Sacrifice Ocean
LA, 22.10 p.m
"Bangsat!"
Bugh!!!
Sean mencengkeram erat kerah kemeja putih Aylmer. Melayangkan satu pukulan lagi yang telak membuat sobekan di sudut bibir Aylmer semakin parah. Namun rupanya, pria dihadapan Sean ini sama sekali tidak peduli.
"Berapa orang lagi harus jadi korban untuk penelitian bodoh ini, huh?" emosi Sean masih saja membara.
Aylmer mendorong kedua bahu Sean. Membuatnya menjauh secara paksa. Nafasnya menderu. Sean membuatnya sulit bernafas beberapa detik.
"Sampai kapanpun kita dapatkan alasan yang logis," jawabnya menantang.
"Kalau kau masih mau melanjutkan proyek ini, aku dan Sea keluar!" Sean mengancam. Hanya demi melihat kawan sekaligus pimpinannya tersenyum meremehkan.
"Kita telah kehilangan uang triliunan, dan kau mau berhenti di ditengah jalan? Fuck! Are you kidding me? Yang bangsat siapa?"
"Akan ku ganti semua uang yang telah kita keluarkan, asalkan kita semua berhenti korbanin nyawa orang!"
"Shit! Itu cuma nyawa! Jika uangmu bisa memberikan jawaban puas pada dunia, maka lakukan!" balas Aylmer enteng. Tangan kirinya menyeka bibir. Mata tajamnya menatap tepat ke iris legam lawan bicaranya.
"Shut up! Bisakah kalian berhenti bertengkar! Aku pusing mendengarnya!" Sea dari sudut ruangan berteriak menginterupsi. "Kita bahkan telah mengirimkan kru terbaik. Dan PSN 2508 saja tidak memberi kabar sejak lima bulan yang lalu berangkat. Segera putuskan kita bakal lanjut atau membubarkan misi ini! Jika aku mati gila disini maka kalianlah yang akan menjadi target dari balas dendamnya arwahku!"
Sea frustasi.
"Baik, buat ulang PSN 2508 dengan pertahanan berkali kali lipat. Dan kru yang berangkat..." Aylmer membuat keputusan. Menggantung kalimatnya.
"Cepat putuskan , Mr.Vearon. Atau tanganku akan membuat bibirmu selebar mulut bebek!"
Sea menatap datar keduanya. Sudah tiga tahun terakhir proyek ini menjadi hidup mereka. Mengawasi pergerakan air. Menghabiskan uang yang sudah tak terhitung jumlahnya. Mencari relasi antar lempeng bumi di daerah tersebut. Membuat asumsi asumsi yang sekiranya akan membantu banyak dalam penelitian. Serta mengirim kru dan puluhan pesawat untuk meneliti tempat itu. Mencari tau apa yang terjadi. Nihil, tak satupun kru mereka dapat kembali dan tak satupun informasi mereka dapatkan.
"Kita langsung yang akan turun. Atur pembuatan kapal selam baru secepatnya, Sea. Katakan pada Chris bahwa malam ini, rancangannya harus sudah jadi sempurna. Aku pergi dulu. Rupanya kembaranmu akan iri dengan posisiku jika terus disini."
Sea ingin protes tapi Aylmer sudah berlalu pergi sedetik setelah menatap Sean sinis. Satu tangannya memegangi rahang yang terasa nyeri akibat pukulan Sean.
"Kau kira kita akan melakukannya? Aku jelas tak mau mati konyol, Sean. Amalku masih sedikit," Sea bertanya. Yang benar saja. Puluhan kru, kapal, pesawat sudah mereka kirimkan untuk meneliti apa yang terjadi. Tapi tak satupun kembali atau minimal mengirimkan informasi. Lalu sekarang? Aylmer ingin mereka langsung yang pergi? Yang benar saja. Sea masih waras untuk menjelajah Laut Setan itu.
Selamat mengikuti kisah Sacrifice Ocean (Samudra Pengorbanan).
Hope you like this story. Maaf kalo ngga sesuai ekspektasi kalian. Aku bucin banget sama kayak ginian, kadi daripada gaguna, coba aku jadiin tulisan😐. Ya walaupun aku gatau si ini lanjut atau engga. Semoga aja yee...
Dan mungkin nantik, ini akan ada hubungannya dengan Frasa v:
Setelah ini masuk di part yang ke sekian dan readersnya juga udah sekian (rahasia, wkwk) akan ada beberapa informasi terkait cerita ini "dan lanjutannya"
Jadi semoga kalian suka, dan aku nggak ngaret-ngaret kayak kemaren😐.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice Ocean
Fiksi IlmiahSamudera Pengorbanan Banyak yang pergi, tapi tak satupun yang kembali Banyak yang datang, tapi tak pernah ada yang bisa pulang Jadi? Berapa nyawa untuk harga cerita ini? Sacrifice Ocean