

Ya sebenarnya omku memiliki dua anak yaitu kak Gina dan Kevin, umur Kevin jauh lebih tua dua tahun dariku namun aku lebih memilih memanggilnya Kevin saja sejujurnya aku kurang respect sama kenakalan dan pergaulannya apalagi beberapa kali dia pindah sekolah karena berantem sama guru atau teman tongkrongannya disekolah lalu, sayangnya sekarang dia juga bersekolah di SMA 2 Teladan sama sepertiku.

"kebiasaan banget yah itu anak,terlalu mementingkan dirinya sendiri" gerutu tanteku sembari memasukan telur dadar yang baru matang ke dalam piring di meja makan.

"lan,tolong panggilin Kevin ya diatas" ucap pamanku setelah mendengar ocehan tante Dewi.

Akupun mengangguk dan berjalan menaiki tangga ke kamar Kevin, benar saja kudengar dari anak tangga terakhir dilantai atas suara musik PREP berjudul cheapest flight melantun kencang dari kamarnya. Astaga benar benar kelakuannya sangat menjengkelkan aku tidak basa basi untuk mengetuk pintu.

"Ehh Kevin!dipanggil buat makan kebawah heran banget si gue." teriak ku padanya,tersentak ia pun segera mematikan rokok yang ada di sela jemarinya tersebut kemudian mematikan harman kardon yang persis berada disampingnya.

"lana sayang udah marah-marah aja sih" jawabnya sambil terkekeh, aku sebenarnya merasa jijik dengan ucapannya.

"gausah bawel deh lo vin turun aja buat makan susah banget. laper guee"

"iya iya bentar elah" segera ia pun mengambil gelas plastik dibawah kakinya berisi cairan merah pekat kemudian menenggaknya habis, aku tau isinya itu anggur anggur yang biasa dijual ditoko jamu sebut saja AM.

"serius vin udah mau makan malem lo masih 'nganggur'?" tanyaku keheranan tapi memang sudah kebiasaan anehnya seperti itu apalagi semenjak kak Gina berkuliah di Australia kelakuannya semakin menjadi karena tidak ada pengawasan yang ketat apalagi om ku dan istrinya sibuk bekerja.

"ayo kebawah yuk, apa gausah ni kita mimik aja disini hehe" ia mengangkat gelas plastiknya kemudian tertawa renyah.

"Gak banget deh, gue aduin bapak sama ibu lo aja dah" dia pun berlari kecil menyampingi ku.

"yahh,jangan dong ayok deh turun"

Kami pun turun bersamaan, sebenarnya aku merasa terheran apakah anak remaja usia kami boleh menghisap tembakau dari rokok ataupun mencicipi minuman alkohol toh sebenarnya hanya berlaku untuk orang berumur 21 tahun, dan kita masih berada dibawah umur. Sangat menjadi misteri hidup.


**

Masih ada beberapa bab yang belum di up!selanjutnya kalo dinotice dan mungkin syukur kalo banyak yang suka bakal aku up;)

DI BAWAH UMUR (Fanfiction story by apcllo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang