"Ca, twitter lagi rame nih gara gara ratusan narapidana pada kabur. Bener apa enggak sih?" ujar Vivi.
"Masa iya?" jawab Adel sembari menekan salah satu tombol untuk menyalakan televisi.
"330 narapidana di DKI Jakarta telah kabur. Mereka menghajar para polisi yang berjaga malam itu. Mohon untuk lebih berhati hati lagi, jika merasa ada yang aneh dengan seseorang segera laporkan ke kantor polisi terdekat,"
♡
"Jadi kemana dulu nih?" Fikri bertanya.
"Kata Bos kan ke Kasablanka dulu" jawab Nopal sambil menyedot asap lintingan tembakau.
"Disana ada apa sih? minat banget ngerusuh disana, mending minggat keluar negeri" ucap Roy
"Jelas nggak bisa lah bro, berita kita kabur itu udah masuk tipi mending ke Kasablanka. Ceweknya cantik-cantik weh sumpah" sahut atasan mereka, Bos Cipto
"Banyak ngomong lo semua, mending tidur. Besok langsung nyerang," ucap Dino
♡
"Eh guys, lo udah tau gak berita semalem?" tanya Vivi.
Sinta yang mendengar omongan Vivi langsung heboh "OIYA, GUE TAKUT WOI TOLONG!"
"Emang berita apaan sih?" sahut Zidan
"Napi pada kabur," jawab Adel enteng.
Sesaat setelah mereka membicarakan tentang Narapidana. Dari kejauhan Sinta melihat belasan orang membawa pistol satu per satu masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Vivi yang menyadari rekannya sedang gelagapan langsung ditarik masuk ke toko untuk mengamankan diri sendiri.
"Weh buruan telpon polisi," ucap Zidan seraya menutup satu persatu pintu toko.
Adel langsung mencari benda berbentuk persegi panjang dan memencet nomor kantor polisi yang ia ingat.
♡
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" kata Afandi
"S-siang pak, pusat perbelanjaan Kota Kasablanka. AAKHH!"
"KOTA KASABLANKA, AYO!" tegas Afandi.
♡
Suara tembakan dan jeritan para pengunjung pusat perbelanjaan tak henti-henti. Adel yang sedang menelpon pun kaget dan mematikan telepon secara sepihak. Sekarang ia dan para rekan kerjanya tengah berada dibawah meja. Mulut mereka senantiasa berkomat-kamit merapalkan doa masing-masing.
"Itu suara mobil polisi!" Sinta kegirangan
"Sssttt.. Jangan banyak ngomong lo, ntar mati," komentar Adel
"Udah boleh keluar nggak sih? Sepi banget," gerutu Jina.
"Udah kali" Jawab Vivi
"Tapi jangan keluar du-"
"Eh kepencet!" ujar Jina kaget
Pintu otomatis terbuka, dan menampakkan genangan-genangan darah para pengunjung pusat perbelanjaan. Adel dengan posisi paling dekat dengan pintu pun langsung ditarik keluar oleh salah satu Napi itu. Dan para Napi lainnya sontak mengacungkan pistol kearah Adel.
Mata Adel terpejam. Tangan putih itu meremas rok seragam kerjanya kuat-kuat. Adel sangat menyesal karena tak pernah memperhatikan pelajaran bela diri saat sekolah dulu.
. . .
vote dan komennya jangan lupa ya kak!
ADELSAV CASIYALA
GALENDRA AFANDI-18 apr 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
CASABLANCA
Action"Ca, twitter lagi rame nih gara gara ratusan narapidana pada kabur. Bener apa enggak sih?" tanya Vivi. "Masa iya?" jawab Adel sembari menekan salah satu tombol untuk menyalakan televisi. "330 narapidana di DKI Jakarta telah kabur. Mereka menghajar p...