Oh my Rising Star

4.4K 105 6
                                    

Sinta memejamkan matanya seakan tidak percaya dapat bertemu dengan idola nya secara langsung. Tidak sia-sia ia nekat memohon serta berakting nangis hanya untuk meminta izin orang tua nya agar ia bisa ada disini. Tidak heran, tempat ini sangat ramai dan penuh dengan desak para penggemar sang aktor terkenal. Sinta tidak pernah menghilangkan pandangannya dari pusat perhatian yang tengah akting disana.

"Subhanallah. Ternyata dia aslinya ganteng banget dibandingkan di Televisi" seru Sinta yang masih saja takjum dengan idola nya itu.

Tidak henti ia memainkan handphone miliknya, memotret objek didepannya dengan lihai. Walau hanya menggunakan kamera hape biasa yang tidak begitu mahal, ia sudah sangat senang bisa memiliki foto terbaru idolanya itu. Apalagi bisa secara langsung seperti ini. Sungguh tidak pernah ia bayangkan.

Sinta tinggal bersama kedua orang tuanya. Sejak tahun 2012 ia sudah mengidolakan Alex karena akting nya di sinetron yang ia gemari. Tidak begitu mudah untuk bisa mengidolakan Alex. Sinta sangat sulit untuk mendapatkan izin bisa melihat Alex secara langsung. Sebelumnya, ia hanya bisa melihat Alex melalui televisi saja.

Sinta berpindah tempat untuk dapat bisa melihat Alex dengan jelas. Ia berpindah dengan sengaja mengambil bagian paling depan.

"Woi! Jangan maju-maju. Kalo dibelakang yaudah dibelakang aja. Gausah pake maju-maju segala deh!"Kata seseorang yang sepertinya juga mengidolakan Alex.

Sinta terdiam sejenak. "Ma---maaf kak. Saya hanya ingin memotret Kak Alex aja kok. Lagian ini pertama kalinya saya datang kemari."

"Pantesan! Anak baru toh. Norak!"kata nya yang seketika bisa membuat Sinta terdiam dan menunduk.

Sinta tidak mau berputus asa. Ia beralih kembali ke barisan belakang dan ia kembali memotret Alex dari jauh. Setidaknya walau dari jarak 5m ini, secara tidak langsung ia sangat dekat dengan idolanya itu. Alex Ferdinand.

Hari sudah hampir malam, Sinta juga sudah beberapa kali ditelpon oleh kedua orang tuanya itu. Kedua orang tua Sinta termasuk orang tua yang protektif sekali. Sinta hanya boleh keluar rumah dengan teman yang sudah biasa dikenal orang tuanya. Bahkan hanya sekolah, Sinta diizinkan untuk pergi dari rumah secara sendirian. Hal lainnya, Sinta hanya diam diri didalam rumah.

Sinta berdecak. "Udah jam setengah tujuh malem tapi kok belom sepi juga yak? Gimana aku bisa foto sama Alex. Kan kalau aku tidak foto nanti pasti ibu dan bapak tidak akan izinin aku lagi." Pikir Sinta dengan sedih.

Matanya masih saja memperhatikan Alex yang kemudian memasuki mobilnya. Harapan Sinta pupus begitu saja. Sudah jauhjauh ia kesini namun tidak bisa berbicara dengan idolanya secara langsung. Namun Sinta tidak ingin bersedih. Ia tetap snnang karena bisa melihat idolanya itu secara langsung.

"Pak, tau mushola dimana gak?"tanya Sinta dengan ramah. Sudah masuk magrib jadi ia harus segera melaksanakan ibadahnya itu.

"Lurus aja neng. Nanti ada belokan nah disebelah kanan." Kata salah satu yang bisa dikatakan crew sinetron tersebut.

Sinta tersenyum. "Terima kasih ya, pak"

Setelah melaksanakan ibadahnya itu, Sinta kembali untuk duduk didekat setting taman yang akan dipergunakan untung shooting. Sementara itu, Alex tengah berada diluar dan dengan senang hati melayani permintaan fans nya dengan baik. Itu yang membuat Sinta tertarik dengan seorang Alex Ferdinand. Sikapnya ramah dan hubble sangat jarang dimiliki oleh artis papan atas lainnya.

Sinta tidak may berputus asa. Dengan segera ia berlari kearah kerumunan gadis seusianya itu. Tidak perduli dengan keramaian dan resiko apa yang terjadi nantinya Sinta mulai kembali memotret handphone miliknya itu.

Karena Kita, Punya Cerita [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang