FwB [HyunJeong]

4K 98 5
                                    

This part will be dedicated to edenaqila63

Kayak kemarin, 50 votes for the next update.

Enjoy it and happy reading!

⭕️✖️⭕️

Entah dimulai sejak kapan, pertemanan Hyunjin dan Jeongin naik level menjadi teman di tempat tidur. Mungkin karena nyaman? Atau tubuh mereka yang cocok satu sama lain? Siapa yang tahu.

"Eungh ... ah ... ah ... Jin—"

"Ah ... ang ... Hyunjinhhh ... ahhh ..."

"Faster ... please ...."

Sesuai keinginan Jeongin, Hyunjin mempercepat ritmenya. Membuat suara benturan kulit menjadi semakin keras dan merdu. Pantat yang memerah dan punggung indah Jeongin yang memiliki jejak merah dan gigitan di mana-mana membuat Hyunjin puas.

Ia bisa melihat dengan jelas bagaimana Jeongin menikmati penisnya yang keluar-masuk. Sayang, ia tidak bisa melihat wajah Jeongin yang memerah dan menangis karena kenikmatan.

Tch, ia ingin melihat ekspresi Jeongin yang bernafsu.

Tanpa peringatan, Hyunjin berhenti menggerakkan pinggulnya yang disbut erangan keluhan dan pantat Jeongin yang bergerak meminta Hyunjing untuk kembali bergerak.

Hyunjin memegang perut Jeongin di mana ia bisa merasakan bentuk penisnya yang terbenam di sana dan mengangkat Jeongin memindahkan posisinya menjadi Jeongin yang di atas.

"Ugh ... terlalu dalam ...," rengek Jeongin.

"Aku lelah, bergerak sendiri kalau kau ingin terus bermain," ucap Hyunjin memandang Jeongin yang merengek tanpa minat. Padahal ia tersenyum senang di dalam hati, dengan posisi ini dia bisa melihat ekspresi di wajah teman ranjangnya dengan bebas.

"Wu ... Kau kejam ... Ahh ...."

Walau merengek, Jeongin tetap menggerakkan tubuhnya. Dengan tangan yang bertumpu pada perut sixpack Hyunjin, Jeongin berusaha naik turun sekuat tenaga untuk mencari kenikmatan.

Sial, kakinya sudah sejak lama menjadi lembut dan gemetar karena Hyunjin dan orang itu masih memaksanya untuk bergerak sendiri.

Kalau bukan karena ia masih belum puas bermain, ia sudah menghajar wajah sok teman brengseknya itu dari tadi.

Well, jangan salahkan Jeongin yang bernafsu besar hari ini. Dia baru saja putus dengan pacarnya, yeoja menjijikkan itu menikmati dirinya dimainkan oleh banyak namja dan ia bahkan mengundangnya untuk ikut bergabung.

Tch, padahal Jeongin kira dia adalah gadis murni dan hangat, ternyata ia hanya seorang jalang. Fuck!

Memikirkan itu membuat Jeongin kembali jengkel, ia menghentakkan tubuhnya lebih keras. Akibatnya penis Hyunjin semakin dalam, lebih dalam dari biasanya.

"Angh! ah ... terlalu dalam ... Hyunjin-ah ... bergerak ... ungh ... aku tidak bisa bergerak lagi ... hiks ...." Jeongin meluruskan tubuhnya, kepalanya mendongak, dan seluruh tubuhnya bergetar. Dia tidak bisa bergerak lagi, penis Hyunjin masuk sangat dalam dan tenaganya habis. Jeongin tersiksa antara kenikmatan dan rasa sakit meminta Hyunjin untuk bergerak dengan air mata yang membanjiri wajah tampannya.

Matanya membengkak merah dan mulutnya merintih meminta Hyunjin bergerak, bagaimana Hyunjin tidak mengabulkannya? Makhluk mana yang akan tahan dengan godaan semacam ini?

SLAP!

Hyunjin menampar pantat Jeongin keras, ia kemudian membalikkan posisi sehingga Jeongin kembali di bawahnya dan mulai memompa penisnya keluar masuk dengan semangat.

Ranjang king size itu kembali berderit dengan kencang ditemani dengan lengkingan dan desahan nikmat dari Jeongin. Tubuhnya tersentak-sentak saat Hyunjin mendorong dengan keras. Refleks, ia meraih leher Hyunjin dan mencium bibirnya dengan ceroboh.

Ciuman ceroboh itu disambut hangat oleh Hyunjin, mereka saling menghisap dan berperang lidah. Berbagi saliva masing-masing hingga meluap keluar menuruni leher Jeongin yang jenjang.

