satu

384 48 24
                                    

*gak suka pair nya bisa menjauh dengan tenang 😇

*kalau hanya jadi sider mending gak usah baca 😡

*respon dikit Mumuy Hiatus 😉
.
.
.

Kim Minseok itulah namanya, dia seorang namja tapi sayangnya dia selalu dikata cantik, manis, imut dan lain sebagainya yang tidak mencerminkan kalau dia seorang namja. Menjengkelkan kan, itulah hidupnya. Minseok punya teman sejak kecil namanya Kim Jongdae, tetangga samping rumahnya. Hanya Jongdaelah teman satu-satunya saat disekolah karena disekolah Minseok yang tadinya cerewet jadi pendiam, menutup diri dari semua orang dan mainnya hanya di perpustakaan, kalau Jongdae sedang bosan dia akan sendirian di perpustakaan.

Bukan mau jadi sok cool agar dibilang sang namja tapi hanya karena masalah komunikasi lah yang membuatnya menutup diri. Hanya beberapa siswa saja yang mengenal Minseok, itu juga karena Jongdae.

Suatu hari saat dia telat kesekolah karena telat bangun dia bertemu sang ice prince yang baru saja keluar dari mobil mewahnya dan dengan tidak elitnya si Kim Minseok ini menabraknya dari belakang, membuat si mungil jatuh terduduk kebelakang dan si ice prince masih tetap kokoh berdiri.

"Neo.... gwaenchana?" tanya sang ice prince melihat Minseok dan mengulurkan tangannya.

Minseok masih meringis mengusap tulang ekornya yang sakit, lalu mendongak saat ada tangan terulur diatasnya.

Minseok terdiam sesaat, ternyata sang ice prince yang ditabraknya 'Ma- mati aku'

Minseok bukannya takut pada si jakung didepannya dia malah takut sama fans si ice prince ini. Percayalah, mengganggu ice prince sedikit saja kau bisa diteror ratusan orang. Minseok melihat sekeliling dan ternyata sepi. Minseok menghela napas lega, dia lalu menerima uluran tangan si ice prince.

"Ah ne, nan gwaenchana" Minseok tersenyum lebar.

"Mianhae"

Minseok menaikkan satu alisnya, untuk apa si jakung itu meminta maaf, kan Minseok yang menabrak.

"Waeyo?"

"A ha pasti aku menghalangi jalan ya, sampai kau menabrakku"

Minseok memandang si jakung itu heran. Baru kali ini Minseok menabrak orang dan orang yang ditabraknya meminta maaf.

"Ah~ aniyo seharusnya aku yang meminta maaf, aku telah menabrakmu. Aku tidak melihatmu karena terburu-buru tadi, mianhae" Minseok menundukkan kepalanya.

Kriiiing

Saat si jakung akan mengatakan sesuatu bel tanda masuk sudah berbunyi.

"Ah aku masuk dulu, sekali lagi aku minta maaf ya Sehun-ssi anyeong" Minseok melambaikan tangannya lalu berlari memasuki kelasnya.

Dan sejak saat itu Minseok mengagumi si jakung Oh Sehun karena kebaikan hatinya. Dia kira Sehun akan seperti anak orang kaya lainnya yang sombong dan tidak mau dekat-dekat dengan rakyat jelata seperti dirinya. Ah Minseok jadi ingin seperti Sehun. Sudah tampan, pintar, tinggi, baik hati, anak orang kaya lagi. Kurang apa coba?

'Sempurna sekali hidupmu Oh Sehun'

Karena kesempurnaan hidupnya Oh Sehun itu lah saat malam ulang tahunnya Minseok mamanjat atap rumahnya dengan kue kecil dengan tiga lilin kecil diatasnya, matanya menatap kearah langit yang bertabur bintang dan mengucapkan harapan.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang