Sebelum baca bisa vote dulu, vote ga sesusah kisah cinta kalian :)
terima kasih, selamat membacaa!Gibran tampak jengah melihat tidak ada notifikasi masuk dari Angel. Iya, dia kesal padahal kan bukan siapa siapa nya Angel? Daritadi dia hanya melihat notifikasi masuk dari adik kelas atau teman perempuan yang berusaha mendekatinya.
"Kelamaan anjir, ga tahan gw" ucap Gibran yang mengejutkan teman-temanya.
"Lu napa si, kek orang gila aja". Tanpa mendengarkan ucapan Rehan, Gibran pergi begitu saja meninggalkan mereka di kantin.
Rehan dan Varo yang sadar akan hal itu langsung mengikuti Gibran, dan mereka baru sadar bahwa ini akses menuju kelas Angel.
Gibran langsung masuk kelas tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung menarik tangan Angel yang sedang asik berbincang dengan teman nya.
"Lu kenapa si bran? Gajelas asal bawa gw keluar!" Ucap Angel ketus. "Kenapa lu ga bales chat gw?"
Mengetahui yang di maksud oleh Gibran, Angel langsung membuka aplikasi Whatsapp, dan benar saja ada seorang Gibran yang sudah memgirim pesan sejak kemarin.
"Sorry.. gua lupa bran, gua kira notif dari cowo biasa". Mendengar tuturan Angel "cowo biasa" membuat Gibran geram dan akhirnya langsung pergi tanpa mengucapkan apa-apa
sabar Angel... inget cogan batin nya.
⌘︎ ⌘︎ ⌘︎
"Ra..... lu ngerasa aneh ga kenapa tiba-tiba Gibran deketin gua?" Tanya Angel polos. "Ya karna tertarik cakep, kalo ngga ngapain dideketin?""Masalah nya ngga ada angin ngga ada ujan dideketin. Kan aneh". "Lu nya yang aneh, dideketin malah nolak." Jawab Ratu kesal.
Dan benar saja, Angel baru ingat bahwa dia punya hutang mentraktir Gibran dan kawannya makan dikantin. Sial gerutu Angel pada diri nya sendiri.
⌘︎ ⌘︎ ⌘︎
Jam makan siang siswa siswi Gajahmada sudah berlangsung. Angel dan temannya masih bingung mencari tempat kosong di kantin."Duduk sini aja neng!" Teriak Varo. Semua siswi menoleh pada sumber suara, mereka berfikir mereka yang diajak duduk bersama disana.
"Maksud gua Angel sama temen nya, maapin abang ya". Mendengar itu siswi disana kesal dan memilih untuk melanjutlan aktifitas mereka.
Angel dan temannya langsung menghampiri meja Gibran dan duduk. "Makasih" ucap nya.
"Lu gak lupa mau traktir kita kan ngel?" Tanya Rehan. "Ahh bacot lu, sana pesen. Nih duit nya" Angel memberikan uang dengan muka sedikit kesal. Iya hanya sedikit.
"Gila ya lu, kita jarang lu traktir. Tapi ini dugong terdampar malah se enak jidat lu kasih duit" Ucap Alin.
"Udah la, gw mau beli bakso kek biasanya. Lu pada nitip ae" ucap Nara. "Naah gitu dong, sana-sana"
⌘︎ ⌘︎ ⌘︎
Setelah istirahat tentu saja jam pelajaran masih berlanjut, Angel dan Ratu masih fokus memperhatikan pelajaran, sedangkan Nara dan Alin masih fokus memainkan handphone mereka."Gua sayang Angel, Angel pacar gua!" Teriak seseorang dari luar kelas.
Mendengar penuturan tersebut, guru dikelas Angel langsung menoleh pada Angel. "Apa itu maksud nya?"
"Saya juga nggak tau bu.." ucap Angel yang memang tidak tau.
Seluruh siswa di koridor keluar kelas untuk melihat, keributan konyol apa yang sedang terjadi. Dan benar saja, itu Gibran yang berteriak. Seperti tidak mungkin, image Gibran yang dingin dan tidak banyak bicara jadi seperti itu.
"Semua nya dengerin, gua sama Angel udah pacaran. Jan deketim gua sama Angel lagi!" Ucap Gibran.
Mendengar nama nya disebut-sebut, Angel langsung menarik tangan Gibran untuk keluar dari kerumunan, tidak lupa dengan sorak siswa siswi SMA Gajahmada.
"Lu gila apa? Gua ga pernah pacaran sama lu ya!" Ucap Angel tegas. "Yaudah sekarang pacaran" balas Gibran enteng.
"Gua ngga pernah kenal lu sebelum nya, kita baru deket ngga ada seminggu Gibran". "Pendekatannya pas pacaran aja sayang, masuk kelas ya" ucap Gibran, dan seperti biasa langsung meninggalkannya.
"IHH! ANAK SIAPA SI LU! NGESELIN TAU GAK!" teriak Angel.
Makasi yang udah baca! Jangan lupa di vote ya, karna vote ngga serumit kisah cinta kalian :")
Kritik dan saran bisa DM @ziya.boo シ︎
Makasii
KAMU SEDANG MEMBACA
[ᴀɴɢᴇʟ × ɢɪʙʀᴀɴ]
Teen Fiction"Apalagi yang bisa diharapin dari hubungan kita ran, kita emang sama-sama, tapi kenapa kita gak pernah bisa satu?" Akankah kisah Angel dan Gibran dapat bersatu? Mengetahui sikap mereka yang berbeda Atau mungkin hanya perpisahan yang akan menyadarkan...