Lubang Jeongin meremas penis Hyunjin semakin erat. Penis Jeongin kembali mengeluarkan precum saat ia akan orgasme lagi. Dengan semangat Hyunjin memompa lebih keras lagi, membawa keduanya sampai pada puncak kenikmatan

"Ah ... Hyunjin ... Cum ... Cum inside me!" racau Jeongin, ia memeluk leher Hyunjin erat dan mendesah di samping telinga Hyunjin.

"Ah ... angh ... angh ... ah ...."

Hyunjin memompa dengan keras, mendorong beberapa kali dan menggeram rendah saat orgasme di dalam Jeongin. Harus ia akui, orgasme di dalam sangat Jeongin sangat nikmat.

Kedua namja itu terdiam, mengatur kembali napas mereka yang tersengal sambil membenamkan diri dalam aftertase orgasme. Hyunjin memberikan beberapa dorongan ke dalam hole Jeongin dan mengeluarkan penisnya setelah ia selesai orgasme.

Dengan keluranya penis Hyunjin, sperma di dalam hole Jeongin membludak keluar, membuat penampilan Jeongin semakin menggairahkan dan sexy.

Ah, penis Hyunjin mengeras lagi.

Tanpa meminta persetujuan Jeongin, Hyunjin memulai putaran lain dan menghabiskan malam itu dengan memakan habis Jeongin hingga fajar.

Matahari sudah terbit sejak lama, tetapi Hyunjin dan Jeongin masih mendekam di tempat tidur. Mereka cukup lelah dan malas untuk bergerak.

"Jeongin-ah," panggil Hyunjin tanpa menatap Jeongin yang tengkurap dan merasakan sakit di seluruh tubuh, sudah dipastikan hole-nya membengkak karena pembantaian brutal Hyunjin semalam.

"Hm?"

"Bagaimana kalau kau berhenti mencari yeojachingu, apa kau tidak lelah selalu berakhir putus?"

"..." Jeongin terdiam, tetapi salah satu alisnya tanpa sadar naik. Menantikan ucapan Hyunjin selanjutnya.

"Bukankah menyenangkan hidup seperti ini, tidak perlu membuang hal pada cinta dan mencari yeoja. Habiskan waktu untuk belajar, bermain, bersenang-senang, dan lakukan seks denganku. Bukankah aku selalu membawamu ke surga, hm?"

Jeongin tertawa kecil, "Apa ini caramu menembakku?"

Wajah Hyunjin memerah, "a-apa maksudmu? Siapa yang menembakmu?!" Ia membalikkan tubuh dan memunggungi Jeongin.

Mata Jeongin melengkung dan ia tersenyum jenaka melihat kegugupan Hyunjin yang terlihat jelas. Perlahan ia beringsut dan memeluk Hyunjin dari belakang, menyisipkan lengannya dan menyentuh dada Hyunjin. Tepat berada di jantung dan merasakan debarannya yang keras.

"Well, karena proposalmu menarik, mungkin aku akan mencobanya."

Walau tak melihat wajah Hyunjin, Jeongin yakin temannya itu sedang tersenyum. Debaran jantungnya bahkan meningkat, merasakan itu Jeongin juga blushing tanpa sadar, menyembunyikan wajahnya di punggung Hyunjin.

"Jeongin-ah," panggil Hyunjin sekali lagi.

"Hm?"

"Let's have sex, penisku mengeras lagi."

"Go Die!!!"

The End.

Ngerasa nggak sih gaya tulisan gue makin aneh? (。ŏ_ŏ)

Honestly, gue udah lama nggak main ke dunia K-Pop, sekarang gue lagi fokus studi anime, manga, sama danmei wkwkwkwk

Gue udah beralih sepenuhnya dari fujoshi real life ke fujoshi 2D. Nyaman aja gitu di 2D, karena mereka cuma karakter bukan manusia asli yang punya lintasan dan jalan sendiri.

Well, walau gue udah jadi fujoshi 2D, gue tetep bakal nyelesain cerita ini dan buat semua request yang kalian sebutin di bab comeback. Setelah semua pair di sono abis, cerita ini juga abis dan gue bakal fokus sama ff OiSuga dan New TL (Sekarang lagi nggak fokus gegara masalah rl sama males juga, tehe). Maybe juga gue bakal bikin cerita baru yang original, muehehe.

Jangan lupa mampir ke work gue yang lain, See ya~


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IDOL YAOI COMPILATION [REQUEST ONLY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang