prolog

3 0 0
                                    

Rencananya, malam ini aku mau diem dikamar sambil nonton drakor sampai tengah malam dan gak keluar kamar sama sekali. Moodku terjun bebas. Mau makan males, mau boker males, mau napas bahkan males. Aku kaya gini bukan karena gak ada apa-apa, tapi gara-gara hubunganku sama Akbar yang putus seminggu lalu.

Akbar yang mutusin duluan. Katanya dia sibuk mau ngejar olimpiade kimia yang diikutin bentar lagi. Tapi sehari kemudian Akbar udah dapet cewek. Masalahnya, ceweknya Akbar sekarang itu cantik banget. Namanya Cindy. Duta wisata, wajahnya terpampang di setiap brosur atau banner promosi sekolah. Karena emang dia secantik itu.

Awalnya aku pengen banget julid in si Cindy. Tapi Cindy bener-bener kaya gak ada celahnya. Itu yang bikin aku gak semangat buat ngapa-ngapain, bahkan menghirup oksigen sekalipun.

Tapi waktu mama manggil-manggil dari luar, syaraf-syaraf di tubuhku langsung bereaksi. Aku lari keluar kamar dan nengok ke depan. Siapa yang dateng malam-malam begini?

"Itu loh, dicariin Akbar. Ngapain sih kamu seharian di kamar terus?"

Jantungku berhenti berdetak. Akbar diluar rumah lagi ngelepasin helm. Pandanganku terkunci ke arah sosoknya. Setelah putus dan satu minggu mencoba menghindar, dia tampak lebih keren seribu kali dari biasanya.

Akbar masuk, mencium tangan mama dan melihat aku masih berdiri mematung mencoba menahan air mataku biar gak keluar.

"Aku mau ambil jaketku yang ketinggalan."

Senyumnya...

Bar, tolong. Gausah senyum bisa kan?

"Heh! Ngelamun aja!" Mama menepuk pundakku. Aku sadar dan buru-buru mengambil jaketnya di lemariku. Jaket warna maroon kesukaanku, tapi punya dia.

Ketika Akbar mau pamitan, Mama menyela.

"Loh, kenapa gak jalan-jalan dulu sama Zahra? Seharian dia dikamar terus gak mau makan gak mau ngapa-ngapain. Ajak makan dia ya, Bar."

Cengo, aku cengo. Mamaku adalah ikon lambe turah yang sebenarnya.

"Mah, ngapain sih? Orang aku emang lagi diet kok." Aku menatap tajam ke arah mama, lalu ditanggapi sama kekehan kecil Akbar yang aku rindukan.

"Yaudah ayok. Kebetulan aku belum makan juga."

Dan bodohnya, aku malah mengiyakan ajakannya.

___

Jaehyun as Akbar

GAWNTENKNYAAA MASA DEPANKU😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


GAWNTENKNYAAA MASA DEPANKU😭

After We Broke UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang