"then, let me kiss you for a second to remember it forever."
Anjani Hapsari leager (14 tahun)
"kamu itu,gem nya aku,my well beloved."
Sunny Suteja Hutama (18 tahun)
"Sampai kapan kau mau jadi kekasih bayangannya dia,itu hati ga capek?"
Thomas Veen...
Aku terbangun dengan kecupan halus di keningku,dan aku tersentak .
Jam berapa ini ? aduh aku belum menyiapkan baju untuk Alde ataupun untukku, pikirku panik.
" Sayang, bangun yuk.. Kita harus siap-siap mau dinner dengan Suraj dan Minori." Alde menghujaniku dengan kecupan untuk membangunkanku, my favorite way to be woken up.
"Mmm...5 more minutes, please." pintaku sambil menregangkan tubuhku .
"no..no..no, ayo bangun sayang, kita janjian jam 7 lho sama mereka." alde mengingatkanku seraya berusaha menarikku dari tempat tidur.
Tiba-tiba balon datang dan langsung naik ke tempat tidur kami, dia membaringkan tubuhnya yang buntal itu di sebelahku,ikut tiduran.
"see..balon aja maunya leyeh-leyeh sama aku hun."
"anjani.."
"aldebaran.."
"apa perlu aku mandiin kamu biar bangun?" kata alde kini matanya mengerling jahil ke tubuhku.
"hmm...tempting." kataku menggoda alde.
Baru saja Alde mau menciumku aku langsung pura-pura menghindar seraya bangun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri.
"anjani....kamu godain aku ya,,awas nanti kubalas kamu." kata alde yang sebal karena dicuekin lalu menyusulku ke kamar mandi,tapi terlambat pintu sudah kukunci dari dalam.
"mama kamu ,cantik-cantik nyebelin ya balon." kata alde mengadu ke balon, balon mengeong seperti mengiyakan.
Setengah jam kemudian aku selesai mandi dan giliran alde . Alde mandinya memerlukan waktu lebih lama daripada diriku. Aku pun memilah-milah baju yang akain kupakai malam ini.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengenakan dress valentino hitam tube top, dan panjangnya selutut dan kalung chanel mutiara yang senada dengan antingnya. malam ini aku memakai lipstick berwarna merah darah dan makeup soft smokey eyes untuk mempercantik penampilanku. Rambutku yang sepunggung ku biarkan terurai dan kuikal di bawahnya.
"I am one lucky bastard." kata alde yang baru selesai mandi,handuk masih terpasang dipinggangnya memperlihatkan abs nya yang terbentuk sempurna.
"language my dear." kataku mengingatkan alde dan menaikkan alisku.
"Im sorry..tapi i just feel so lucky bisa punya istri yang cantiknya ga ada habis-habisnya kaya kamu." kata alde sambil memajukan bibirnya,tanda dia ngambek karena dimarahi.seperti anak kecil.
"dasar raja gombal..sudah sana siap-siap kamu,aku sudah pilihkan baju untuk kamu." kataku menunjuk ke arah gantungan baju.
Alde pun berganti baju dengan baju pilihanku, setelan jas zegna dan kemeja cannali berwana hitam,di saku jasnya kumasukkan saku tangan berwarna abu-abu tua. lalu dia bertanya padaku
"How do I look ?"
"dashing as always my dear"
"shall we go?"
"yes..we shall"
Aku menutup pintu dan kami berangkat menuju Club Street di daerah Down town.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
