PROLOGUE - Opening.

163 15 6
                                    

"True loves exist in moments
Stumbled upon by accident
In hospitals, in airport and underneath the stars
Gone before you realize it was there
Missed before you knew you had it."

– Atticus.

--- 

"Hyungwon, man! Apa kau harus berdiam diri disini?"

Hyungwon memicingkan matanya. "Kenapa?"

"Kau terlihat tidak menikmati pesta ini. Apa yang salah denganmu, huh?"

Bau alkohol menyerbak ketika orang itu berbicara. Hyungwon memejamkan matanya, sedikit pusing. Orang ini mencampurkan vodka, liquor dengan soju. Baunya menyengat sekali.

"Aku hanya berpikir seperti apa cinta sejati itu."

Tawa orang itu meledak. Hyungwon tidak memperdulikannya – ia juga tidak terlalu mengenal orang yang serta merta menganggapnya teman. Cih, teman? Di pesta seperti ini tidak akan ada teman yang benar-benar teman.

"Kau bisa memperoleh cinta sejati dengan uangmu, bodoh."

Kau pikir uang bisa membeli segala hal yang kau mau?

Batinnya berkecamuk. Hyungwon menenangkan dirinya dengan sesapan champagne. Sial, masih tidak bisa.

"Uang, harta, wanita mana yang tidak akan tergiur denganmu? I bet you are good in bed."

"Kau sudah terlalu mabuk, hyung." Hyungwon meletakkan gelas champagne nya dan bangkit. Ia meraba kunci di kantongnya, lalu berjalan keluar dari venue pesta yang semakin lama semakin menggila. Orang bercumbu tidak mengenal tempat, teriakan, musik menggelegar – semua hal yang Hyungwon lakukan tidak bisa menghilangkan rasa kosong dan hampa di dirinya.

Uang, mobil, semua hal di dirinya masih tidak bisa membuat hati Hyungwon kembali merasakan kehangatan.

Sampai kapan kau harus melampiaskan stress mu dengan berpesta dan tidur dengan wanita yang bahkan kau tidak mengenalnya?

Kata-kata dari rekan kerjanya kembali terngiang. Namun hanya ini yang bisa Hyungwon dapatkan, dengan apa yang ia miliki.

"Persetan dengan hal bodoh. Cinta sejati? Cinta sejati apanya."

---

HOSPITAL SECTION ONE - Chae HyungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang